3 Momen Terbaik Han Zi Hao Di ONE Super Series
Han Zi Hao adalah salah satu atlet paling eksplosif di ONE Super Series, dan penampilannya jelas membuktikan itu.
Dalam laga mendatang, pencetak KO asal Tiongkok ini akan ingin memberi penampilan keras lainnya saat melawan Victor “Leo” Pinto dalam laga bantamweight Muay Thai di ONE: NEXTGEN II pada Jumat, 12 November ini.
Sebelum Han kembali beraksi di Singapore Indoor Stadium, simak tiga momen tak terlupakan yang menjadikannya salah satu bintang terbaik di liga khusus striking ONE ini.
#3 Cetak KO Pertama
Han mencetak KO pertamanya dalam organisasi ini saat melawan Ryan “The Filipino Assassin” Jakiri di ajang ONE: PURSUIT OF GREATNESS pada Oktober 2018 lalu.
Kedua striker ini memulai dengan ritme keras, dan atlet Filipina itu berusaha menangkap tendangan rivalnya supaya ia dapat membalas dengan tangannya. Namun, strateginya ini menjadi awal kejatuhannya.
Di pertengahan stanza pembuka itu, Jakiri menangkap tendangan Han, membalikkannya dan mencoba menemukan sasaran untuk hook kiri keras. Serangan ini menggores kepala atlet Tiongkok itu, namun tak cukup untuk menghentikan benturan yang akan tiba.
Dengan lengan kiri “The Filipino Assassin” berada di luar posisi yang aman, Han melepaskan pukulan kanan keras yang tersambung di rahang dan seketika memisahkan kesadaran lawannya itu.
Kemenangan ini memberi KO perdana Han dalam divisi bantamweight ONE Super Series – serta kemenangan keduanya dalam organisasi ini – dan memberi peringatan bahwa ia adalah atlet kuat yang patut dipertimbangkan.
#2 Kembali Bangkit Setelah Hentikan Miller
Han kembali menggemparkan penonton tuan rumah saat ia mencetak KO Andrew “Maddog Fairtex” Miller pada ajang ONE: LEGENDARY QUEST di Shanghai, bulan Juni 2019.
Miller menerima serangan keras dari perwakilan Mad Muay Thai Gym dan Shunyuan Fight Club itu, tetapi Han meningkatkan aksinya untuk menyingkirkan pria kuat asal Skotlandia itu pada ronde kedua.
Setelah terjatuh oleh pukulan kiri keras, “Maddog Fairtex” mampu membalas dalam posisi clinch dan menyerang lawannya dengan siku – walau hal itu berlangsung singkat.
Han membalas dengan pukulannya, yang terbukti jauh lebih efektif. Pria berusia 26 tahun ini mengirim Miller ke pojok dengan sebuah salvo pukulan keras dan melanjutkan dengan sebuah kombinasi jab-cross keras yang merontokkannya ke atas kanvas.
Saat pria asal Fairtex itu tak dapat melanjutkan, wasit mengakhiri laga dan Han pun kembali masuk ke jalur kemenangan setelah kekalahannya dari Nong-O Gaiyanghadao dalam laga Kejuaraan Dunia ONE Bantamweight Muay Thai empat bulan sebelumnya.
#1 Pencetak Penyelesaian Terbaik Di ONE Super Series
Kemenangan KO terbaru dari Han tiba atas Mohammed “Jordan Boy” Bin Mahmoud di ONE: REIGN OF DYNASTIES II pada Oktober 2020 lalu.
Dua ronde pertama laga itu memang berimbang, namun pencetak KO asal Tiongkok ini menemukan sasaran untuk pukulan kerasnya pada akhir stanza kedua. Sepasang pukulan kanan keras mampu menggoyahkan pria Malaysia itu dan memberinya delapan hitungan dalam posisi berdiri, walau “Jordan Boy” mampu bertahan.
Han tak mengurangi serangan pada ronde ketiga dan mengincar lawannya dengan sangat agresif.
Penyelesaian itu tiba saat ia menggoncang Mohammed dengan sebuah pukulan keras dari sisi kanan sebelum menyarangkan pukulan kiri yang kembali menjatuhkannya.
Walau pria Malaysia ini berusaha melanjutkan, wasit menghentikan kontes dan memberi kemenangan KO keempat bagi Han di ONE Super Series. Kemenangan ini juga memastikan atlet Tiongkok ini sebagai pencetak penyelesaian terbaik dalam liga khusus striking ONE itu, di sisi Sam-A Gaiyanghadao dan Petchmorakot Petchyindee Academy.
Han lalu mencatatkan kemenangan via keputusan juri atas Adam Noi di ONE: FISTS OF FURY II bulan Maret lalu, dan ia berharap mendapatkan kemenangan ketiga beruntun atas Pinto untuk membawanya memasuki Kejuaraan Dunia.