3 Pelajaran Terbesar Dari ONE Friday Fights 7
Pada 3 Maret lalu, penggemar menyaksikan sebuah ajang spektakuler lainnya di Bangkok, Thailand – yang sarat dengan aksi Muay Thai dan MMA keras.
ONE Friday Fights 7 menampilkan 12 laga menarik, dengan pertarungan dari keteguhan mental dan kemampuan elite dari Lumpinee Boxing Stadium.
Sebelum ONE kembali ke Lumpinee pada 10 Maret nanti, berikut adalah tiga pelajaran terbesar yang kita pelajari pada Jumat lalu.
So Yul Kim Kirimkan Pesan Bagi Divisi Atomweight
So Yul Kim memasuki debutnya bersama ONE Championship dengan keinginan untuk mencetak pernyataan tegas, dan ia jelas berhasil. Dalam sebuah laga atomweight MMA, petarung berusia 27 tahun ini menghadapi Souris Manfredi dan memberi penampilan yang luar biasa.
Petarung Korea Selatan ini menjepit Manfredi di atas kanvas pada ronde pertama melalui guillotine choke yang akhirnya menidurkan rival Thailand itu. Hal ini menjadi penampilan dominan bagi mantan bintang ONE Warrior Series tersebut, yang membawa catatan rekor profesionalnya menjadi 7-1.
Kim kini akan membuat dampak besar dalam divisi atomweight MMA yang sarat pertarung unggulan, termasuk sang ratu divisi ini, Angela Lee, penantang #1 Stamp Fairtex dan penantang #2 Ham Seo Hee.
Sementara ia mungkin takkan berkompetisi melawan para penantang teratas itu saat ini, mungkin sebuah pertarungan ulang dengan penantang #5 Tiffany Teo dapat saja terjadi.
Lisa Brierley Raih Penebusan, Buktikan Dirinya Petarung Unggul
Berapa lama pun waktu yang dibutuhkan untuk meraih penebusan, itu selalu terasa manis.
Lisa Brierley menunggu enam tahun untuk membalas kekalahannya pada 2017 lalu di tangan Rungnapa Por Muangpetch, dan ia tak membuang waktu untuk mencetak momen yang penuh sorotan pada laga catchweight Muay Thai 110 pound pada Jumat lalu.
Faktanya, Brierly hanya membutuhkan 69 detik untuk menyarangkan pukulan kanan yang menghentikan wanita Thailand itu dan mengejutkan para penonton.
Selain meraih pembalasan dendam yang manis dalam debutnya bersama ONE, striker Inggris ini juga menampilkan kemampuan striking tingkat tinggi di dalam ring.
Membawa catatan rekor 24-10-1, ia menghabiskan sebagian besar waktunya berlatih di negara kelahiran disiplin ini, dan itu semua pun terlihat dengan jelas.
Walau laga ini berada di kelas catchweight, banyak tantangan yang berada di hadapan Brierly dalam divisi atomweight Muay Thai ONE. Mungkin, sebuah laga melawan Celeste Hansen – yang memenangkan debutnya via TKO di ONE Friday Fights 6 – akan dapat terjadi.
Divisi Bantamweight Muay Thai Raih Sepasang Bintang Remaja
Divisi bantamweight Muay Thai ONE terus berkembang, saat striker Thailand Rambolek Chor Ajalaboon dan Yodphupa Wimanair secara empatik mengumumkan kehadiran mereka di ONE Friday Fights 7.
Pada laga utama malam itu, Rambolek menghadapi Theeradet Chor Hapayak dalam laga catchweight Muay Thai 143 pound. Remaja fenomenal berusia 19 tahun ini tetap menyerang selama sebagian besar laga itu, dengan serangan beruntun dan momentum besar saat waktu berjalan.
Ia akhirnya menghentikan Theeradet dengan kombinasi hook one-two yang sempurna, dimana pukulan kanan keras itu mampu menjatuhkan rivalnya.
Sebelumnya, Yodphupa berlaga sampai akhir melawan petarung sensasional Rusia Ilyas Musaev. Walau menghadapi tekanan besar dari Musaev, petarung Thai ini mempertahankan momentumnya, terutama dalam momen-momen terakhir pertarungan mereka.
Ini adalah debut impresif bagi Yodphupa, yang juga masih berusia 19 tahun dan bergabung bersama ONE Championship setelah memenangkan Road to ONE: Thailand.
Sepasang kemenangan ini menunjukkan bahwa kedua pendatang baru itu akan lama berada di sini, dan mereka dapat bertarung dengan superstar kuat dalam divisi bantamweight Muay Thai, termasuk sosok Felipe Lobo, Liam Harrison, Saemapetch Fairtex, Rodlek PK Saenchai dan sang penguasa Nong-O Hama.