3 Laga Yang Akan Mencuri Perhatian Di ONE 165: Superlek Vs. Takeru
ONE 165: Superlek vs. Takeru memang sarat dengan aksi menegangkan dari awal sampai akhir, dengan berbagai pertarungan dalam kickboxing, MMA, submission grappling, serta bahkan laga peraturan khusus pada Minggu, 28 Januari ini.
Selain itu, sepasang laga Kejuaraan Dunia akan memuncaki kartu yang berlangsung di Ariake Arena, Tokyo, Jepang ini, maka gelaran di jam tayang utama Asia ini jelas akan berakhir dengan penuh gaya.
Sebelum sepasang laga puncak itu berlangsung, terdapat beberapa laga yang sangat menonjol karena gaya bertarung dari tiap kompetitor atau pertaruhan besar yang ada.
Dengan pemikiran tersebut, berikut adalah tiga laga epik yang dapat saja mencuri perhatian besar saat organisasi seni bela diri terbesar di dunia ini kembali ke “Negeri Matahari Terbit.”
#1 Danny Kingad Vs. Yuya Wakamatsu II
Berdasarkan pertemuan perdana antara Danny “The King” Kingad dan Yuya “Little Piranha” Wakamatsu, para penonton dapat mengharapkan aksi keras tanpa henti dalam laga ulang flyweight MMA mereka.
Kedua atlet ini pertama kali beradu pada 2018, saat Wakamatsu mencetak debutnya bersama ONE – dan ia hampir mendapatkan awalan sempurna saat ia menjatuhkan Kingad dengan pukulan kanan keras pada ronde pertama.
Namun, ketahanan dan versatilitas “The King” membawanya membalikkan keadaan, saat ia menerapkan gaya striking wushu-nya dan teknik grappling efektif untuk mengungguli pemukul kuat Jepang ini menuju sebuah kemenangan mutlak.
Kemenangan menarik dari bintang Filipina itu meninggalkan banyak hal untuk dikejar, tetapi keduanya telah berevolusi secara luar biasa sejak itu, menambahkan kemampuan pada arsenal mereka di tiap area yang dapat saja membawa sebuah aksi yang jauh lebih menarik lagi saat ini.
Terdapat kesempatan untuk mencetak penyelesaian dramatis atau pertempuran keras selama 15 menit penuh, dan bagaimana pun laga ini berjalan, itu akan sangat luar biasa.
#2 Nieky Holzken Vs. Yoshihiro Akiyama
Kickboxer legendaris akan menghadapi ikon MMA saat Nieky “The Natural” Holzken beradu dengan Yoshihiro “Sexyama” Akiyama dalam laga-super peraturan khusus terbaru di ONE Championship.
Sebagai Juara Dunia Kickboxing berkali-kali dan mantan petinju profesional, Holzken akan mendapatkan keuntungan di awal saat ronde pertama dijalankan di bawah peraturan tinju dan stanza kedua di bawah Muay Thai.
Namun, jika mantan judoka Akiyama dapat melewati enam menit pertama itu, ia akan mendapatkan keuntungan saat peraturan MMA itu berperan di kanto penutup.
Seperti laga peraturan khusus lainnya, kedua atlet ini memang mendapat peraturan favorit mereka – tetapi hal itu tak menjamin kemenangan.
Sebagai contoh, Demetrious “Mighty Mouse” Johnson bertahan dalam ronde Muay Thai intens saat melawan Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon sebelum meraih submission atas striker Thailand ini di bawah peraturan MMA, maka kesempatan itu memang tersedia bagi Akiyama.
Tetapi, apakah teknik striking petarung Jepang-Korea Selatan ini dapat membawanya melewati dua ronde keras melawan penyerang kuat seperti “The Natural,” yang sangat ingin memberi kesan luar biasa dalam laga unik ini?
Memang tak mungkin untuk mengetahui hasilnya saat ini, karena berbagai variabel yang berperan, tetapi itu jelas akan membuat para penggemar berada di pinggir tempat duduk mereka sepanjang aksi itu berlangsung.
#3 Marat Grigorian Vs. Sitthichai Sitsonpeenong VI
Tak ada banyak rivalitas yang lebih epik dari Marat Grigorian vs. Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong.
Sepasang kickboxer terhebat ini sudah berbagi 21 ronde di dalam ring, dan walau Sitthichai memimpin dengan skor 4-1 dalam rangkaian itu, setiap laga mereka berlangsung sangat panas.
Dengan hasil kelima laga yang memang cukup tipis itu, adalah Grigorian yang akhirnya menang dalam aksi terakhir mereka, dimana ia meraih kemenangan mutlak tegas untuk membuktikan bahwa dirinya bukanlah petarung sembarangan.
Dan, jika para penggemar harus dibuat bersemangat untuk melihat pertemuan keenam bagi Grigorian dan Sitthichai, mereka hanya harus menyaksikan salah satu laga sebelumnya untuk mengetahui apa yang akan terjadi.
Selain itu, Sitthichai bahkan berkata bahwa ia belum pernah melawan bintang Armenia itu tanpa terluka.
Kini, kedua petarung itu sangat termotivasi meraih kesuksesan karena seberapa pentingnya laga ini.
Grigorian adalah penantang #2 di divisi featherweight kickboxing, sementara Sitthichai menempati peringkat #3, dan laga ini dapat saja menjadi kesempatan terakhir mereka untuk kembali meraih perebutan sabuk emas.
Dengan membawa gelar Juara Dunia ONE Featherweight Kickboxing milik Chingiz Allazov di pikiran mereka, Grigorian dan “Killer Kid” akan mengeluarkan seluruh kemampuan mereka di dalam ring demi mengamankan kesempatan merebut hadiah terbesar dalam disiplin ini.