10 Kuncian Terbaik Dari Atlet Bintang Di ONE: DAWN OF HEROES
Ajang ONE: DAWN OF HEROES yang akan digelar di Mall of Asia Arena di Manila, Filipina pada Jumat, 2 Agustus nanti akan menampilkan para atlet yang teruji kemampuannya dalam melakukan penyelesaian.
Setiap atlet yang dijadwalkan berlaga di 15 pertandingan malam itu memiliki kapasitas mengakhiri kontes melalui berbagai cara spektakuler. Ketika laga beralih ke permainan bawah di atas kanvas, para seniman bela diri campuran ini dapat pula menunjukan kecakapan kuncian mereka demi sebuah penyelesaian.
Sebagian besar pejuang multi talenta ini sangat kompetitif dalam segala aspek pertandingan, tetapi kemampuan mereka untuk memanfaatkan situasi dalam duel bawah telah memberikan kesuksesan luar biasa bagi mereka.
Berikut adalah 10 kemenangan submission, atau kuncian, terbaik dari para atlet yang akan berlaga Agustus nanti.
Martin Nguyen Taklukan Calon Juara Dunia Masa Depan
Christian “The Warrior” Lee dan Martin “The Situ-Asian” Nguyen adalah para bintang yang sedang naik daun ketika keduanya pertama kali berhadapan di ajang bertajuk ONE: HEROES OF THE WORLD. Kini keduanya memegang gelar Juara Dunia, namun pada pertemuan awal tersebut, atlet berdarah Vietnam-Australia inilah yang keluar sebagai pemenang di Makau, bulan Agustus 2016.
Christian mampu tampil dalam kondisi prima, terbukti lewat serangkaian pukulan ke arah Martin. Tetapi, serangannya membuka celah bagi “The Situ-Asian” untuk menjatuhkannya dengan pukulan overhand kiri.
Ketika atlet Singapura ini kehilangan keseimbangan, Martin segera bergerak untuk kuncian guillotine choke, menempatkan lawan dalam bisepnya dan mengunci erat sampai “The Warrior” jatuh pingsan dengan wajahnya menghantam kanvas.
Di Manila, Martin akan mempertaruhkan gelar Juara Dunia Featherweight ONE miliknya dari tantangan Koyomi “Moushigo” Matsushima, dalam sajian utama ONE: DAWN OF HEROES.
Demetrious Johnson Atasi Yuya Wakamatsu Dalam Debutnya
Demetrious “Mighty Mouse” Johnson meraih kemenangan kuncian ke-12 dalam karir profesionalnya saat menghadapi Yuya “Little Piranha” Wakamatsu dalam debutnya bersama ONE di ajang ONE: A NEW ERA bulan Maret lalu.
Awalnya striker asal Jepang ini menggebrak melalui serangkaian pukulan di depan para pendukung tuan rumah, tetapi kemampuan grappling Demetrious menjadi pembeda di ronde kedua. Ia berhasil menjatuhkan lawannya dan mengambil alih kontrol dari belakang saat sang atlet tuan rumah mencoba bangkit berdiri.
“Little Piranha” mampu bertahan dengan baik, namun ketika ia mencoba melepaskan diri untuk kedua kalinya, atlet asal negara Paman Sam ini menyarangkan kuncian guillotine choke untuk menyelesaikan pertandingan.
Di Manila, Demetrious akan menghadapi Tatsumitsu Wada dalam laga babak semifinal ONE Flyweight World Grand Prix.
Tatsumitsu Wada Catat Kuncian Dalam Waktu 52 Detik
Tatsumitsu “The Sweeper” Wada hanya membutuhkan kurang dari satu menit untuk mengalahkan Eugene Toquero dalam ajang ONE: WARRIOR’S DREAM bulan November lalu.
Sesaat setelah mencoba membaca pergerakan lawan, ia memanfaatkan kegemaran atlet Filipina tersebut dalam melepaskan kombinasi pukulan.
Eugene terlalu jauh melayangkan hook kiri sehingga tubuh bagian belakangnya terbuka. Tatsumitsu pun mengambil peluang ini dan melayangkan beberapa hook untuk mengamankan posisi. Ketika keduanya berada diatas kanvas, atlet asal Jepang ini segera mengaplikasikan kuncian rear-naked choke dan lawannya pun menyerah tidak lama kemudian.
Saat berhadapan dengan Demetrious di laga semifinal nanti, Tatsumitsu akan berusaha membangun momentum kemenangan ia raih sebelumnya saat menghadapi Gustavo Balart di babak perempat final.
Kesabaran Danny Kingad Terbayar Melawan Eugene Toquero
Danny “The King” Kingad juga menorehkan kemenangan meyakinkan atas Eugene Toquero.
Dalam ajang bertajuk ONE: AGE OF DOMINATION bulan Desember tiga tahun lalu, perwakilan Team Lakay ini menjatuhkan lawan senegaranya ke atas kanvas dan mendominasi duel selama hampir empat setengah menit sebelum melihat sebuah kesempatan mengeksekusi kuncian.
Ia mengamankan posisi underhook pada lengan kanan lawannya, melancarkan ground and pound, dan memanfaatkan upaya Eugene melepaskan diri dengan beralih posisi dan melancarkan kuncian armbar untuk memenangi laga.
Di babak semifinal ONE Flyweight World Grand Prix, ia akan menghadapi Reece “Lightning” McLaren.
