10 Submission Paling Kreatif Di ONE Championship
Kebanggaan ONE Championship dalam tiap ajangnya adalah beberapa rangkaian seniman pencetak submission terbaik di muka bumi, dengan kemampuan yang sangat kreatif dan efektif.
Grappler elit dari organisasi ini seringkali menyajikan teknik Brazilian Jiu-Jitsu, judo, sambo dan gulat luar biasa untuk mengalahkan rival-rival mereka, namun mereka juga memiliki teknik-teknik berbahaya di arsenal mereka.
Dari genggaman dan kuncian leher yang sangat jarang terlihat, sampai gerakan khas masing-masing individu, para spesialis ground di ONE ini tidak pernah jauh dari sebuah penyelesaian spektakuler.
Berikut adalah 10 submission paling kreatif yang pernah terjadi di “The Home Of Martial Arts.”
#1 Ariel Sexton Dengan Serangan Khasnya
Dalam ajang ONE: PURSUIT OF POWER pada bulan Juli 2018, spesialis Brazilian Jiu-Jitsu Ariel “Tarzan” Sexton memulai dengan serangan atas saat melawan Kota Shimoishi. Ketika atlet Jepang itu mencoba merenggut kakinya, pria asal Kosta Rika itu berjuang meraih posisi atas.
Sexton mendaratkan rangkaian ground and pound keras sebelum beralih ke punggung lawannya, dimana ia akhirnya menyarangkan kuncian reverse triangle. Shimoishi berusaha melawan, namun “Tarzan” mengungkit lengan kirinya untuk menyarangkan serangan tambahan. Ia meraih tap-out melalui kuncian reverse triangle americana keduanya bersama ONE.
#2 Joshua Pacio Perkenalkan “Passion Lock” Pada Dunia
Joshua “The Passion” Pacio mencetak debut dari kuncian “Passion Lock” melawan Pongsiri “The Smiling Assassin” Mitsatit dalam ajang ONE: REIGN OF KINGS pada bulan Juli 2018.
Ia menempatkan diri di punggung atlet Thailand tersebut dalam posisi yang aman. Mitsatit berusaha melepaskan diri dari cengkeramannya untuk mementahkan seluruh usaha kuncian leher, namun perwakilan Team Lakay ini lalu mengungkit lengan lawannya di punggungnya dan menariknya ke arah kepala untuk sebuah kuncian pundak yang destruktif.
#3 Yusup Saadulaev Dan “Maestro Choke” Andalannya
Yusup “Maestro” Saadulaev menempatkan kemampuan grappling kelas dunia saat melawan atlet Australia Jordan Lucas di ajang ONE: STATE OF WARRIORS pada bulan Oktober 2016, saat ia dengan cerdas melompati tubuh rivalnya untuk meraih punggung dan mempersiapkan sebuah serangan.
Ia tidak menyerang dengan hook dan mencari penyelesaian melalui kuncian leher yang lebih aman, namun atlet Rusia itu menggenggam kedua tangannya di bawah leher Lucas dan bergerak di belakang lawannya untuk membawa bobot tubuhnya ke dalam sebuah modifikasi dari kuncian rear-naked choke yang terkenal itu.
#4 Christian Lee Terapkan “Terminator Guillotine”
Kazunori Yokota mampu mengatasi serangan ke arah punggung yang dilancarkan Christian “The Warrior” Lee dengan sebuah scramble untuk kembali berdiri dalam ajang ONE: VISIONS OF VICTORY di bulan Maret 2018, namun ia langsung masuk ke kuncian leher.
Atlet Singapura ini memasukkan lengan kanannya di bawah ketiak kiri atlet Jepang tersebut, menyambungkannya ke tangan kanannya, serta turun ke sisi tubuhnya untuk melengkapi sebuah kuncian leher yang sangat keras – yang diberinya sebutan “Terminator Guillotine.”
