3 Senjata Yang Jadikan Jonathan Di Bella Sosok Juara Dunia Kickboxing Tak Terkalahkan
Terdapat berbagai alasan mengapa Jonathan Di Bella meraih catatan rekor tak terkalahkan sebagai petarung profesional.
Juara Dunia ONE Strawweight Kickboxing ini akan membawa rekor kickboxing sempurna 11-0 dalam pertahanan gelar perdananya melawan “Mini T” Danial Williams di ONE Fight Night 15, dan ia berencana tetap menjaga semua itu pada Sabtu pagi, 7 Oktober waktu Asia.
Di Bella akan menghadapi ujian berat dari petarung sekuat “Mini T,” namun dengan kemampuan elite yang dimilikinya, bintang Italia-Kanada ini siap untuk segala sesuatunya.
Berikut adalah tiga atribut paling berbahaya yang dapat para penggemar harapkan saat petarung berusia 27 tahun ini kembali beraksi pada jam tayang utama A.S. dari Lumpinee Boxing Stadium, Bangkok, Thailand.
#1 Pukulan Cepat
Di Bella bertumbuh dewasa dengan olahraga tarung dalam darahnya, dan walau terfokus di kickboxing, ia selalu menganggap tinju dengan sangat serius.
Membawa catatan rekor amatir 6-0 dan 2-0 di tingkat profesional dalam disiplin berjuluk “the sweet science” ini, tak mengejutkan bahwa arsenal pukulannya memang sangat licin.
Dari pukulan straight tajam sampai hook kanan southpaw-nya, serangan Di Bella itu memang sesuai seluruh buku panduan yang ada, tapi yang sangat berbahaya adalah kecepatannya.
Para lawan itu seringkali terjebak dengan serangan balik yang tak mereka duga – seperti hook kilatnya – atau terkena serangan sebelum mereka dapat bereaksi karena pukulan pria asal Montreal itu sangatlah cepat.
Sementara pukulannya memang tak berdampak secepat rekan-rekannya di ONE Championship, Di Bella jarang sekali kalah cepat dan mampu melukai rivalnya dengan mengenai sasaran terlebih dahulu.
#2 Tendangan Rendah Tanpa Henti
Di Bella memadukan pukulan akurat itu dengan arsenal tendangan kuat, dan sementara tendangan tinggi menjadi sorotan terbesar dalam debutnya di Kejuaraan Dunia atas Zhang Peimian Oktober lalu, rangkaian tendangan rendahnya memastikan itu terjadi.
Perwakilan Team Di Bella Kickboxing ini menyerang kaki depan lawannya tanpa henti dengan tendangan rendah itu, dengan memasangkannya di belakang seluruh pukulan kilat itu.
Dan, saat ia memadukan serangan ke arah paha dan betis itu, lawannya hanya dapat berjuang untuk mengetahui cara mempertahankan diri dari, serta mengimbangi, kerusakan yang semakin bertambah itu.
Memiliki footwork solid yang menempatkannya di berbagai posisi bagus untuk menyerang menggunakan senjatanya, Di Bella dapat mengambil lebih banyak keunggulan lain dengan menyerang pondasi lawannya dan membatasi pergerakan mereka.
Di atas itu semua, saat seorang lawan mulai mengkhawatirkan tendangan rendahnya, sang penguasa ini akan dapat mengayunkan tendangannya ke atas untuk mengincar kepala saat pertahanan mereka terfokus pada bagian lain.
#3 Penempatan Waktu Dan Refleks Sempurna
Sebagai seniman bela diri seumur hidupa, beberapa hal memang nampak sangat alami bagi Di Bella.
Petarung Italia-Kanada ini memiliki mata luar biasa yang memberinya penempatan waktu sempurna, yang pada gilirannya menjadikan dirinya sangat luar biasa dalam bertahan.
Ia dapat melihat serangan yang masuk dan memproses informasi itu untuk beraksi dalam sekejap. Sementara lawannya masih berkomitmen mempertahankan area sebelumnya, Di Bella sudah kembali ke dalam jarak serang untuk membalas.
Pergerakan kepalanya sangat tepat waktu dan efisien, yang berarti lawannya akan seringkali melontarkan serangan meleset dan menerima balasannya.
Karena ia sangat sulit diserang, Di Bella seringkali membuat para rivalnya frustrasi dan lebih sering lagi menyerang. Namun ia tetap tenang, dengan mengambil keunggulan saat laga ini beralih ke ‘perairan dalam.’