10 Atlet Bela Diri Campuran Terbaik Dalam Divisi Atomweight Wanita
ONE Championship segera menjadi ajang pembuktian diri bagi atlet bela diri campuran wanita yang berlaga dalam divisi atomweight.
Sejak dibukanya Kejuaraan Dunia ONE Women’s Atomweight pada bulan Mei 2016, divisi ini telah berkembang dan kini memiliki beberapa atlet berbakat terbaik di Asia.
Saat persaingan dalam divisi ini terus memanas, simak penjelasan mengenai 10 atlet bela diri campuran wanita yang anda harus ketahui saat ini.
Angela Lee
Ratu tak terbantahkan dalam divisi ini adalah wanita muda bernama “Unstoppable” Angela Lee.
Pada bulan Mei 2016, atlet Singapura ini mengalahkan Mei “V.V.” Yamaguchi dalam laga lima ronde menegangkan untuk meraih gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight yang pertama, dimana ia belum pernah melepaskan sabuk ini dari genggamannya sejak saat itu.
Lee, pemegang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu, sukses mempertahankan sabuk emasnya sebanyak empat kali. Yang terbaru, wanita berusia 23 tahun ini mencetak kemenangan submission atas Juara Dunia ONE Women’s Strawweight “The Panda” Xiong Jing Nan dalam sebuah laga ulang epik bulan Oktober lalu.
Kini, ia memiliki catatan rekor profesional 10-2 yang impresif, dimana 80 persen dari kemenangannya diraih dalam jarak dekat. Terlebih lagi, ia benar-benar tak terhentikan, sesuai dengan julukannya, dalam divisi ini – karena ia belum terkalahkan dalam tiap laga bela diri campuran divisi atomweight.
Denice Zamboanga
Bulan lalu, Denice “The Menace Fairtex” Zamboanga muncul sebagai penantang berikutnya bagi gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight milik Lee – dan itu adalah sebuah kehormatan yang pantas diraihnya.
Atlet tak terkalahkan asal Filipina ini, yang termotivasi untuk bertanding dalam disiplin ini berkat kakaknya, mencetak lima kemenangan luar biasa saat bergabung bersama “The Home Of Martial Arts.”
Zamboanga mencetak debut promosionalnya dengan mengejutkan Jihin “Shadow Cat” Radzuan di tanah kelahirannya, Malaysia, bulan Desember lalu, dan mengamankan posisi penantang teratas dengan keunggulan atas Yamaguchi sebelum meraih keputusan mutlak dari para juri.
Dalam proses ini, “The Menace Fairtex” membawa rekor profesionalnya menjadi 7-0.
Mei Yamaguchi
Yamaguchi adalah salah satu atlet wanita yang paling dicintai dan dihormati dalam sejarah ONE Championship.
Sebagai Juara Dunia DEEP Jewels Featherweight, wanita kelahiran Tokyo ini berkompetisi secara profesional dalam disiplin ini sejak bulan Maret 2007 dan memiliki catatan rekor 21-12-1.
Wanita berusia 37 tahun ini telah dua kali berlaga selama lima ronde melawan Lee, dan hampir saja merebut gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight saat itu.
Jika terdapat pertemuan ketiga antara keduanya dalam waktu dekat ini, mungkin itulah hal yang dibutuhkannya untuk melengserkan pahlawan asal Singapura tersebut.
Gina Iniong
Team Lakay sangat dikenal memiliki kandidat Juara Dunia ONE yang bernaung di bawahnya, dan kandidat berikut mungkin bernama Gina “Conviction” Iniong.
Atlet berusia 30 tahun asal Baguio ini enam kali menjadi Juara Wushu Filipina yang telah mengaplikasikan kemampuan striking fenomenalnya dengan baik ke dalam seni bela diri campuran.
Namun, dalam laga terbarunya, ia menampilkan kemampuan grappling yang luar biasa.
Iniong, yang memiliki catatan rekor profesional 9-4, telah mengalahkan beberapa penantang teratas dalam divisi ini dan mungkin hanya membutuhkan satu kemenangan lagi sebelum ia dapat menjalani perebutan gelar Juara Dunia divisi atomweight.
Meng Bo
Meng Bo segera membuktikan diri sebagai salah satu atlet bela diri campuran wanita paling berbakat dari Tiongkok.
Dibesarkan oleh keluarga petani di bagian Timur Laut Tiongkok, Meng mempelajari taekwondo, sanda dan jiu-jitsu di masa remajanya.
