3 Fakta Atlet Muay Thai Berbakat Nabil Anane Jelang Hadapi Superlek Di ONE Friday Fights 22
Di usia 19 tahun, Nabil Anane mempersiapkan debut luar biasa di ONE Championship – namun ia nampak jauh lebih dari siap untuk melakukannya.
Pada 23 Juni ini, petarung Prancis-Aljazair itu akan menghadapi Juara Dunia ONE Flyweight Kickboxing dan penantang #1 flyweight Muay Thai Superlek Kiatmoo9 dalam sebuah laga Muay Thai di ONE Friday Fights 22, dimana sebuah kemenangan akan memberi kegemparan dalam komunitas striking global.
Terlepas usia mudanya itu, Anane telah membuktikan diri sebagai kompetitor elite, dan ia akan sangat termotivasi untuk mencetak pernyataan tegas di Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.
Berikut adalah tiga hal yang wajib anda ketahui tentang petarung fenomenal yang sangat diunggulkan ini jelang debut perdananya pada 23 Juni.
#1 Juara Dunia Pemecah Rekor
Anane memenangi Kejuaraan Dunia IFMA Amatir pada 2017, dan ia terus merebut berbagai penghargaan prestisius dalam jajaran profesional.
Setelah merebut gelar regional, striker kelahiran Pattaya ini menunjukkan bahwa dirinya adalah salah satu praktisi Muay Thai terbaik di muka bumi dengan memenangi Kejuaraan Dunia WBC Muay Thai dalam dua divisi.
Faktanya, ia mencetak sejarah di usia ke-17, sebagai Juara Dunia WBC Muay Thai termuda, saat ia merebut sabuk emas di divisi 126 pound pada Mei 2022 lalu.
Dan, pada Februari tahun ini, ia naik divisi untuk merebut sabuk emas di 135 pound, dan memberinya sebuah gelar prestisius lainnya dalam koleksi tersebut.
Lebih luar biasa lagi, Anane memenangkan kedua sabuk itu via KO atas lawan tingkat tinggi.
#2 Cukup Tinggi Untuk Divisinya
Salah satu fitur yang paling menonjol dari Anane adalah jenis tubuhnya yang sangat unik. Saat ia berlaga di 135 pound melawan Superlek, pria muda ini membawa tinggi badan 188 sentimeter, yang membuatnya hampir 18 sentimeter lebih tinggi dari rivalnya itu.
Tinggi badannya memang tak tertandingi dalam divisi tersebut, dan yang terpenting, ia mengetahui cara memanfaatkan itu semua bagi keunggulannya.
Anane memiliki pukulan panjang dan tendangan yang dapat mencapai jarak yang sangat jauh, walau serangan lututnya memang menjadi senjata favoritnya. Karena ukuran tubuh itu, lawannya seringkali menemukan diri mereka terserang dengan lutut saat berusaha menutup jarak.
Tubuhnya yang panjang dan gaya bertarung dengan lutut ini membuat dirinya berbanding lurus dengan atlet legendaris Thailand Dieselnoi, yang dianggap sebagai salah satu yang terhebat sepanjang masa, dan jelas menjadi pilihan teratas untuk muay khao (petarung lutut) terbaik dalam sejarah.
Anane memiliki seluruh atribut untuk meraih kejayaan seperti ikon Muay Thai itu – dan juga banyak waktu untuk melakukannya.
#3 Didukung Tim Kelas Dunia
Memulai perjalanannya dalam seni bela diri dengan karate dan taekwondo, Anane beralih ke Muay Thai di usia 11 tahun, dan di usia ke-14, ia menemukan rumahnya, di Venum Training Center, Pattaya.
Menjadi petarung keturunan Prancis-Aljazair dari sisi ayahnya, Anane menjalin ikatan erat dengan pelatih kepala dan veteran ONE Mehdi Zatout, yang sejak itu berada di pojokannya.
Zatout adalah Juara Dunia WBC dan ISKA Muay Thai yang juga sempat menantang sabuk Juara Dunia di antara enam laganya bersama ONE.
Selain latihan yang sangat baik, terdapat berbagai rekan berlatih kelas atas di Venum. Anane menyebut mantan Juara Dunia ONE Alaverdi Ramazanov dan mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Sinsamut Klinmee sebagai dua rekan berlatih favoritnya.
Dengan tim luar biasa ini di sisinya, petarung kuat ini akan sangat siap untuk menghadapi siapa pun yang berdiri menghadapinya.