Terlahir dan dibesarkan di kota kecil bernama Dubuque, Iowa, di bagian Midwest Amerika Serikat, Luke “The Chef” Lessei muncul sebagai bintang baru dalam Muay Thai.
Dari usia muda, seni bela diri sudah terikat dalam kehidupannya. Tahun-tahun pertumbuhan Lessei dihabiskannya di Dubuque Martial Arts Group – sasana terkenal milik ayahnya.
Di belakang tembok sasana latihan milik sang kepala keluarga itu, Lessei diperkenalkan kepada “seni delapan tungkai.” Segera menanjaki jajaran peringkat, ia menjadi striker paling menjanjikan di sasana itu, dengan menunjukkan bakat alami yang membedakannya dari seluruh rekan-rekannya.
Sementara Lessei mencari keseimbangan antara padatnya studi di sekolah menengah atas dan tampil dalam olahraga lain seperti lari jarak jauh dan sepak bola, Muay Thai tetap menjadi pusat dari rutinitas hariannya. Di bawah bimbingan ketat ayahnya, ia membangun kemampuannya dan perlahan menyadari seberapa besar potensi yang ia miliki.
Di tahun 2020, ia mengambil keputusan krusial untuk beralih menjadi petarung profesional, yang menandai awal dari babak perubahan besar itu. Bertahan untuk berlatih selama dua tahun di luar Dubuque, jauh dari pengaruh langsung ayahnya, Lessei mendewasakan diri sebagai kompetitor. Hal ini membawanya masuk ke ONE Championship.
Pada Desember 2023, Lessei mencetak debut promosionalnya dan memasuki salah satu laga paling menarik di tahun tersebut. Walau ia harus mengalami kekalahan perdana dalam kariernya, ia membuktikan kemampuannya untuk merebut posisi #5 dalam jajaran peringkat featherweight Muay Thai.
Di ONE Fight Night 19, pada 16 Februari waktu A.S., atau Sabtu pagi, 17 Februari di Asia, ia berharap mengalahkan sesama petarung Amerika Eddie Abasolo dan terus menapaki tangga peringkat.
