3 Kisah ‘Underdog’ Terbaik Dalam Sejarah ONE Championship
Saat kesempatan seorang seniman bela diri untuk meraih kesuksesan diremehkan, dibutuhkan keberanian dari atlet tersebut untuk maju dan membungkam para kritikus.
Tetapi, para bintang ONE Championship telah berkali-kali menunjukkan bahwa mereka sangat gigih untuk berjuang meraih kemenangan dengan cara apa pun – bahkan saat mereka dianggap sebagai underdog.
Faktanya, banyak kisah underdog telah terjadi di dalam Circle, yang memberi para penggemar beberapa momen terbaik dalam olahraga tarung.
Berdasarkan semua itu, berikut adalah tiga atlet yang meraih kemenangan besar dalam kariernya, saat keberuntungan nampak tak berpihak pada mereka.
Timofey Nastyukhin Rusak Debut Ikon Amerika Di ONE
Eddie Alvarez memasuki ONE Championship dengan berbagai gelar Kejuaraan Dunia atas namanya, dan ia berencana untuk merebut sabuk emas divisi lightweight di rumah barunya ini.
“The Underground King” menjalani debut melawan Timofey Nastyukhin di ONE: A NEW ERA pada Maret 2019 lalu, dimana jelas terlihat bahwa ia akan mengalami kesulitan menuju puncak divisi.
Baru saja mengalami kekalahan di tangan Dagi Arslanaliev, pria Rusia itu memang terpojok, tetapi dirinya tak pernah merasa gentar saat bertukar serangan dengan petarung hebat A.S. itu.
Nastyukhin berulang kali menemukan rumah bagi pukulan kanan kerasnya sampai salah satu serangan itu mengirimkan “The Underground King” terhuyung ke belakang.
Pria Rusia ini merasakan momen terbaik bagi dirinya dan menerjang dengan pukulan keras. Alvarez pun terjatuh ke atas kanvas untuk menandai akhir dari laga itu pada menit 4:05 ronde pembuka.
Christian Lee Atasi Mentornya, Jadi Penguasa Lightweight
Shinya Aoki akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu petarung lightweight MMA terbaik sepanjang masa, dan Christian Lee memulai perjalanannya menuju status tersebut saat ia mengalahkan ikon Jepang ini di ONE: ENTER THE DRAGON pada Mei 2019.
Atlet muda keturunan Singapura-Amerika itu naik satu divisi untuk menghadapi Aoki – pria yang menjadi inspirasinya saat mereka berlatih bersama di Evolve MMA – dan Lee meninggalkan Circle dengan gelar Kejuaraan Dunia ONE Lightweight.
Namun, itu tak tiba tanpa perjuangan berat, karena “Tobikan Judan” hampir saja mencetak penyelesaian melalui sebuah armbar yang sangat keras pada ronde pembuka.
Lee mengencangkan giginya dan lolos, yang memberinya kesempatan untuk kembali berjuang pada ronde kedua. “The Warrior” tak membuang waktu untuk merebut kemenangan. Ia bangkit dan menerjang Aoki dengan pukulan untuk mendapatkan kemenangan TKO pada detik ke-51 ronde kedua.
Ini memberi sinyal bagi peralihan Lee dari murid menjadi master, dimana ia pun menjadi kekuatan paling dominan dalam jajaran petarung lightweight sejak itu.
Lee kini akan berusaha merebut sabuk emas pada divisi keduanya saat menghadapi Kiamrian Abbasov demi gelar Kejuaraan Dunia ONE Welterweight di ONE Fight Night 4 pada 19 November.
Joseph Lasiri Patahkan Legenda Thailand, Rebut Gelar Juara Dunia Muay Thai
Jika ada satu pria yang menunjukkan kegigihan luar biasa di ONE, sosok itu adalah Joseph Lasiri.
Pria keturunan Maroko-Italia ini mengalami lima kekalahan dalam enam laga awalnya di “The Home of Martial Arts,” namun setelah ia turun ke divisi yang menurutnya lebih sesuai, ia membalikkan keadaan.
Setelah sepasang kemenangan beruntun, Lasiri menghadapi Prajanchai PK.Saenchai dalam perebutan gelar Juara Dunia ONE Strawweight Muay Thai di ONE 157 pada Mei lalu. Tetap saja, resumenya kalah dari rival yang lebih diunggulkan, sang Juara Dunia Rajadamnern dan Lumpinee Stadium Muay Thai.
Prajanchai baru saja mengalahkan Sam-A untuk memenangkan sabuk emas, dan banyak yang berharap warga Bangkok itu akan meraih sebuah kemenangan lainnya dalam pertahanan gelar perdananya melawan “The Hurricane.”
Tetapi, saat mereka bertukar serangan, Lasiri membalikkan keadaan. Ia menyerang pria Thailand itu dengan kombinasi pukulan luar biasa selama tiga ronde, yang memaksa dirinya menyerah saat istirahat antar ronde sebelum kanto keempat dimulai.
Kini, sebagai Juara Dunia ONE, Lasiri akan kembali ke divisi lamanya untuk menantang sang penguasa Rodtang Jitmuangnon demi gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai di ONE Fight Night 4.