3 Gaya Terbaik Yang Meraih Kesuksesan Di Submission Grappling
ONE 167: Stamp vs. Zamboanga akan menjadi tuan rumah bagi aksi bantamweight submission grappling yang sangat dinanti antara Juara Dunia ONE Flyweight Submission Grappling Mikey Musumeci dan pria terakhir yang mengalahkannya, pendatang baru promosional Gabriel Sousa.
Pertarungan itu akan berlangsung di jam tayang utama A.S. pada Jumat, 7 Juni, atau Sabtu pagi, 8 Juni di Asia, dari Impact Arena, Bangkok, Thailand, dan mewakili sebuah aksi menarik antar gaya grappling yang sangat bertolak belakang.
Jelang aksi yang sangat dinanti antara dua petarung ground pound-for-pound terbaik dunia ini, mari kita lihat tiga gaya bertarung yang dapat meraih kesuksesan dalam laga submission grappling.
Pemain Guard
“Darth Rigatoni” mewakili permainan guard kelas dunia terbaik.
Pada umumnya, pemain guard yang kuat memang sangat memiliki kemampuan luar biasa dalam berbagai serangan saat mereka berada di atas punggung.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengincar armbar dan triangle dari posisi guard, mengincar kaitan kaki dari posisi open guard, atau – terkait Musumeci dan spesialisasinya – berbalik dari atas ke bawah untuk meraih punggung lawan via teknik berimbolo.
Karena para pemain guard tak memiliki gravitasi di sisinya, sangat jelas bahwa mereka membawa pemikiran untuk selalu menyerang, dengan tak pernah membiarkan lawan-lawan mereka menekan dan meratakan mereka di atas punggung.
Seperti Musumeci, pemain guard terbaik di dunia nampak menjadi teka-teki yang sulit dipecahkan, serta membawa berbagai serangan keras dari atas punggung mereka, apa pun cara pendekatan yang dibawa oleh para pemain di posisi atas.
Pemain Pass Guard
Di sisi lain, Sousa menjadi salah satu pemain pass guard paling efektif dan tak kenal lelah dalam dunia grappling.
Berbeda dengan pemain guard, mereka yang disebut passer ini bekerja hampir secara eksklusif dari posisi atas, saat mereka menerapkan pergerakan cepat dari sisi luar, tekanan besar di dalam, atau kombinasi dari keduanya.
Tujuan utama pemain pass guard adalah mencapai posisi dominan sebelum mengamankan submission.
Terkait Sousa, ia sangat menguasai pergerakan dari sisi ke sisi – dan ia melakukannya dengan ritme yang sangat cepat dan melelahkan.
Dengan pendekatan tersebut, ia dapat membuat pemain guard terbaik sekali pun kelelahan sebelum masuk ke posisi side-control atau punggung, dimana ia menjadi pencetak submission elite.
Walau permainan pass guard itu menampilkan kemampuan fisik yang menakutkan, jangan salah, para passer terbaik juga menjadi teknisi kelas dunia.
Pemburu Submission
Sementara pemain guard dan passer selalu mengincar submission, beberapa grappler memang murni hanya menjadi pemburu submission, yang mampu mengakhiri laga dalam sekejap dari posisi mana pun.
Salah satu contoh dari pemburu submission ini adalah Juara Dunia ONE Welterweight Submission Grappling Tye Ruotolo.
Dalam enam penampilannya bersama organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini, petarung berusia 21 tahun itu membuktikan dirinya sangat berbahaya dalam setiap area dalam berbagai variasi serangan.
Pada akhirnya, ia membawa empat kemenangan submission di ONE, termasuk dua kuncian leher dari belakang, sebuah D’arce choke, serta armbar dari punggungnya.
Terlebih lagi, Ruotolo – serta saudara kembar dan Juara Dunia ONE Lightweight Submission Grappling Kade Ruotolo – adalah pengunci kaki atau leg locker kelas dunia, yang menjadikan mereka sebagai pemburu submission paling berkemampuan lengkap di seluruh dunia.