Reece McLaren Tampil Mengesankan Dalam Divisi Flyweight
Setelah bertahun-tahun berlaga dalam divisi bantamweight, atlet Australia Reece “Lightning” McLaren turun ke divisi flyweight dalam ajang ONE: LEGENDS OF THE WORLD bulan November 2017 lalu, dengan menunjukan ancaman kunciannya yang sangat berbahaya di divisi barunya ini.
Reece jelas berada jauh diatas tingkatan Anatpong “Mak Mak” Bunrad dalam duel ground. Ia mampu menakuti atlet Thailand itu melalui beberapa serangan berbeda sebelum akhirnya menjebak lawan lewat kuncian D’Arce choke.
Anatpong terjebak dalam perangkapnya, dimana Reece dengan cepat mengambil posisi ancang-ancang, atau mount, dan melengkungkan kedua kakinya kedalam kuncian untuk memaksa lawannya menyerah.
“Lightning” mendapat kesempatan kedua dalam ONE Flyweight World Grand Prix, dimana ia tampil menggantikan Kairat Akhmetov untuk menghadapi Kingad di tanah kelahiran lawannya ini.
Leandro Issa Bertahan Demi Catatkan Penyelesaian
Leandro “Brodinho” Issa mengalahkan Roman “Boom” Alvarez dalam waktu 86 detik laga mereka di ONE: SPIRIT OF A WARRIOR bulan Juni tahun lalu.
Di awal laga, Roman langsung berusaha menjatuhkan pemegang sabuk hitam BJJ veteran ini dengan hook kirinya, namun “Brodinho” berhasil mengambil alih kontrol duel di dalam ONE Circle dan langsung menduduki lawannya.
Petarung asal Brasil ini berhasil menembus pertahanan lawan dan mulai menciptakan ruang masuk bagi kepalanya ke ketiak lawan demi sebuah kuncian arm-triangle. Ia berpindah dari posisi mount untuk mengontrol dari samping, atau side control, dimana ia mulai menekan sampai lawannya menyerah kalah.
Leandro akan kembali beraksi pada tanggal 2 Agustus menghadapi Daichi Takenaka.
Kuncian Xie Bin Hentikan Perlawanan Chan Rothana
Serangan bawah dari “The Stalker” Xie Bin nampaknya terlalu kuat bagi Chan Rothana ketika mereka berhadapan dalam ajang ONE: KINGS OF DESTINY bulan April 2017, dimana Xie mengakhiri pertandingan melalui cekikan D’Arce kencang pada ronde kedua.
Xie gencar menyasar posisi dari samping untuk mengontrol sang lawan asal Kamboja ini, sampai ia menemukan celah terbuka bagi kuncian melalui ketiak lawannya.
Lengan kanan atlet asal Cina ini kemudian masuk untuk mengambil posisi genggaman figure-four, sebelum ia akhirnya berguling ke atas punggungnya untuk menyelesaikan laga.
Di Manila, Xie akan menghadapi atlet favorit tuan rumah Edward Kelly.
Kuncian Oportunis Edward Kelly
Jordan “Showtime” Lucas sepertinya akan selamanya menyesali kegagalannya menjatuhkan Edward “The Ferocious” Kelly, setelah atlet veteran Team Lakay ini memanfaatkan kesempatannya untuk mengakhiri perlawanan atlet asal Australia ini di ajang ONE: UNION OF WARRIORS bulan Maret 2016.
Jordan mencoba mengincar kedua kaki Edward untuk melancarkan teknik takedown, namun Edward terlebih dahulu menyisipkan lengan kanannya untuk merangkul leher lawan. Ia menarik tangan kirinya dan melancarkan cekikan erat untuk mengakhiri laga dengan submission pada ronde pertama.
Edward Kelly akan menghadapi “The Stalker” di depan pendukung tuan rumah bulan depan.
Ayaka Miura Kalahkan Kandidat Juara Dunia
Judoka sabuk hitam kyu-tiga Ayaka Miura mencetak prestasi mengesankan dalam debutnya di panggung dunia, saat ia mengakhiri pertandingan dengan submission hanya dalam waktu 73 detik melawan penantang gelar Juara Dunia ONE Strawweight Laura “La Gladiadora” Balin dalam ajang ONE: CALL TO GREATNESS bulan Februari lalu.
Sebuah bantingan pinggul yang keras mampu melancarkan petarung Jepang ini ke dalam posisi menguntungkan dari samping, atau side control. Dari posisi tersebut, ia menjebak lengan Balin diantara kedua kakinya dan membalikan pinggulnya untuk mengakhiri laga melalui sebuah kuncian Americana.
Ayaka akan kembali mencoba mengalahkan mantan penantang gelar Juara Dunia lainnya, Samara “Marituba” Santos, di Mall of Asia Arena.
Aiman Coreng Rekor Tak Terkalahkan Milik Chen Lei
Meskipun bertanding di depan para penggemar tuan rumah, “Jungle Cat” Muhammad Aiman berhasil menorehkan kekalahan pertama dalam karir “Rock Man” Chen Lei saat keduanya berhadapan di ajang ONE: BEYOND THE HORIZON September lalu.
Chen memburu Aiman dengan sebuah takedown dan memaksanya ke sudut ring, namun atlet Malaysia ini berhasil melakukan sebuah manuver dan berkelit ke punggung lawan untuk melancarkan kuncian leher.
Dengan cengkeraman eratnya, ia kemudian mengarahkan kedua kakinya untuk mengeksekusi kuncian body triangle ke tubuh Chen, yang mengurangi ruang geraknya dan memaksanya menyerah.
“Jungle Cat” akan membuka ajang di Filipina ini dalam sebuah laga melawan “The Terminator” Sunoto.