3 Laga Pencuri Perhatian Dari Gelaran ONE: EDGE OF GREATNESS
ONE Championship selalu membawa laga spesial di tanah kelahirannya, Singapura, dan gelaran ONE: EDGE OF GREATNESS juga akan menampilkan hal yang sama.
Laga utama dan laga pendukung utama – perebutan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight antara Nong-O Gaiyanghadao dan Saemapetch Fairtex, serta laga Amir Khan melawan Ev “E.T.” Ting – akan menarik para penggemar untuk menunggu penampilan keempat atlet ini.
Namun, sebelum itu, terdapat beberapa laga yang mampu mencuri perhatian pada hari Jumat, 22 November ini.
Berikut adalah tiga dari pertandingan dalam kartu pendahuluan – yang dipilih oleh tim editorial onefc.com/id – yang akan menghadirkan berbagai kejutan di Singapore Indoor Stadium.
#1 Troy Worthen Vs. Chen Lei
“Pretty Boy” Troy Worthen mungkin baru kedua kalinya berlaga bersama ONE Championship, namun perwakilan Evolve ini memikul harapan besar setelah kemenangan debutnya atas Chen Rui.
Juara Gulat NCWA Amerika ini segera menyeret rivalnya ke atas kanvas dan melepaskan serangan ground and pound keras untuk mengamankan kemenangannya, yang membuat para fans berpikir apakah ada atlet divisi bantamweight lainnya yang dapat bertahan melawan kemampuan gulat dan striking-nya.
“Rock Man” Chen Lei mungkin menjadi pria yang tepat. Atlet Tiongkok ini dikenal atas kemampuannya untuk menyerap serangan dan bangkit kembali untuk meraih sebuah kemenangan.
Atlet Tiongkok ini mencatat rekor lima kemenangan bersama “The Home Of Martial Arts,” dimana empat diantaranya dihasilkan dari jarak dekat.
Troy mungkin akan mendesak maju, namun “Rock Man” tidak akan mudah menyerah dan memiliki kemampuan – baik dalam permainan atas maupun bawah – untuk mengalahkan rivalnya.
#2 Petchmorakot Petchyindee Academy Vs. Charlie Peters
Setelah penampilannya di rangkaian turnamen ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix, Petchmorakot Petchyindee Academy akan kembali menampilkan kemampuan terbaiknya di bawah peraturan Muay Thai di Singapura.
Ini berarti beberapa teknik paling berbahaya dari atlet berusia 25 tahun ini akan ditampilkan untuk pertama kalinya setelah hampir satu tahun bersama “The Home Of Martial Arts.”
Atlet asal Bangkok ini terkadang membutuhkan beberapa menit untuk masuk ke dalam ritmenya, namun saat ia melakukan itu, ia memiliki kemampuan untuk menaklukkan lawannya dengan menciptakan serangan – baik dari jarak jauh dengan jab keras dan tendangan ke arah tubuh lawan, atau dalam jarak dekat dengan sikutannya.
Namun, akan menjadi sebuah kesalahan jika ia akan mendapatkan lawan yang mudah, karena ia akan menghadapi salah satu nak muay paling berbahaya dari belahan dunia Barat. Charlie Peters sangat cepat, kuat, serta agresif dalam mengejar KO di tiap laga.
“Charlie Boy” dikenal dengan tendangan ke arah kepala, namun ia juga memiliki tangan yang kuat dan kemampuan teknis yang mampu menberinya keuntungan dalam pertukaran tinju.
Apapun bentuk dari laga ini nantinya, kita dapat mengharapkan sebuah pertempuran jarak dekat dimana tiap orang mengambil resiko penuh untuk mengincar penyelesaian.
#3 Bruno Pucci Vs. Shuya Kamikubo
Para penggemar grappling wajib memperhatikan laga “Brasil vs. Jepang” ini, saat Bruno “Puccibull” Pucci tampil untuk pertama kalinya dalam divisi bantamweight melawan Shuya “Stealth” Kamikubo.
Shuya telah menjadi kompetitor kuat dalam divisinya dengan tiga kemenangan melawan atlet luar biasa di atas panggung dunia.
Juara Turnamen DEEP ini memiliki teknik takedown yang eksplosif, kendali atas atau top control yang kuat, serta ground and pound keras yang membuatnya dominan dan meraih rekor 11-1-1.
Namun, jika ada seorang penantang yang tidak gentar menghadapi “Stealth” di permainan bawah, pria ini mungkin adalah sang Juara Dunia Brazilian Jiu-Jitsu no-gi, Bruno Pucci. Perwakilan Evolve ini selalu mengincar penyelesaian saat sebuah kontes berakhir di atas kanvas, dimana ia meraih seluruh kemenangannya melalui submission.
“Puccibull” mungkin tidak akan mengincar takedown, karena ia memiliki kuncian guillotine choke luar biasa yang dapat ia gunakan melawan pegulat agresif jika mereka menyerang dengan leher terbuka.
Jika Shuya memikirkan hal tersebut, anda dapat mengharapkan dirinya untuk beradu serangan atas, namun jika tidak, ini akan menjadi laga liar dengan pertunjukkan scramble luar biasa di atas kanvas dengan sebuah penyelesaian yang menanti.
Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Anda Wajib Menyaksikan ONE: EDGE OF GREATNESS