3 Alasan Mengapa Mikey Musumeci Mungkin Adalah Grappler Paling Menarik Di Dunia
Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling Mikey Musumeci adalah seorang jenius dalam teknik jiu-jitsu dan pengincar submission yang berorientasi di serangan pada tingkat tertinggi.
Pada 14 Januari, di ONE Fight Night 6: Chingiz vs. Allazov, pemegang sabuk hitam berusia 26 tahun ini akan kembali ke dalam Circle untuk pertahanan gelar Juara Dunia perdananya melawan Juara Dunia Combat Sambo, Gantumur Bayanduuren.
Saat para penggemar di Bangkok, Thailand, menyaksikan “Darth Rigatoni” beraksi, mereka tak hanya sekadar melihat sosok yang berkali-kali menjadi Juara Dunia BJJ – mereka juga akan melihat aksi dari salah satu grappler submission paling menarik di selruh dunia.
Jelas, kemampuan teknis Musumeci yang tak tertandingi menjadikannya seseorang yang wajib ditonton oleh para penggemar seni bela diri di seluruh dunia.
Sembari menunggu aksi yang akan hadir di Prime Video ini, berikut adalah tiga alasan mengapa bintang keturunan Italia-Amerika ini sangat menarik untuk dilihat.
#1 Langsung Mengincar Submission
Penguasa divisi flyweight submission grappling ini tak membuang waktu untuk mengincar penyelesaian.
Dapat disamakan dengan KO satu pukulan di disiplin grappling, Musumeci terbukti mampu mengakhiri tiap laga hanya dalam beberapa detik, yang menjadikannya salah satu kompetitor paling menarik di skena tersebut saat ini.
Sebagai bukti – warga New Jersey ini memegang rekor submission tercepat dalam Final Kejuaraan Dunia IBJJF Black Belt.
Pada 2019, ia hanya membutuhkan 12 detik untuk menerapkan ankle lock andalannya, yang menjadikan itu sebagai tolak ukur yang luar biasa selama beberapa tahun ke depan – dengan gelar Kejuaraan Dunia IBJJF keempat yang diraihnya dalam proses tersebut.
#2 Kuncian Kaki Yang Inovatif
Para penggemar dapat berharap untuk melihat sesuatu yang baru setiap kali “Darth Rigatoni” masuk ke dalam Circle.
Sepanjang sesi latihan dan eksperimen dalam waktu yang sangat lama, Musumeci mengembangkan beberapa teknik dan strategi unik, terutama di area kuncian kaki. Contoh yang sesuai adalah ankle lock yang memecahkan rekor itu, yang lazim disebut sebagai “butterfly hook ankle lock.”
Sebelum Musumeci mempopulerkan submission ini dengan mekanika brutal miliknya, itu sangat jarang terlihat di tingkatan sabuk hitam, tetapi kini hal itu sangat sering dilakukan oleh para kompetitor elite berkat inovasinya tersebut.
Terlebih lagi, pada 2021, ia mencetak kuncian yang disebut sebagai “Mikey Lock” – sebuah modifikasi dari heel hook dimana ia menggunakan kepala dan lehernya untuk memuntir kaki lawan dengan cara yang cukup berbahaya dan dapat mematahkan lutut.
#3 Mampu Meraih Punggung Dari Berbagai Posisi
Sementara “Darth Rigatoni” jelas memiliki berbagai variasi dari teknik kelas dunia di bawah sabuknya, kemampuan terbaiknya mungkin adalah kemampuannya untuk mengambil punggung lawan dari posisi apa pun.
Pengendalian punggung, atau back control, pada umumnya dianggap sebagai posisi terkuat dalam grappling, dimana sang Juara Dunia adalah pencetak penyelesaian luar biasa saat berada di posisi tersebut.
Di sebagian besar awal kariernya, Musumeci sangat ditakuti karena teknik berimbolo tak terhentikan, yang mengharuskannya membalikkan badan di bawah kedua kaki lawan, mengangkat pinggul rivalnya, serta naik untuk meraih posisi back control sepenuhnya.
Namun, dalam debutnya di ONE Championship, ia menampilkan gaya berbeda demi meraih punggung.
Dalam laga submission grappling yang dijalaninya melawan legenda MMA Jepang Masakazu Imanari di ajang ONE 156, Musumeci dengan lihai meraih punggung lawannya dari posisi top half-guard, dimana ia mengamankan rear-naked choke yang mengakhiri laga beberapa saat kemudian.