3 Alasan Mengapa Bintang BJJ Mikey Musumeci Bisa Jadi Grappler Paling Berbahaya Di Dunia

Masakazu Imanari Mikey Musumeci ONE156 1920X1280 34

Pada Sabtu, 1 Oktober nanti, Mikey Musumeci akan ingin memastikan statusnya sebagai salah satu kompetitor pound-for-pound terbaik dalam jiu-jitsu.

Dalam laga pendukung utama ONE Fight Night 2, Musumeci akan menghadapi rival lamanya asal Brasil Cleber Sousa demi gelar Kejuaraan Dunia ONE Flyweight Submission Grappling perdana – langsung pada jam tayang utama A.S.

Laga ini akan menjadi kesempatan bagi Juara Dunia BJJ lima kali itu untuk mencetak sejarah besar lainnya. Ini juga menjadi kesempatan bagi Musumeci untuk menampilkan teknik yang luar biasa di hadapan para penonton di atas panggung dunia.

Sebelum “Darth Rigatoni” berkompetisi demi sabuk emas di dalam Circle, berikut adalah beberapa alasan mengapa dirinya mungkin menjadi grappler paling berbahaya di muka bumi.

#1 Terus Berinovasi Dan Ciptakan Teknik Baru

Musumeci melakukan pendekatan dalam jiu-jitsu seperti permasalahan matematika dan sains, menguji semua respon yang memungkinkan dalam situasi tertentu untuk tiba pada solusi terbaik.

Melalui proses pengujian ini, ia seringkali tiba dengan metode atau posisi yang baru. Dan sebagai hasilnya, pria keturunan Italia-Amerika ini berada di tingkatan BJJ yang dapat memberi gebrakan baru.

Sebagai contoh, salah satu teknik submission terbaik dari “Darth Rigatoni” adalah butterfly-hook straight ankle lock – variasi dari kuncian tradisional dalam disiplin ini. Pada 2019, ia mencetak rekor dunia dengan memenangkan Final Kejuaraan Dunia IBJJF dalam waktu 12 detik dengan teknik ini.

Sejak itu, kita melihat teknik ankle lock Musumeci digunakan oleh para kompetitor lainnya di tingkatan tertinggi. Pria berusia 26 tahun ini juga mencetak debut atas modifikasi dari heel hook yang kini dikenal sebagai “Mikey Lock” pada 2021.

Fakta bahwa dirinya selalu menciptakan teknik baru dengan tingkatan tinggi ini menjadi kemungkin yang menakutkan bagi lawan-lawannya.

#2 Guard Tak Terpatahkan

Terkait beberapa teknik spesifik dalam jiu-jitsu, Musumeci mungkin memiliki teknik guard yang paling kompleks dan sulit dipecahkan dalam disiplinnya.

Baik saat ia beralih ke raihan punggung berimbolo, mengincar kuncian kaki, atau menyerang dengan triangle choke, teknik guard pria Italia-Amerika ini bukanlah posisi yang aman bagi lawan.

Selama lebih dari 50 laga grappling sejak Musumeci menerima sabuk hitamnya pada tahun 2015, hanya dua pria yang pernah melakukan pass guard di arena kompetisi. Ia masih mengalahkan salah satu lawan tersebut, dan yang satu lagi memiliki keunggulan postur tubuh yang signifikan.

Ini adalah pencapaian yang sangat impresif jika melihat bahwa Musumeci mengawali hampir tiap laganya dengan masuk ke guard, atau pulling guard.

Sampai hari ini, itu menjadi teka-teki yang hanya dapat dipecahkan oleh beberapa orang saja. Dan, untuk sebagian besar lawannya, percobaan untuk melewati guard pria ini akan berakhir dengan terkena sweep atau submission.

Sebagai kesimpulan, teknik guard “Darth Rigatoni” dapat dikatakan yang terbaik di dunia – tak hanya karena itu memberi ancaman submission konstan yang sangat nyata, namun juga karena itu hampir tidak mungkin untuk dilewati.

#3 Setelah 22 Tahun Di BJJ, Ia Masih Berkembang Pesat

Di usia 4 tahun, saat kebanyakan anak-anak berada di taman bermain atau menonton film kartun, Musumeci sudah berlatih di atas matras jiu-jitsu untuk mengembangkan kemampuan yang dapat menjadikannya Juara Dunia BJJ lima kali.

Kini, 22 tahun kemudian, warga New Jersey ini nampak hanya menjadi semakin baik lagi. Pada 2021, setelah bertahun-tahun tampil eksklusif dengan mengenakan gi, Musumeci beralih kembali ke dalam kompetisi no-gi dan mengalahkan serangkaian kompetitor terbaik dunia.

Lalu pada 2022, ia mencetak debutnya bersama ONE Championship, ia mencetak submission atas legenda MMA Jepang Masakazu Imanari dengan menampilkan teknik luar biasa.

Musumeci memang memulai jauh lebih awal dalam grappling, dan itu memberinya keunggulan di atas para kompetitor lainnya di usia yang masih muda. Terlebih lagi, ia terus berkembang dan bertumbuh sebagai seniman bela diri, seperti terlihat dalam hasil-hasil terbarunya.

Terlebih lagi, karena “Darth Rigatoni” masih berusia 20an, ia akan terus mengembangkan diri secara fisik, yang menjadikan dirinya salah satu grappler terbaik di muka bumi yang jauh lebih berbahaya lagi.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9