3 Alasan Mengapa Shamil Abdulaev Bisa Jadi Petarung Pertama Yang Kalahkan De Ridder Di MMA
Shamil Abdulaev tak dapat meminta tantangan yang lebih besar dalam debutnya di ONE Championship.
Pada Sabtu, 22 Oktober, di ONE Fight Night 3, atlet fenomenal Rusia ini akan menantang penguasa dua divisi MMA tak terkalahkan, Reinier de Ridder, demi gelar Juara Dunia ONE Middleweight – langsung di jam tayang utama A.S.
Sementara beberapa penggemar mungkin akan segera mengesampingkan sang penantang baru, itu tak berarti Abdulaev tidak mampu memberi kejutan besar. Sebaliknya – sang penantang adalah petarung berkemampuan menyeluruh yang sarat pengalaman dan insting penyelesaian kuat.
Kesimpulannya, pria berusia 32 tahun ini memiliki perlengkapan untuk melengserkan De Ridder, tetapi kemenangan itu akan bergantung pada seberapa baik ia menggunakan seluruh kelihaiannya.
Berikut adalah tiga alasan terbesar mengapa Abdulaev dapat merebut sabuk middleweight milik De Ridder dan memberi superstar dengan catatan rekor 16-0 itu kekalahan perdana dalam karier bela diri campurannya.
#1 Tendangan Dinamis
Kemampuan menyerang paling berbahaya milik Abdulaev mungkin berasal dari permainan tendangan yang sangat beragam.
Baik saat ia melontarkan teknik spinning back kick, tendangan roundhouse tradisional, tendangan tanda tanya, atau tendangan maju cepat, sang penantang ini dapat melakukan semua itu dengan sepasang kakinya – dan dengan kecepatan luar biasa.
Sementara ia mencoba membuka laga dengan pukulannya, pria Rusia ini mengandalkan tendangan kerasnya untuk mencetak kerusakan terbesar.
Adalah seluruh tendangan itu – atau ancaman dari itu – yang memberinya tingkat penyelesaian KO 54 persen dalam 13 kemenangan profesionalnya.
Tentu, melawan pemegang sabuk hitam BJJ dan judo seperti De Ridder, pendatang baru ini mungkin akan sedikit ragu melontarkan tendangannya demi menghindari takedown. Namun, itu menjadi risiko yang harus diambilnya jika ia ingin merusak rekor sempurna milik pria Belanda itu.
Kita dapat berharap melihat Abdulaev memulai laga dengan hati-hati, mungkin mengambil satu ronde penuh sebelum ia melayangkan tendangannya.
Namun, karena kecepatan dan kekuatan yang dimiliki oleh seluruh serangan itu, ia mungkin hanya membutuhkan satu serangan bersih untuk mencetak penyelesaian.
#2 Pertahanan Takedown Yang Bisa Diandalkan
Bukanlah sebuah rahasia bahwa De Ridder adalah salah satu grappler terbaik dalam seluruh jajaran petarung MMA. Dan, dengan itu, ia jelas akan ingin menyeret sang penantang ke atas kanvas.
Namun, Abdulaev pernah menghadapi para spesialis takedown lainnya sampai saat ini, dan dirinya secara konsisten menunjukkan pertahanan kuat melawan mereka. Terlebih lagi, ia nampak memiliki kegemaran untuk membalas takedown itu dengan mendarat di posisi atas (top position).
Teknik gulat pria Rusia ini akan diuji melawan De Ridder, terutama dalam posisi clinch, dimana sang Juara Dunia itu cenderung mencetak takedown yang berhasil.
Tetapi, dengan tiap menit yang dilewati debutan ini, keyakinannya pun jelas akan bertumbuh.
#3 Bibit Unggul Di Kejuaraan Dunia
Catatan rekor profesional sang penantang itu memang kuat, 13-1, tetapi hal ini tak menggambarkan latar belakang MMA amatirnya yang sangat dalam.
Latar belakang itu memastikan Abdulaev sebagai prospek terbaik yang diharapkan dapat menantang gelar Juara Dunia profesional.
Sebagai Juara MMA Rusia dan Dunia berkali-kali dalam karier amatirnya, pria berusia 32 tahun ini mengasah kemampuannya selama hampir satu dekade dengan bertarung di lusinan pertandingan, termasuk beberapa turnamen satu malam.
Dalam berbagai cara, Abdulaev memang dapat dianggap sebagai veteran dari permainan ini.
Maka, walau ia memasuki laga Kejuaraan Dunia profesional pertamanya, ia memiliki pengalaman tingkat tinggi dan rangkuman jam pertandingan selama bertahun-tahun di belakangnya.