13 Hal Yang Anda Tidak Ketahui Tentang Aung La N Sang
Juara Dunia dua divisi ONE Aung La “The Burmese Python” N Sang telah menjadi salah satu figur yang paling dikenal dalam dunia bela diri campuran.
Pada bulan Juni 2017, ia mengalahkan pemegang gelar Vitaly Bigdash melalui keputusan mutlak untuk menjadi Juara Dunia ONE Middleweight dan Juara Dunia pertama bagi sejarah olahraga di negaranya, Myanmar.
Delapan bulan kemudian, ia mencetak KO atas grappler Brasil Alexandre “Bebezao” Machado dengan sebuah tendangan ke arah kepala dalam waktu 56 detik untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight yang pertama.
Sejak momen yang menjadi sorotan tersebut, Aung La N Sang menjadi seorang mega-bintang dalam olahraga dan ikon bagi Myanmar.
Selagi “The Burmese Python” bersiap untuk sebuah laga trilogi melawan Bigdash di Sanford MMA, Florida, AS, simak 13 hal yang mungkin anda tidak ketahui tentang dirinya.
#1 Pahlawan Masa Kecil
Seperti anak-anak lainnya, Aung La N Sang mengidolakan orang tuanya.
Secara spesifik, ikon olahraga Myanmar ini memiliki pahlawan masa kecil, yaitu ayahnya, karena etos kerja dan determinasi yang luar biasa.
“Ia hanya sampai ke kelas empat, maka ia tidak berpendidikan, namun ia mampu merawat kami berlima,” kata perwakilan Sanford MMA ini. “Ia memberi saya pendidikan tingkat universitas. Ia adalah pahlawan saya.”
#2 Pengaruh Awal Dalam Seni Bela Diri
Walau figur seperti Bruce Lee dan Jackie Chan mempengaruhi Aung La N Sang, seorang legenda bela diri dan bintang film bernama Jet Li yang menarik perhatiannya.
Aksi yang ditampilkan aktor ini membuat “The Burmese Python” terkesima dan menanam bibit ke dalam karier luar biasa yang nantinya akan ia raih.
#3 Guru Tak Terlupakan
Saat bersekolah di Yangon International School, superstar Myanmar ini menjadikan dua profesornya, Mr. and Mrs. Anderson, sebagai panutan.
“Mrs. Anderson mengajarkan saya bahasa Spanyol selama kelas sembilan sampai 12, dan Mr. Anderson mengajar sains, seperti biologi,” jelasnya. “Mereka juga melatih saya dalam bola voli. Mereka adalah manusia-manusia luar biasa.”
#4 Idola Olahraga
Jika membicarakan atletik, Aung La N Sang – seperti banyak anak lainnya di seluruh dunia yang bertumbuh para era 90an – mengagumi Juara NBA enam kali, Michael Jordan.
Kemampuan sempurna dari pria yang seringkali merebut gelar MVP [Most Valuable Player] di dalam lapangan basket ini, serta penampilannya dalam sebuah film berjudul Space Jam, menjadikannya sosok yang menjadi panutan bagi kehidupan sang remaja asal Myanmar ini.
#5 Tantangan Terberat Di Luar Circle
Aung La N Sang adalah seorang pria yang mementingkan keluarga.
Walau berkompetisi melawan seniman bela diri campuran kelas dunia dalam divisi light heavyweight dan middleweight itu sulit, tantangan terberatnya di luar Circle adalah untuk menemukan keseimbangan dan mempertahankan kehidupan keluarga yang baik.
Hal itu sangat penting, terutama saat ini, saat istrinya Katie baru saja melahirkan anak kedua mereka, seorang bayi cantik bernama San Seng Grace N Sang.
#6 Hal Yang Ia Butuhkan Demi Kesuksesan Karier Bela Diri
Apakah hal pertama yang sang Juara Dunia ini yakini untuk meraih kejayaan dalam dunia bela diri?
“Grit,” sebutnya. “Memiliki grit tersebut dan mampu berlatih saat anda kelelahan, serta bahkan saat anda merasa tidak ingin melakukannya.”
