Ayaka Miura memang tak terlalu atletis saat kecil, maka ia tak pernah bermimpi untuk menjadi seniman bela diri profesional.
Tetapi, ayahnya adalah penggemar berat seni bela diri yang rutin menonton pertandingan di televisi, dimana hal ini memicu Miura untuk mencoba judo. Pada akhirnya, ia menerima sabuk hitam tingkat tiga dan hal itu pun membantu mengarahkan grappler Jepang ini ke dalam perjalanan MMA-nya.
Saat berusia 22 tahun, Miura bekerja di klinik pengobatan tulang. Satu hari, seorang atlet bela diri campuran datang berobat dan setelah mendengar tentang olahraga tersebut, ia menjadi sangat tertarik dan memasuki sasana untuk mencobanya sendiri.
Ia lalu bergabung dengan Tribe Tokyo MMA, dimana ia berlatih selama kurang dari dua tahun sebelum menjalani debut profesionalnya, dimana ia meraih kemenangan submission dalam waktu kurang dari 90 detik.
Dengan mantan Juara dua divisi DEEP Ryo Chonan yang melatihnya, “Zombie” melanjutkan usaha itu dengan serangkaian kemenangan impresif bersama promotor Jepang, Pancrase dan DEEP Jewels, ONE Championship melihat kemampuan dan rekor luar biasa Miura, dan akhirnya menariknya pada tahun 2019.
Miura terbukti menjadi tambahan menarik dalam organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini, saat ia menggunakan gaya yang berdasar pada judo itu untuk membuat lawan kewalahan dan bahkan meraih empat kemenangan via kuncian scarf-hold Americana. Hal ini membawanya memasuki perebutan gelar Juara Dunia ONE Women’s Strawweight MMA melawan pemegang gelar dominan asal Tiongkok, Xiong Jing Nan, pada Januari 2022.
Walau ia tak berhasil unggul di kartu penilaian juri saat melawan “The Panda,” Miura dapat mengawali sebuah perjalanan baru ke puncak divisinya dengan meraih kemenangan dalam berbagai laga yang akan datang.
