Danial Williams menemukan kedamaian dalam bertarung setelah ia merasa dikucilkan saat kecil.
Terlahir dari ibu berdarah Thailand dan ayah dari Australia yang tinggal di Perth, anak keturunan campuran ini tak dapat menyesuaikan diri dengan teman-temannya. Tetapi, Williams masih berprestasi dalam berbagai macam olahraga dan menjadi salah satu anak tercerdas di kelasnya.
Saat ia berusia 10 tahun, “Mini T” menemukan kecintaan akan musik dan bermain gitar, mengutip Nirvana, Metallica dan The Offspring sebagai pengaruh terbesarnya. Namun, daya tarik dari olahraga tarung, terutama Muay Thai, memang terlalu besar untuk dilewatkan.
Sementara kedua orang tuanya melakukan segalanya untuk memberi Williams dan saudara lelakinya kehidupan yang baik, ia tak pernah suka meminta-minta. Ingin mempelajari “seni delapan tungkai” lebih dalam lagi, ia bermimpi terbang ke Thailand dan berlatih bersama pamannya, yang adalah kompetitor Muay Thai. Pria Australia ini lalu bekerja membersihkan jendela untuk menabung, dan akhirnya ia pun terbang ke tanah kelahiran Muay Thai itu.
Sisanya, seperti yang kita ketahui, menjadi sejarah.
“Mini T” meraih kesuksesan luar biasa, dua kali menjadi Juara Caged Muay Thai Super Bantamweight dan Juara Dunia WMC Muay Thai. Ia juga merangkum catatan rekor 24-7 dalam disiplin striking sebelum mencetak debutnya bersama ONE Championship pada April 2021.
Walau ia kalah di tangan Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon dalam aksi tiga ronde menegangkan, “Mini T” menjadi salah satu favorit penggemar dengan gaya bertarung kerasnya. Faktanya, laga ini sangat menarik sampai dipilih menjadi ONE Super Series Fight of the Year.
Williams pun bangkit pada 2022 lalu, memfokuskan perhatiannya pada MMA dan meraih tiga kemenangan besar untuk mendobrak jajaran peringkat lima besar ONE untuk pertama kalinya dalam rangkaian promosionalnya. Walau ia menghabiskan satu tahun berikutnya untuk menantang gelar Juara Dunia Kickboxing dalam dua divisi berbeda, “Mini T” kini kembali ke MMA dan mengincar sabuk emas itu.