#7 Aspirasinya Setelah Usai Berkompetisi
Setelah semua hal yang dicapai dalam karier profesionalnya, Aung La N Sang terfokus untuk membawa generasi selanjutnya dari Myanmar untuk meraih jajaran teratas dalam bela diri campuran.
“The Burmese Python” ingin menginspirasi rekan senegaranya dan memberitahukan bahwa mereka dapat mencapai apapun yang mereka inginkan jika mereka berjuang sepenuh hati.
- 10 KO Dengan Satu Pukulan Terbaik Dalam Sejarah ONE Championship
- 10 Atlet Bintang Dan Cara Berlatih Di Rumah Yang Efektif
- ‘Rocky’, Film Ikonik Yang Beri Inspirasi Pada ‘The Terminator’ Sunoto
#8 Patung Perunggu
Nama Aung La N Sang meroket saat ia meraih gelar Juara Dunia dua divisi ONE.
Pada bulan Desember 2018, ia mencapai tingkatan baru saat sebuah patung perunggu menyerupai dirinya didirikan di Taman Nasional Kachin Manau.
Patung itu jelas memastikan statusnya sebagai seorang ikon di tanah kelahirannya ini.
#9 Apa Yang Membuatnya Takut?
Ular? Bukan. Ketinggian? Tidak.
Yang benar-benar menakutkan bagi “The Burmese Python” adalah jika ia tidak dapat meraih tujuan utamanya.
“Tidak ada yang lebih menakutkan bagi saya selain kenyataan bahwa saya akan melewatkan waktu dalam kehidupan ini dengan tidak mencapai satu pun mimpi saya,” akunya.
#10 Berbagi Waktu Antara Amerika Serikat Dan Myanmar
“The Burmese Python” menikmati dikotomi kehidupan di Amerika Serikat dan Myanmar.
Namun, terdapat beberapa perbedaan besar terkait gaya hidupnya di Florida dan negara di Asia Tenggara itu.
“Itu seperti saya menjalani dua kehidupan,” jelasnya. “Di Amerika Serikat, saya dapat menjalani kehidupan yang sangat normal, dan di Myanmar, saya seperti seorang selebriti. Itu luar biasa. Itu memberi anda perspektif yang berbeda.”
#11 Kemampuan Memasak Yang Mengejutkan
Aung La N Sang mungkin adalah seorang Juara Dunia di dalam Circle, namun hanya beberapa orang yang mengetahui kemampuan memasak yang ia miliki di dapur. Faktanya, perwakilan Sanford MMA ini dapat memasak sejak ia berusia tujuh tahun.
“Saat kami masih anak-anak, ibu saya akan meminta salah satu tetangga datang dan mengajari kami memasak,” kenangnya. “Di akhir minggu, beberapa kali, ia menyuruh kami memasak. Sejak itu, saya terbiasa memasak.”
Mungkin satu hari nanti kita dapat melihatnya dalam sebuah laga dengan salah satu celebrity chef di sebuah siaran TV.
#12 Hadiah Natal Favoritnya
Semangat juang selalu ada di dalam diri superstar Myanmar ini, dan hadiah Natal favoritnya dulu adalah sepasang sarung tinju.
“Saya menggunakannya dengan saudara saya,” katanya sambil tertawa. “Saya memukul saudara saya dengan itu, sebelum ia merebutnya dan mulai merundung saya lagi.”
#13 Permainan Kartu Favoritnya
Aung La N Sang adalah pemain kartu yang baik dalam sebuah permainan klasik bernama Magic: The Gathering, saat ia remaja.
“Saya dulu sangat sering bermain itu saat berada di sekolah menengah pertama,” akunya. “Saya bermain sampai tahun terakhir sekolah menengah atas. Saya memiliki kurang lebih seribu kartu.”
Mungkin satu hari nanti ia dapat meraih gelar Juara Dunia lainnya – Kejuaraan Dunia ‘Magic: The Gathering’.
Baca juga: 13 Hal Yang Anda Tidak Ketahui Tentang Brandon Vera