3 Pelajaran Terbesar Dari ONE Friday Fights 4
ONE Championship kembali ke arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium dengan edisi keempat dari rangkaian gelaran mingguan ONE Friday Fights pada 10 Februari lalu, dimana para penggemar menyaksikan malam penuh kejutan, penyelesaian dan adu serangan tanpa henti.
Gelaran yang menawan ini menunjukkan sedikit dari segala sesuatunya selama 10 laga penuh aksi dalam disiplin kickboxing, MMA dan Muay Thai. Pada akhirnya, ke-20 atlet yang memasuki ring itu menghibur mereka yang hadir dan penggemar yang menyaksikan di seluruh dunia.
Setelah malam spektakuler di salah satu lokasi bersejarah dalam seni bela diri, berikut adalah tiga pelajaran terbesar dari ONE Friday Fights 4 di Bangkok, Thailand.
Fabio Reis, Dari Underdog Jadi Calon Penantang Kuat
“Sensational” Fabio Reis menggoncang divisi bantamweight Muay Thai dengan kemenangan debut eksplosif atas Ferrari Fairtex.
Walau Ferrari sangat mulus pada ronde pertama, petarung kuat asal Portugis lawannya itu menerjang dari pojokannya pada ronde kedua dan menyambungkan sebuah hook kiri keras yang mengejutkan dan merontokkan bintang Thailand itu ke atas kanvas.
Memang, KO mengejutkan ini dapat melejitkan Reis ke dalam pembicaraan bagi jajaran lima besar.
Sementara Reis tidak langsung menginginkan perebutan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai melawan Nong-O Hama dalam wawancaranya seusai laga, ia menekankan bahwa dirinya ingin menantang sabuk emas itu pada waktunya.
Baik di dalam ring dan di depan mikrofon, pemenang berjuluk “Sensational” ini menunjukkan dirinya sebagai petarung yang hati-hati dan berbahaya. Ia menyadari bahwa masih ada banyak hal yang harus dilakukan, tetapi ia menegaskan bahwa pemain baru telah tiba di skena divisi bantamweight.
Apakah Masa Depan Flyweight Ada Di Sini?
Sementara penguasa flyweight Muay Thai Rodtang Jitmuangnon mengejar kejayaan kickboxing di ajang ONE Fight Night 8 pada Sabtu, 26 Maret nanti, divisinya semakin memanas. Di ONE Friday Fights 4, tiga laga flyweight Muay Thai dilangsungkan, dan para pemenang itu mampu membuktikan diri mereka.
Chaongoh Jitmuangnon beraksi keras melawan An Bunhour dalam aksi keras selama 67 detik sebelum meraih kemenangan TKO.
Pada malam yang sama, Petchmuangsri Tded99 dan Duangsompong Jitmuangnon beraksi selama sembilan menit penuh sebelum masing-masing meraih keputusan juri atas Mongkolkaew Sor.Sommai dan Batman Or.Atchariya secara berurutan.
Tiap penampilan mereka memang membawa sesuatu yang unik. Ketiga pria ini masih berusia di bawah 25 tahun, serta menunjukkan bahwa mereka dapat tampil sebagai petarung masa depan di divisinya.
Jajaran divisi flyweight Muay Thai ini memang semakin dalam di setiap harinya. Ketiga pemenang di atas dari ONE Friday Fights 4 memang memasuki perairan yang sangat keras, namun nampaknya mereka mampu bertarung dengan para hiu yang buas.
Inspirasi Dari Kemenangan Vera Setelah Tertinggal Poin
Francisca Vera membuktikan julukannya, “Miss Scarface,” dalam debut promosional yang ia jalani.
Gusjung Fairtex menyerang pria asal Chile itu sepanjang ronde pertama dan membuka luka dengan serangan siku uppercut dari kiri.
Namun, hal ini tak menggetarkan Vera, yang berjuang pada stanza kedua dengan serangan lutut ke arah tubuh yang mengakhiri laga pada menit 1:43 dari aksi catchweight Muay Thai 112 pound itu.
Penampilan ini menjadi contoh bagi mereka yang ingin mengetahui apa yang dibutuhkan untuk berlaga di atas panggung dunia. “Miss Scarface” menghadapi kesulitan di hadapannya dan mengubahnya dengan kemenangan dari posisi tertinggal yang mengejutkan.
Debut menarik dari Vera ini menempatkannya di atas peta melalui semangat dan determinasinya. Saat ini, kemenangan mengejutkan itu membuktikan pemikiran tentang apa yang dilakukan seniman bela diri sejati di dalam ring.