Honorio “The Rock” Banario

Mantan Juara Dunia Featherweight ONE, Honorio Banario terlahir di tengah kemiskinan dan menghadapi kesulitan hidup sejak usia dini, dimana ia harus bekerja di ladang sejak kecil. Namun, saat menginjak usia 16 tahun, ia mempelajari seni bela diri untuk melindungi dirinya dari perundungan, mengatasi perasaan rendah diri dan menjauhkannya dari tindakan kriminal. Keputusan ini terbukti mengubah hidupnya dan membawa meraih ketenaran internasional.

Banario mendapatkan beasiswa wushu dari Cordillera Career Development College di Baguio dan menjuarai beberapa turnamen nasional. Meskipun menghabiskan sebagian besar waktunya bertanding melawan Team Lakay, ia tertarik saat diundang berlatih bersama mereka dan memutuskan untuk mengambilnya. Di bawah bimbingan pelatih kepala Mark Sangiao, ia berkembang menjadi salah satu seniman bela diri campuran terbaik di tim itu, memenangi enam laga pertamanya via penyelesaian dan merajai satu kejuaraan Filipina dalam prosesnya. Ia berhasil mempertahankan sabuknya melalui submission ronde pertama, yang membuatnya mendapatkan kontrak ONE Championship.

ONE Championship menjadi organisasi dimana Banario mencetak kemenangan terbesar dalam kariernya, saat ia menghentikan Eric Kelly yang sebelumnya tak terkalahkan pada ronde keempat dan menjadi Juara Dunia ONE Featherweight pertama.

Setelah kehilangan sabuknya lewat serangkaian kekalahan, Banario memutuskan beralih ke divisi lightweight. Keputusan ini membuahkan hasil yang baik karena ia kemudian membuka jalur untuk sekali lagi tampil sebagai salah satu pesaing teratas dalam divisi itu setelah meraih prestasi mengagumkan dan kemenangan atas beberapa lawan tangguh.