Pada bulan November 2013, ia mengalahkan Weili Zhang dalam debut profesionalnya, dan akhirnya dua kali menjadi juara bela diri campuran Tiongkok.
Wanita berusia 23 tahun ini akhirnya tiba di “The Home Of Martial Arts” bulan November lalu, dimana ia mencetak KO atas mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Laura “La Gladiadora” Balin pada ronde pertama. Nampaknya, ini hanyalah awal yang baik bagi perjalanan Meng yang panjang dan menarik bersama ONE.
Itsuki Hirata
Itsuki “Strong Heart Fighter” Hirata baru-baru ini mendapatkan sorotan setelah ia mengenakan kostum cosplay Android 18 dari Dragon Ball.
Namun, wanita berusia 20 tahun ini juga telah menerima perhatian luar biasa atas penampilan luar biasanya di dalam Circle.
Bintang Jepang yang sedang naik daun ini mencetak rekor sempurna 6-0 dan sanggup menghentikan perlawanan tiap lawan yang berhadapan dengannya sebelum laga mencapai akhir.
Yang terbaru, judoka sabuk hitam ini meraih kemenangan TKO perdana saat dirinya menghadapi Nyrene “Neutron Bomb” Crowley dan melepaskan ground and pound keras pada ronde ketiga laga mereka di bulan Februari 2020.
Jihin Radzuan
Saat pionir bela diri campuran wanita Malaysia Ann “Athena” Osman pensiun dari arena kompetisi pada akhir 2017, Jihin segera menjadi atlet bela diri campuran kesayangan negara tersebut dan dengan bangga mengibarkan bendera Jalur Gemilang (Stripes Of Glory).
Jihin, seorang Juara Dunia Wushu yang memegang sabuk ungu BJJ, menggunakan paduan teknik bela diri campurannya untuk meraih kesuksesan di dalam Circle.
Atlet kelahiran Johor Bahru ini memiliki catatan rekor 5-2, dan telah mengalahkan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Jenny “Lady GoGo” Huang.
Dengan usianya yang baru memasuki 21 tahun, “Shadow Cat” memiliki lebih banyak ruang untuk bertumbuh dan dapat mencetak prestasi sebagai Juara Dunia bela diri campuran pertama dari Malaysia.
Priscilla Hertati Lumban Gaol
Priscilla Hertati Lumban Gaol mungkin mengalami awal yang sulit dalam organisasi bela diri terbesar di dunia ini, namun peraih dua medali Kejuaraan Dunia Wushu ini dengan segera membalikkan keadaan.
Atlet berusia 31 tahun asal Jakarta ini memenangkan tujuh dari sembilan laga terbarunya, serta muncul sebagai salah satu atlet bela diri campuran wanita paling populer di Indonesia.
Ini telah menjadi perjalanan yang luar biasa bagi “Thathie,” yang harus meraih kemenangan untuk menarik simpati dari penggemar di seluruh dunia, dan yang terutama, keluarganya.
Rika Ishige
Rika “Tiny Doll” Ishige adalah salah satu atlet yang paling menghibur di dalam divisi ini.
Dengan senyuman khasnya, atlet wanita pertama asal Thailand ini membantu membuka jalan bagi seluruh wanita lain dari negaranya untuk berkompetisi dalam dunia bela diri campuran.
Ia memiliki kemampuan merata dalam disiplin karate, aikido dan Muay Thai, serta memegang sabuk biru BJJ. Hal ini membantu atlet berusia 30 tahun tersebut untuk meraih serangkaian kemenangan submission dan TKO di dalam Circle.
Saat “Tiny Doll” sedang tidak berkompetisi, anda dapat melihatnya menjalani dunia modeling atau cosplaying.
Ritu Phogat
Ritu “The Indian Tigress” Phogat mungkin masih baru di dunia bela diri campuran, namun ia mampu menciptakan dampak besar dengan segera.
Pada awal tahun 2019, superstar kelahiran Haryana ini, yang keluarganya menjadi inspirasi bagi film blockbuster India berjudul Dangal, beralih ke Singapura untuk memulai latihannya bersama Evolve.
Sejauh ini, hal itu memberikan hasil yang baik.
Phogat meraih kemenangan TKO pada ronde pertama dalam debut profesionalnya di bulan November, serta melanjutkan kemenangan tersebut dengan sebuah penampilan dominan selama tiga ronde bulan lalu. Jika dirinya meneruskan hal ini, ikon gulat berusia 25 tahun ini dapat menjadi Juara Dunia bela diri campuran India yang pertama.
Baca Juga: 10 Wanita Terbaik Dalam ONE Super Series