Amir Khan

Meski menjadi salah satu superstar bela diri terbaik Asia saat ini, juara Muay Thai Singapura Amir Khan sempat melewati berbagai kesulitan. Ia menderita Tourette Syndrome, gangguan saraf yang menyebabkan penderitanya tiba-tiba melakukan gerakan atau ucapan berulang yang tak disengaja atau di luar kendali. Akibatnya, ia sering dirundung saat kecil. Beruntung, ia menemukan Muay Thai dan jatuh hati pada ‘seni delapan tungkai’. Terlebih lagi, ia menyadari bahwa latihan ini ternyata membantunya tetap terfokus dan mengatasi gangguan itu, serta memberi dorongan besar bagi kepercayaan diri dan popularitas di antara teman-temannya.

Khan juga menjadi atlet golf menjanjikan, namun saat harus memilih antara golf dan seni bela diri, ia memutuskan mengikuti keinginan hatinya dan mampu menjadi salah seorang prospek berbakat. Setelah menjuarai beberapa laga Muay Thai, ia pindah ke Amerika Serikat demi melanjutkan sekolah menengah atas, dimana ia mulai berlatih gulat dan Brazilian Jiu-jitsu untuk mengembangkan kemampuannya sebelum debutnya di seni bela diri campuran.

Saat kembali ke Singapura pada tahun 2014, Khan bergabung dengan Evolve dan meraih posisi di Evolve Fight Team berkat talentanya. Ia kemudian bergabung bersama ONE Championship dan meraih beberapa penyelesaian luar biasa yang menunjukkan kemampuan dan talentanya yang terus berkembang. Faktanya, ia memiliki rekor penyelesaian KO terbanyak dalam sejarah ONE dan kini mengincar gelar Kejuaraan Dunia ONE Lightweight.