3 Kunci Kemenangan Bagi Savvas Michael Untuk Atasi Rodtang Di Semifinal Grand Prix

Savvas Michael Amir Naseri ONE157 1920X1280 58

Setelah mengalahkan Amir Naseri dalam babak perempat final ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix, penantang #4 Savvas Michael maju selangkah untuk mendekati final turnamen itu.

Berikutnya, “The Baby Face Killer” akan menghadapi Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon dalam babak semifinal di ONE Fight Night 1: Moraes vs. Johnson II pada 27 Agustus pagi, di Singapore Indoor Stadium.  

Sebelum Michael mencoba untuk mengejutkan superstar Thailand itu dan merebut posisi di babak final Grand Prix, mari kita lihat tiga kunci kemenangan bagi bintang Siprus berusia 30 tahun ini.

Tandingi Intimidasi Rodtang Dengan Keyakinan

“The Baby Face Killer” saat ini membawa catatan rekor 43-4, dimana ia telah menghadapi beberapa pria paling menakutkan dalam daftar atlet utama ONE, termasuk sang legenda Lerdsila Phuket Top Team dan kickboxer peringkat #4 flyweight Taiki “Silent Sniper” Naito.  

Apa pun hasil dari laga itu, Michael selalu bertarung dengan keyakinan dan semangat penuh. Dan saat melawan Rodtang, ia akan harus melakukan itu.

Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai lawannya itu gemar mengintimidasi semua lawannya, dan itu memang berhasil. Ia meraih 11 kemenangan dalam divisi kickboxing dan Muay Thai ONE dengan memanfaatkan intimidasi sebagai bagian dari kemampuan menyeluruhnya.

Jika Michael dapat bertahan dengan keyakinannya melawan seorang monster yang akan selalu mengikuti dirinya di dalam Circle dan mencoba mencabut kepalanya, ia mungkin dapat memasuki babak final Grand Prix ini.

Balas Agresi Rodtang Dengan Kombinasi Serangan

Dalam debutnya bersama ONE, Michael menempatkan serangan balasan luar biasa saat menghadapi Singtongnoi Por Telakun di ajang ONE: WARRIORS OF LIGHT pada Mei 2019 lalu.

Untuk tiap serangan yang dilontarkan Singtongnoi ke arahnya, atlet unggulan Petchyindee Academy itu merespon dengan serangan balik yang licin. Michael membendung tendangan bintang Thailand itu sebelum membalas dengan serangkaian pukulan atau tendangan sebelum meraih kemenangan mutlak.

Rodtang adalah atlet agresif yang gemar mengendalikan Circle.

Namun, jika Michael dapat menjawab dengan kombinasi serangan keras, ia mungkin akan dapat menghentikan sang penguasa flyweight Muay Thai itu, dimana dirinya juga dapat menggunakan keunggulan 10 sentimeter dari tinggi badannya untuk mencetak poin dari luar jarak serang lawan.

Bertarung Sangat Baik Di Posisi Bertahan

Michael mungkin memang menghadapi Juara Dunia Omnoi Stadium Naseri dalam babak perempat final ONE Flyweight Muay Thai World Grand Prix, tetapi “The Baby Face Killer” tak mendapatkan kesulitan untuk mematahkan lawannya dan merebut kemenangan mutlak.

Ia beraksi dengan sangat baik karena dirinya bertarung dengan cerdas dari posisi bertahan, dimana ia memancing Naseri untuk maju supaya ia dapat mendaratkan serangannya, yang termasuk teep dari sisi luar dan pukulan dalam jarak dekat.

Agar dapat meninggalkan Circle dengan tangan terangkat pada 26 Agustus nanti, Michael akan harus menerapkan strategi yang sama melawan Rodtang, karena “The Iron Man” hanya mengetahui satu arah serangan – yaitu maju.

Maka, “The Baby Face Killer” akan memiliki kesempatan lebih baik untuk mematahkan petarung terakhir sebelum babak final Grand Prix ini saat ia bergerak mundur dan menggunakan jangkauan panjangnya.

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9