3 Pelajaran Terbaik Dari ONE: NEXTGEN II
ONE: NEXTGEN II menjadi sorotan dalam dunia olahraga tarung pada Jumat, 12 November lalu, dimana ajang itu menampilkan enam laga luar biasa dengan para bintang yang memastikan diri mereka tampil sebagai pemenang dengan cara spektakuler.
Terdapat laga debut eksplosif yang menggoncang berbagai divisi dalam disiplin Muay Thai, kickboxing dan bela diri campuran, serta beberapa penantang baru yang membuktikan mereka siap bertarung dengan para atlet elite.
Bagi para pemenang, ini akan menjadi bulan yang patut mereka ingat – saat mereka mendekati ke mimpi mereka merebut gelar Juara Dunia.
Setelah serangan terakhir bergema di Singapore Indoor Stadium, mari kita pelajari tiga hal terbesar dalam ajang ini.
#1 Kita Ingin Melihat Laga Saemapetch Vs. Rittewada II
Pertempuran di laga utama ajang ini, antara penantang teratas bantamweight Muay Thai Saemapetch Fairtex dan superstar debutan Rittewada Petchyindee Academy memberi aksi tanpa henti dan drama.
Pada akhirnya, Rittewada meraih TKO pada ronde kedua.
Saemapetch memulai laga ini dengan kuat dan menjatuhkan Rittewada pada ronde pertama. Walau rival senegaranya itu bangkit berdiri, ia nampak mengincar penyelesaian cepat. Perwakilan Petchyindee Academy itu bertahan pada stanza pembuka dan mulai meraih kesuksesan dalam ronde kedua.
Perwakilan Fairtex ini masih menyambungkan rangkaian serangan dalam arsenalnya, tetapi Rittewada berhasil menggunakan serangan siku tajam ke arah kepala kompatriotnya itu. Serangan itu akhirnya memaksa dokter pertandingan untuk memeriksa dan menghentikan laga, serta memberi pendatang baru ini kemenangan TKO.
Keduanya nampak solid dalam pertandingan ini. Saemapetch membuktikan posisinya sebagai penantang teratas dengan penampilan kuat, sementara Rittewada cukup tegas untuk pada ronde kedua untuk menunjukkan dirinya layak berada di puncak divisi ini.
Laga utama ini jelas memberi kegemparan, namun hasil ini masih belum sepenuhnya sempurna. Mungkin, sebuah laga ulang akan dapat memberi ketegasan.
#2 Tang Kai Raih Posisi Di Antara Atlet Elite Featherweight
Tang Kai memasuki ONE: NEXTGEN II dengan keyakinan tinggi dan ingin mencetak KO atas “The Big Heart” Yoon Chang Min untuk memastikan statusnya dalam divisi featherweight bela diri campuran. Dan itulah yang ia lakukan.
Atlet fenomenal Tiongkok ini menjatuhkan rivalnya asal Korea Selatan itu dengan hook kiri tajam dan melanjutkan via ground-and-pound keras sebelum meraih TKO ronde pertama. Aksi impresif ini membawa catatan kariernya menjadi 13-2 (5-0 di ONE), dan membawanya ke delapan kemenangan beruntun dengan tingkat penyelesaian 85 persen.
Sebelum laga pendukung utama ini, pencetak KO asal Tiongkok itu sudah meminta laga melawan salah satu dari atlet jajaran lima besar. Setelah kemenangan cepatnya atas Yoon ini, ia jelas layak mendapatkan itu.
Dengan 11 kemenangan KO dalam kariernya, catatan sempurna di atas panggung dunia dan penampilan dominan di ONE: NEXTGEN II, Tang layak mendapatkan kesempatan untuk menguji dirinya melawan penantang lima besar divisi featherweight.
#3 Atlet Alternatif Kickboxing GP Ini Jadi Kuda Hitam
Dengan berlangsungnya ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix, dua laga alternatif telah usai dihelat di ONE: NEXTGEN II untuk menentukan petarung yang akan memasuki turnamen itu jika dibutuhkan. Kedua laga ini memberi aksi luar biasa, dengan satu atlet unggulan via KO yang menjadi sorotan.
Pada 20 detik terakhir dalam ronde pembuka laga mereka, Smokin’ Jo Nattawut menjatuhkan Yurik “Mee Khao Jomhot” Davtyan dengan sebuah pukulan overhand kanan terbaik abad ini. Atlet Armenia-Rusia itu menghantam kanvas dengan kaki yang kaku dan tak dapat kembali berdiri.
Dovydas “Rimkenzo” Rimkus juga tampil impresif dengan cara yang berbeda untuk membuktikan dirinya layak masuk ke dalam turnamen ini jika dibutuhkan. Pria asal Lithuania itu bertahan dari serangan keras “Bamboo Sword” Zhang Chunyu dan unggul tipis dalam laga tiga ronde mereka.
Nattawut mungkin menjadi unggulan dengan KO luar biasa miliknya, namun Rimkus juga menunjukkan kemampuan atas lawan yang lebih berpengalaman untuk membuktikan bahwa dirinya siap untuk menghadapi divisi yang sarat dan memasuki ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix.
Tetapi, untuk saat ini, mereka akan harus menunggu kabar terbaru dari turnamen itu.
Baca juga: Eersel Vs. Murtazaev, Stamp Vs. Phogat Di ONE: WINTER WARRIORS