3 Laga Pencuri Perhatian Di ONE: COLLISION COURSE II
ONE Championship siap mengakhiri rangkaian perhelatan dalam kalender ajang di tahun 2020 dengan ONE: COLLISION COURSE II, Jumat, 25 Desember ini.
Jamal “Kherow” Yusupov dan Samy “AK47” Sana akan bertanding dalam laga utama disiplin Muay Thai pada ajang yang sebelumnya direkam ini, namun para atlet lain dalam kartu pertandingan ini juga ingin mencetak dampak terbesar.
Berikut adalah tiga laga bela diri campuran dan Muay Thai yang dapat mencuri perhatian para penggemar di Singapore Indoor Stadium, Hari Natal nanti.
#1 Momotaro Vs. Walter Goncalves
Bintang Jepang Momotaro akan menghadapi mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Walter Goncalves dalam laga yang menghadirkan dua gaya striking yang berbeda.
Produk Oguni Gym ini memadukan latar belakang karate yang ia miliki dengan “seni delapan tungkai” demi menghasilkan perpaduan apik yang membuatnya berbahaya dalam tiap jarak serang.
Dengan keunggulan tinggi badan 12 sentimeter, ia mampu mendaratkan tendangan dan pukulan jarak jauh ke arah atlet asal Brasil itu. Saat Goncalves mencoba menutup jarak, pukulan mematikan serta permainan clinch yang kuat Momotaro akan siap menunggu.
Tetapi, pria kelahiran 22 tahun silam asal Fortaleza tersebut bukanlah merupakan tipe yang menghindar dari bahaya. Ia gemar melakukan jual beli pukulan, sementara rahang besinya – yang nampak nyata dalam laganya melawan Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon – juga memberinya kepercayaan diri untuk keluar menjadi juara.
Goncalves juga memiliki tendangan dan serangan balik yang kuat, maka kedua atlet akan membawa berbagai jurus andalan ke dalam Circle – dan ini memberi sinyal akan sebuah pertandingan tiga ronde Muay Thai penuh aksi saat keduanya bertemu di Singapura.
- Amir Khan Ingin Menyambut 2021 Dengan Kemenangan Dominan Atas Park
- Cara Menyaksikan ONE: COLLISION COURSE II
- Samy Sana Ingin Tunjukkan Mengapa Ia Jauh Di Atas Jamal Yusupov
#2 Senzo Ikeda Vs. Liang Hui
Sebuah laga penuh aksi akan hadir kapanpun Senzo Ikeda melangkahkan kakinya ke dalam Circle. Mantan petinju profesional asal Jepang ini menggunakan kemampuan striking dan scamble miliknya untuk menekan lawan dalam berbagai laga ritme cepat.
Lawannya – “The Little Monster” Liang Hui – tak akan menginginkan jual beli serangan selama 15 menit penuh dengannya. Sebaliknya, pegulat berusia 22 tahun itu akan menutup jarak dan mencoba mendominasi lawan di dalam clinch dan di ground.
Namun, saat menghadapi atlet dengan footwork menawan serta tinju yang mengancam seperti Ikeda, hal itu tak akan berlangsung semudah itu. Juara Bela Diri Campuran Jepang ini tidak akan berdiam diri untuk menjadi target serangan, serta kemampuan feint dan serangan baliknya cukup akan cukup membuat “The Little Monster” waspada.
Pada saat yang bersamaan, bintang baru Tiongkok itu memiliki semangat muda dan belum pernah terkena KO, yang jelas akan membakar semangatnya untuk menjatuhkan atlet berusia 38 tahun itu.
Dengan dua gaya yang akan bertabrakan dari sepasang atlet elit, laga klasik tinju melawan gulat ini akan menjanjikan berbagai aksi menegangkan.
#3 Raimond Magomedaliev Vs. Edson Marques
Laga welterweight bela diri campuran antara Raimond Magomedaliev dan Edson “Panico” Marques adalah sebuah contoh lainnya dari perkembangan kekuatan besar dalam divisi tersebut.
Magomedaliev, yang berasal dari Dagestan, sempat harus mengakui kekalahan atas James Nakashima dalam laga debutnya bersama ONE, namun ia mengejutkan para penggemar dengan sajian aksi ciamik sebelum meraih kemenangan luar biasa atas Joey “Mama’s Boy” Pierotti.
Magomedaliev – yang merupakan juara dalam disiplin sambo tarung, sanda dan hand-to-hand combat [tarung tangan kosong] – memperlihatkan kemahirannya dengan rangkaian striking menawan sebelum menutup laga dengan kuncian guillotine choke. Setiap lawan yang menyaksikan laga itu harus mempertanyakan apakah permainan petarung Rusia ini memiliki celah.
Marques yang masih tak terkalahkan jelas akan mengincar kelemahan dari teknik striking lawannya. Dengan rekor 9-0 dan enam kemenangan KO beruntun, ia telah menunjukkan kemampuan untuk melakukan itu atas berbagai lawan sebelumnya.
“Panico” akan memasuki panggung dunia untuk pertama kalinya, dimana penampilan debutnya ini akan menjadi sebuah cara terbaik untuk mengukur kemampuannya menaiki daftar peringkat. Ia akan memiliki lebih banyak lagi motivasi demi mempertahankan rangkaian kemenangannya, namun Magomedaliev akan menjadi tantangan terberatnya saat ini.
Dengan 12 penyelesaian di antara 15 kemenangan gabungan dari kedua atlet ini, hasil yang paling memungkinkan adalah bahwa hasil laga ini tak akan sampai ke tangan para juri.
Baca juga: 5 Alasan Untuk Tidak Melewatkan ONE: COLLISION COURSE II