3 Alasan Joseph Lasiri Dapat Menjadi Petarung Strawweight Paling Menarik Di Muay Thai
Joseph Lasiri adalah seorang petarung yang membawa aksi keras tiap kali memasuki Circle, dan hal ini menjadikannya salah satu favorit penggemar di ONE Super Series.
Berikutnya, “The Hurricane” akan membawa intensitas andalannya itu ke dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai melawan Prajanchai PK.Saenchai dalam laga pendukung utama ONE 157: Petchmorakot vs. Vienot pada Jumat, 20 Mei nanti.
Lasiri berencana mengatasi sang penguasa divisi itu dengan tekanan konstan dan merebut sabuk emas itu, namun bagaimana pun laga ini berakhir, itu jelas akan sangat menegangkan.
Jelang malam pertandingan nanti, berikut adalah tiga asalan mengapa striker Italia-Maroko ini mungkin adalah atlet strawweight Muay Thai paling menarik di muka bumi.
#1 Menetapkan Ritme Tinggi Sejak Awal Laga
Sementara banyak kompetitor asal Thailand lebih banyak menetapkan ritme perlahan karena sifat dari pertandingan mereka di negara itu, Lasiri adalah atlet yang selalu memulai dengan cepat sejak awal.
Selain itu, ketahanan tubuh penantang teratas ini nampak tak memudar saat laga berlanjut, dimana ia berulang kali membuktikan bahwa dirinya memang tetap berbahaya di ronde-ronde akhir.
Setelah dijatuhkan oleh mantan penguasa flyweight Muay Thai Jonathan Haggerty pada ronde pertama laga mereka, Lasiri berada di posisi mengancam pada ronde terakhir, dimana ia juga mengambil kendali atas Mongkolpetch Petchyindee pada ronde ketiga laga mereka.
Energi “The Hurricane” nampak tak pernah habis, dan ia akan mencoba membuat Prajanchai kelelahan selama lima ronde laga perebutan gelar Juara Dunia mereka.
#2 Volume Dan Tingkat Kerjanya Luar Biasa
Yang menjadikan stamina Lasiri nampak lebih impresif lagi adalah bahwa ia mempertahankan jumlah serangan yang besar.
Mantan Juara Dunia WBC Muay Thai ini beraksi dengan gaya agresif yang terfokus pada tinjunya, serta terus membuat lawannya bertahan.
Setelah turun dari divisi flyweight, pria berusia 30 tahun ini menunjukkan bahwa kekuatan pukulannya akan menjadi aset yang lebih besar lagi di strawweight, saat ia mencetak KO perdananya di ONE Super Series melawan Asahi Shinagawa pada Desember lalu.
Permainan clinch juga tidak dapat melambatkan lajunya. “The Hurricane” masuk ke serangan lutut dan siku saat ia cukup dekat untuk mempertahankan aliran serangan kerasnya.
Seorang petarung yang tenang dan teknis mungkin dapat menemukan celah dalam gaya Lasiri, namun memang tidak mudah untuk mengatasi hal itu, dan mungkin lawannya akan harus mengatasi berbagai tekanan besar sebelum mampu masuk ke jarak serang.
#3 Menerima Serangan Demi Menyerang Lawan
Durabilitas Lasiri memang sangat berguna jika disandingkan dengan serangan tanpa henti miliknya itu, yang menjadikannya untuk dapat menerima serangan dan tetap menekan maju.
Bahkan saat ia diserang, perwakilan Kick and Punch Milano ini tak pernah berhenti menyerang, dan saat ia terkena knockdown, ia seringkali bangkit dengan semangat baru dan berlanjut menyerang.
Hanya sang legenda Sam-A Gaiyanghadao yang mampu meng-KO dirinya di atas kanvas di ONE, dimana satu-satunya kekalahan lain via penghentian wasit yang diderita “The Hurricane” hanya berasal dari luka berat.
Selain itu, “The Hurricane” lebih sering berkompetisi sebagai atlet flyweight yang berukuran lebih kecil – yang menjadikan ketahanannya jauh lebih impresif – dan ia sempat merebut kemenangan atas Juara Dunia ONE Bantamweight Kickboxing Hiroki Akimoto.
Melihat ketiga fakta ini, Prajanchai akan membutuhkan usaha yang sangat luar biasa untuk mematahkan penantang yang tak kenal menyerah ini dalam aksi strawweight pada 20 Mei nanti.