Bertumbuh besar di pemukiman kumuh yang dikenal sebagai favela di Sao Paulo, Brasil, Felipe “Demolition Man” Lobo memulai perjalanannya dalam olahraga sebagai pemain sepak bola berbakat. Ia bahkan berkompetisi secara profesional di tingkatan pemuda. Tetapi, usia ke-14, ia bertransisi ke tinju sebelum beralih ke Muay Thai.
Lobo segera menumbuhkan gairah untuk menekuni “seni delapan tungkai” dan mendedikasikan diri untuk menjadi salah satu praktisi terbaik Brasil. Ia memenangi gelar lokal sebelum terbang ke Thailand pada 2018 demi mengikuti impiannya dalam Muay Thai.
Juara Muay Thai Brasil ini lalu memastikan dirinya sebagai striker elite, dimana ia bertarung melawan beberapa atlet terbaik di sirkuit stadion Thailand.
“Demolition Man” mencetak debutnya di ONE pada 2020, meraih nama besar bagi dirinya sendiri dengan keputusan terbelah (split decision) yang sulit atas petarung unggulan Thailand Yodpanomrung Jitmuangnon. Kesuksesan itu berlanjut dengan kemenangan atas mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai Rodlek PK Saenchai.
Petarung Brasil ini hampir mencapai puncak disiplinnya pada 2022 saat ia melawan Nong-O Hama demi merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai. Namun, seperti banyak petarung sebelum dirinya, ia gagal mengatasi kemampuan teknis brilian pria Thailand itu.
Lobo memulai perjalanannya menuju penebusan di ONE Fight Night 9 pada April lalu, dimana ia mencetak KO atas Saemapetch Fairtex pada ronde ketiga. Berikutnya, ia mendapatkan kesempatan lain merebut sabuk emas divisinya saat menantang penguasa dua disiplin Jonathan Haggerty demi gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai di laga utama ONE Fight Night 19.