#5 Teknik Kuncian Armlock Priscilla Hertati Lumban Gaol
Bintang Indonesia bernama Priscilla Hertati Lumban Gaol membawa laga bersama Krisna Limbaga ke atas kanvas pada ronde pertama di ajang ONE: QUEST FOR GOLD, bulan Februari 2018 dan mampu mengamankan lengan kiri lawannya itu.
“Thathie” menempatkan bagian tubuh tersebut diantara kakinya, dimana ia menggunakan sebuah kombinasi cengkeraman kaki dan tekanan pinggul untuk menyerang dengan kuncian straight armlock – yang membuat atlet Filipina itu segera menyerah.
#6 Angela Lee Manipulasi Gonzales Hills
Juara Dunia ONE Women’s Atomweight “Unstoppable” Angela Lee memiliki sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu, dimana ia seringkali menampilkan teknik luar biasa di dalam Circle.
Kemenangan submission melalui teknik manipulasi leher dan tulang belakang yang bernama “Twister” atas Natalie Gonzales Hills di ajang ONE: PRIDE OF LIONS pada bulan November 2015 benar-benar membuktikan keragaman serangan yang dimilikinya dalam permainan bawah.
#7 Garry Tonon Bawa Gaya Khasnya Ke Bela Diri Campuran
Garry “The Lion Killer” Tonon memasuki “The Home Of Martial Arts” sebagai salah satu grappler terbaik di dunia, dimana ia menampilkan kemampuannya saat melawan Yoshiki Nakahara di ajang ONE: ENTER THE DRAGON pada bulan Mei.
Tonon menyarangkan single-leg takedown, namun ia memilih untuk mundur ke posisi kaitan kaki ashi-garami, dimana ia memaksa lawannya untuk melakukan tap-out dengan kuncian heel hook dari sisi luar, atau outside heel hook.
#8 Jenny Huang Tampilkan Gogoplata Yang Langka
Jenny “Lady GoGo” Huang sedang berusaha mendapatkan keuntungan dari posisi guard saat melawan April Osenio dalam ajang ONE: AGE OF DOMINATION di bulan Desember 2016, dimana ia membuktikan bahwa walau anda berada di atas punggung, posisi ini juga sangat berbahaya jika dipadukan dengan teknik yang tepat.
Saat Osenio berusaha mendaratkan serangan ke arah Huang, atlet Taiwan itu menarik kakinya ke atas pundak perwakilan Team Lakay tersebut, di bawah dagunya. Lalu, ia menggunakan betisnya untuk menekan saluran pernafasan lawan dan memaksa atlet Filipina itu untuk segera melakukan tap-out setelah terkena kuncian gogoplata yang sangat jarang terlihat.
#9 “The Master Of Leg Locks” Kembali Menyerang
Julukan Masakazu “Ashikan Judan” Imanari benar-benar memiliki arti “Master Kuncian Kaki,” atau “The Master Of Leg Locks,” dan ia telah menerapkannya pada beberapa lawan elit di ONE.
Dalam ajang ONE: CALL TO GREATNESS di bulan Februari, ia mengincar kaki “Pretty Boy” Kwon Won Il dengan teknik “Imanari Roll” dan segera mengungkit kaki lawan melalui kuncian heel hook.
#10 Ayaka Miura Bawa Teknik Favoritnya Dalam Debut ONE
Debut promosional Ayaka Miura di ajang ONE: CALL TO GREATNESS sangatlah impresif, dimana ia tampil sesuai dengan harapan. Judoka sabuk hitam ini dengan cepat melempar Laura “La Gladiadora” Balin ke atas kanvas dan mendarat di posisi scarf hold yang kuat.
Dari posisi tersebut, bintang strawweight asal Jepang ini menempatkan lengan kiri Balin di antara kedua kakinya dan mendorong maju dengan pinggulnya untuk mengamankan sebuah tap-out melalui kuncian scarf hold armlock — yang ketiga dalam kariernya.