3 Laga Yang Bisa Mencuri Perhatian Di ONE: UNBREAKABLE II
Setelah memulai 2021 secara luar biasa lewat ONE: UNBREAKABLE, laga bela diri kelas dunia kembali berlanjut dengan ajang yang tidak akan kalah menarik.
ONE: UNBREAKABLE II akan dipuncaki oleh laga antara dua atlet kelas heavyweight, Mauro “The Hammer” Cerilli dan Abdulbasir “Dagestan Machine” Vagabov. Selain itu, lima laga laga sebelumnya juga akan menyajikan aksi bela diri level tinggi.
Sebelum ajang yang telah direkam ini tayang pada Jumat, 29 Januari, kami telah memilih tiga laga bela diri campuran dan kickboxing yang bisa mencuri perhatian lebih.
#1 Kwon Won Il Vs. Chen Rui
“Pretty Boy” Kwon Won Il dan “The Ghost” Chen Rui akan saling berhadapan dalam pertandingan bela diri campuran divisi bantamweight. Saat kedua striker tangguh ini bertemu, pertukaran pukulan yang sengit hampir bisa dipastikan .
“Pretty Boy”, yang membawa bendera Korea Selatan, telah memenangi empat laganya di ONE Championship lewat knockout pada ronde pertama. Ia dikenal memiliki kemampuan untuk menjatuhkan lawan hanya dengan sekali pukulan.
Di sudut lain, Chen telah mencetak tiga knockout dari total lima kemenangan yang diraih di ONE, maka ia tidak akan punya masalah jika Kwon ingin mengajaknya beradu striking.
Keduanya juga sama-sama mencatatkan hasil ciamik di penghujung 2020 – Kwon mengalahkan Bruno Pucci dan Chen meruntuhkan pertahanan Ali Motamed. Mereka tentu ingin memanfaatkan momentum demi memasuki deretan teratas dalam divisi mereka.
Dengan kemampuan kedua atlet dalam Circle, pertarungan ini kemungkinan besar tidak akan berjalan sampai ronde akhir. Kemenangan akan jatuh kepada siapa yang bisa mendaratkan pukulan telak lebih dulu.
- 5 KO Terbaik Dari Para Bintang MMA Di ONE: UNBREAKABLE II
- Cara Menyaksikan ONE: UNBREAKABLE II
- Ngalani Inginkan Penyelesaian Atas ‘Reug Reug’ Dalam Laga Heavyweight Eksplosif
#2 Mihajlo Kecojevic Vs. Beybulat Isaev
Kesuksesan Rade Opacic telah membuka jalan di ONE Super Series bagi rekan sparingnya, Mihajlo Kecojevic, yang akan berlaga menghadapi Beybulat Isaev di “Kota Singa.”
Namun, Kecojevic tentu tak mau berada di bawah bayang-bayang Opacic. Dari 13 kemenangan yang ditorehkan atlet Serbia ini, semuanya dicetak melalui knockout. Ia tentu punya modal kuat untuk mengukir namanya sendiri di “The Home Of Martial Arts.”
Sang mantan petinju ini mempunyai kekuatan untuk menang KO lewat sekali pukulan, dan memiliki daya tahan memadai untuk menyerap semua serangan lawannya dari jarak dekat.
Isaev, yang secara fisik lebih kecil dari lawannya, harus mencari cara untuk memotong jarak dan pandai bermanuver ketika melawan atlet dengan tinggi 198-centimeter tersebut. Untungnya, ia telah terbiasa dengan hal ini.
Sang atlet Rusia ini mampu bergerak cepat untuk seseorang berbadan besar, sehingga ia memiliki peluang untuk menentukan jarak. Laga ini bisa disederhanakan sebagai pertandingan antara kecepatan melawan kekuatan.
#3 Alain Ngalani Vs. Oumar Kane
Alain “The Panther” Ngalani sudah lama malang melintang sebagai salah satu atlet yang ditakuti karena fisiknya. Meski berotot besar, tubuhnya sangat lentur. Namun, lawannya kali ini memiliki tingkat fleksibilitas yang seimbang.
“Reug Reug” Oumar Kane, bintang gulat asal Senegal, memiliki banyak kemiripan dengan Ngalani dalam hal kemampuan. Namun, jika Ngalani lebih dikenal karena strikingnya, Kane justru memiliki portfolio ciamik dalam gulat serta Brazilian Jiu-Jitsu.
“The Panther” tidak harus mengadu kekuatan melawan Kane, karena ia bisa mengandalkan kecepatan, fleksibilitas, dan reflek yang tinggi.
Jika digabung dengan kemampuan kickboxing level elite miliknya, Ngalani berpotensi menjegal upaya Kane untuk meraih hasil sempurna di pentas global.
Selain itu “The Panther” adalah petarung dengan jam terbang tinggi, berkebalikan dengan Kane. Perbedaan inilah yang menjadikan laga tersebut wajib ditonton.
Baca juga: 5 Alasan Mengapa Tak Boleh Melewatkan ONE: UNBREAKABLE II