3 Pelajaran Terbesar Dari ONE Friday Fights 8
Terdapat 12 laga menegangkan yang menggemparkan arena legendaris Lumpinee Boxing Stadium pada Jumat malam, 10 maret lalu.
Para penggemar menyaksikan serangkaian malam penuh aksi bela diri menarik dalam beberapa disiplin dengan ONE Friday Fights 8, dan gelaran ini dipuncaki oleh empat KO beruntun yang membuat para penonton berdiri dan bersorak.
Sebelum kita beralih ke ajang blockbuster pada akhir minggu ini, berikut adalah tiga pelajaran terbesar dari malam tak terlupakan di Bangkok, Thailand.
Petsukumvit Memastikan Diri Sebagai Pemain Besar Di Flyweight
Petsukumvit Boi Bangna tak ingin membiarkan Petchmuangsri Tded99 masuk ke dalam ritme terbaiknya dalam laga flyweight Muay Thai mereka. Ia merebut sorotan terbesar di laga utama dan memastikan bahwa itu hanya bersinar pada dirinya.
Sejak awal laga, pria berusia 24 tahun ini bergerak maju dan memaksa Petchmuangsri bertahan. Dengan setiap momen yang berlalu, mantan Juara Dunia Rajadamnern Stadium Muay Thai ini memanaskan serangan dan terus mengenai striker remaja lawannya dengan berbagai aksi keras.
Saat ronde kedua hampir berakhir, perwakilan Tded99 ini tak lagi mampu menerima serangan dengan punggungnya tersudut di pojokan. Petsukumvit terus melepaskan serangan sampai ia mendaratkan teknik terakhir – pukulan kiri keras – yang menjatuhkan kompatriotnya ke atas kanvas.
Petsukumvit meraih kemenangan ke-62 dalam kariernya, kedudukan 2-0 di ONE Championship, serta memposisikan diri sebagai ancaman nyata bagi divisi flyweight Muay Thai yang terus berkembang.
Lima Pendatang Baru Meraih Hasil KO
Terkadang, saat bakat baru memasuki panggung dunia untuk pertama kalinya, adrenalin dan sorotan besar itu tak mampu membuat mereka tampil dengan kemampuan terbaik mereka.
Namun, serangkaian atlet luar biasa ini tak terpengaruh oleh tekanan di ONE Friday Fights 8. Faktanya, lima pendatang baru promosional mencetak aksi terbaik dalam debutnya.
Jomhod Auto MuayThai dan Maisangkum Sor Yingcharoenkarnchang adalah sepasang pendatang baru yang pertama kali meraih kemenangan besar. Selanjutnya, Banluerit Or Atchariya dan Numsurin Chor Ketwina masing-masing membukukan catatan waktu pada menit 2:38 untuk KO mereka.
Melengkapi daftar ini, Petlampun Muadablampang mencetak sebuah kebangkitan kembali ala Hollywood dengan pukulan KO satu pukulan pada akhir ronde ketiga untuk merangkum malam luar biasa bagi para debutan ini.
Seluruh penampilan tersebut menjadi contoh nyata dari para petarung baru yang memanfaatkan kesempatan besar ini. Mereka tak terbuai oleh momen itu. Sebaliknya, mereka menciptakan momen penuh sorotan dengan penyelesaian tak terlupakan yang dapat terus dibicarakan oleh para penggemar.
Tupiev Meluncurkan Namanya Ke Jajaran Teratas Bantamweight
Dengan berbagai atlet baru, 2023 segera menjadi tahun penuh perubahan dalam divisi bantamweight Muay Thai. Dan, salah satu nama unggulan itu adalah petarung kuat Uzbekistan Mavlud Tupiev.
Pria berusia 32 tahun ini mencetak pernyataan tegas dengan kemenangan mengejutkan atas mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai, penantang peringkat #2 divisinya, dan mantan penguasa disiplin kickboxing Alaverdi Ramazanov.
Tupiev tak membuang waktu. Ia menjatuhkan pria Rusia itu pada ronde pertama, yang menentukan arah dari laga ini. Kedua stanza berikutnya memang sangat kompetitif, namun pria Uzbekistan ini terus menyerang dengan pukulan kuat sampai bel penutup dan mengamankan kemenangan mutlak.
Setelah hasil mengejutkan bagi seorang underdog ini, Tupiev dapat saja menembus jajaran lima besar divisinya dan juga akan mampu menjadi faktor besar dalam gambaran laga Kejuaraan Dunia.
Petarung Uzbekistan ini memang membantu perpindahan era dalam divisi bantamweight, bersama mantan Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai Jonathan Haggerty, yang akan melawan Nong-O Hama demi gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai di ONE Fight Night 9, 22 April nanti.