Bertumbuh besar di Buriram, Thailand, Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong sepenuhnya terjun ke dunia seni bela diri. Saat berusia 9 tahun, ayah Sitthichai mulai mengajarkannya Muay Thai untuk pertahanan diri, namun ia mengambil seluruh bakat itu ke dalam ring dan menggunakan uang hadiah itu untuk membiayai pendidikannya.
Saat ia masih berusia 15 tahun, Sitthichai sudah membangun reputasi bagi dirinya sendiri sebagai kompetitor kuat di arena ikonik Bangkok, Lumpinee Boxing Stadium. Faktanya, pada 2014 ia memenangi gelar prestisius sebagai Juara Dunia Lumpinee Stadium Welterweight Muay Thai.
Kemampuan impresif dan postur yang cukup besar dari “Killer Kid” segera menarik perhatian organisasi internasional, dan ia menemukan dirinya sukses berkompetisi di luar negara asalnya. Akhirnya, Sitthichai menjadi Juara Dunia Glory Lightweight Kickboxing berkali-kali.
Hari-hari ini, Sitthichai dikenal sebagai gaya bertarung agresif dan KO spektakulernya, yang menghasilkan hampir sepertiga dari seluruh kemenangannya. Dianggap sebagai salah satu petarung southpaw terbaik dunia, ia bergabung dengan ONE pada 2020 dan mengalahkan sosok kuat seperti Tawanchai PK Saenchai dan Tayfun Ozcan.
Dengan catatan rekor profesional impresif dan delapan gelar Juara Dunia di disiplin striking, “Killer Kid” meraih posisinya dalam sejarah sebagai salah satu yang terhebat sepanjang masa. Namun, superstar Thailand itu berkomitmen untuk merebut gelar yang belum pernah dimilikinya — sabuk Kejuaraan Dunia ONE Featherweight Kickboxing dan Muay Thai.
