Cleber “Clandestino” Sousa

Cleber “Clandestino” Sousa terlahir dalam keluarga sederhana di Sao Paulo, Brasil, pada 1996. Sejak usia muda, ia bekerja demi membantu keluarganya dengan menjual makanan dan berbagai barang di jalanan.

Sousa menemukan Brazilian Jiu-Jitsu di usia 13 tahun saat ia mendapatkan tawaran berlatih di Almeida Jiu-Jitsu tanpa biaya, karena situasi ekonomi keluarganya. “Clandestino” segera terfokus pada BJJ dan dengan cepat mencurahkan seluruh energinya ke disiplin ini.

Tiga tahun kemudian, Sousa merasakan kesuksesan perdana dalam kompetisi tingkat tinggi saat ia memenangi kejuaraan remaja Nasional Brasil sebagai pemegang sabuk biru pada 2012. Sejak itu, warga Sao Paulo ini meraih berbagai pencapaian dengan sabuk berwarna saat ia berkompetisi di Brasil dan Amerika Serikat. Pada 2016, Sousa memenangi Kejuaraan Dunia IBJJF dalam kategori sabuk coklat, dan ia menerima sabuk hitamnya segera setelah itu.

Sousa tak menunggu lama untuk melontarkan diri ke perairan berbahaya di skena kompetisi sabuk hitam. Pada tahun pertamanya, “Clandestino” meraih medali di Kejuaraan IBJJF Pan American, Kejuaraan Amerika Selatan dan Kejuaraan Nasional Brasil. Pencapaian terbesar Sousa tiba pada 2019 saat ia merebut medali emas di Kejuaraan IBJJF Pan American, yang memastikan dirinya sebagai kompetitor elite sejati.

Sousa adalah grappler teknis dan sangat metodikal dengan kemampuan berlaga di atas punggung dan di posisi atas (top position). Dan sementara ia biasanya memulai laga dengan masuk ke posisi guard, atau disebut dengan pulling guard, “Clandestino” cenderung melakukan aksi terbaiknya saat melewati pertahanan lawan, atau passing guard. Dengan tekanan besar dan pengendalian atas pinggul lawannya, permainan passing guard dari pria Brasil ini akan sering menciptakan celah untuk meraih punggung lawan – posisi favoritnya untuk mengendalikan dan memaksa lawannya menyerah.

Pada 2022, ONE Championship memberi kontrak tanding bagi Sousa untuk memasuki divisi submission grappling. Ia mencetak debutnya atas rival lama Mikey Musumeci dalam Kejuaraan Dunia ONE Flyweight Submission Grappling perdana di ONE Fight Night 2 pada 1 Oktober lalu. Tetapi, kedudukan mereka akhirnya berubah menjadi 2-1 bagi Musumeci setelah trilogi menarik itu, dan ia pun terus berjuang demi sabuk emas itu.