3 Alasan Regian Eersel Vs. Sinsamut Klinmee II Akan Jadi Aksi Keras
Setelah menjalani pertukaran serangan keras tanpa henti selama 15 menit pada Oktober lalu di ajang ONE Fight Night 3, kini Regian Eersel dan Sinsamut Klinmee kembali bersiap untuk sekali lagi memperebutkan gelar Kejuaraan Dunia ONE Lightweight Muay Thai.
Pada 17 Maret ini, di laga utama ONE Friday Fights 9, Eersel akan mempertahankan sabuk emas divisinya melawan atlet sensasional Thailand itu di arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.
Superstar keturunan Suriname-Belanda ini meraih gelar perdana dalam divisi lightweight Muay Thai itu lima bulan lalu, saat ia mendapatkan keputusan terbelah yang sangat tipis atas Sinsamut.
Dengan hasil tersebut, Eersel menjadi Juara Dunia dua disiplin ONE yang sangat langka, dan memperpanjang catatan rekor tak terkalahkannya selama enam tahun.
Namun “Aquaman” jelas bukanlah lawan mudah, dan setelah mencetak penyelesaian luar biasa untuk membuka perjalanannya bersama ONE, ia tetap menjadi pencetak KO yang sangat ditakuti dalam divisinya.
Berikut adalah tiga alasan mengapa laga ulang Kejuaraan Dunia ini akan menyajikan aksi panas dari awal sampai akhir.
#1 Keduanya Ingin Membuktikan Sesuatu
Kedua kompetitor ini memasuki laga tak hanya dengan harapan untuk menang – tetapi untuk meraih kemenangan itu dengan cara empatik.
Sebab, walau laga perdana mereka itu sarat dengan aksi keras, tak ada yang mendominasi, dan bahkan ketiga juri di sisi Circle tak dapat memberi keputusan mutlak.
Bagi Eersel, sebuah kemenangan tegas atas penantang berbahaya ini akan memberinya penghormatan yang dirasanya kurang sebagai striker lightweight terbaik di muka bumi.
Di sisi lain, sebuah KO akan memberi Sinsamut gelar Juara Dunia ONE dan memastikan statusnya sebagai pencetak KO Muay Thai unggulan di organisasi ini – serta membuktikan bahwa kedua aksi awalnya di dalam Circle memang bukanlah kebetulan belaka.
Secara sederhana, kedua atlet ini akan mengincar penyelesaian yang menjadi sorotan luar biasa, dan itu jelas menjadi racikan tersendiri untuk hiburan terbaik dalam olahraga tarung.
#2 Agresi Eersel Bertemu Dengan Kekuatan Sinsamut
Berdasarkan gaya mereka, tiap laga antara Eersel dan Sinsamut jelas akan memberi aksi memusingkan.
Di satu sisi, Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing dan Muay Thai itu bagaikan dinamo dengan serangan panjang. Eersel mampu membuat rivalnya kewalahan dari berbagai sudut melalui ragam serangannya, dari mulai jab sekeras piston sampai serangan lutut yang dahsyat.
Penantang asal Thailand itu, di sisi lain, layak dianggap sebagai penyerang terkuat dalam divisinya, yang bersedia menerima satu atau dua pukulan hanya untuk mendaratkan serangan tajamnya.
Ini akan menjadi pertemuan antara agresi dinamis nan konstan dengan kekuatan KO satu pukulan, dimana itu jelas menjadikan pertarungan ini sangat menegangkan dari awal sampai akhir.
#3 Keduanya Belum Terhentikan Di ONE
Akhirnya, pencapaian luar biasa dari tiap petarung ini akan menjadikan laga utama itu sebagai pertandingan kelas dunia di tingkatan teratas.
Sepanjang delapan aksi menegangkan di ONE, termasuk enam laga Kejuaraan Dunia, Eersel jarang sekali terluka, dan aura mistisnya sebagai striker lightweight terbaik dunia ini hanya terus berkembang.
Sementara itu, Sinsamut melejit ke puncak divisi dengan meng-KO kickboxer legendaris Nieky Holzken dan petarung Inggris berbahaya Liam Nolan, hanya berselang beberapa bulan. Terlebih lagi, ia melakukan itu semua tanpa menempatkan dirinya dalam bahaya.
Saat kedua kompetitor teratas ini beradu pada 17 Maret ini, para penggemar dapat memastikan bahwa mereka akan menonton aksi antara dua petarung terbaik, di antara yang terbaik.
