Iraj Azizpour

Iraj Azizpour mungkin dapat menyebut dirinya sebagai “gentle giant” di luar Circle. Tapi saat ia mengenakan sarung tinju, bintang kickboxing ini sangat jauh dari itu.

Azizpour adalah salah satu kickboxer paling berprestasi dari Iran. Ia memiliki berbagai kemampuan yang dapat menidurkan lawan dalam sekejap. Lagipula, ia mengasah kekuatan besar dan ketangkasan striking itu sejak berusia 13 tahun.

Pria Iran ini jatuh cinta pada kung fu setelah menonton beberapa film yang dibintangi Bruce Lee, dan ia berjuang demi meraih sabuk hitam dalam disiplin tersebut. Bukan pribadi yang suka bersantai dalam pencapaiannya, ia segera memperluas perspektifnya, yang membawa dirinya ke dalam tinju, Muay Thai dan kickboxing.

Sementara sebagian besar temannya menekuni gulat, petarung heavyweight ini memilih untuk tetap bertahan dengan disiplinnya ini. Keputusan itu terbayar saat Azizpour meraih berbagai pencapaian dalam kickboxing, Muay Thai dan tinju. Gelar terbaik dari semua itu adalah di Kejuaraan Kunlun Fight Heavyweight Grand Prix yang diraihnya saat melawan sosok yang kini menjadi Juara Dunia ONE Light Heavyweight Kickboxing, Roman Kryklia, pada Februari 2018.

Azizpour terus menghancurkan seluruh rivalnya selama tiga tahun setelah itu, dan pada 2021, ONE Championship menariknya masuk. Sejak itu, arah kariernya semakin melejit. Azizpour mengalahkan kickboxer veteran Brasil Anderson “Braddock” Silva dalam debutnya bersama ONE dan kembali pada beberapa bulan kemudian untuk meng-KO Ismael Londt.

Seluruh penampilan tersebut memberinya posisi di turnamen ONE Heavyweight Kickboxing World Grand Prix perdana, dan Azizpour meraih keputusan tegas atas Bruno Chaves di babak semifinal untuk mendapatkan laga melawan Kryklia di final. Aksi trilogi epik dari persaingan mereka itu berlangsung di ONE 163, dimana Azizpour mencoba merebut sabuk perak prestisius dari turnamen itu.