3 Sorotan Terbaik Dari ONE 160: Ok vs. Lee II
ONE 160: Ok vs. Lee II memanaskan suasana pada Jumat lalu, di Singapore Indoor Stadium.
Lima dari tujuh laga malam itu berakhir dengan penyelesaian yang menjadi sorotan besar, sementara kedua laga yang berakhir di tangan juri terdiri dari sesi grappling intens dan aksi adu pukulan keras.
Berikut ini, kami memilih tiga momen paling mengesankan dari sebuah aksi bela diri sensasional lainnya.
Pembalasan Dendam Christian Lee
Superstar Singapura-Amerika Christian “The Warrior” Lee menampilkan aksi mengejutkan dalam laga ulang perebutan gelar Juara Dunia ONE Lightweight melawan Ok Rae Yoon.
Setelah kalah tipis dari Ok tahun lalu, Lee berdeterminasi untuk merebut kembali sabuk itu dengann cara empatik – dan dirinya jelas melakukan itu.
Pria berusia 24 tahun ini menggunakan footwork dan kelihaian striking untuk mengenai pria asal Korea Selatan itu berkali-kali. Ia menggoyahkan sang penguasa dengan tendangan kanan di awal dan memberi sebuah hook kanan yang menjatuhkan Ok ke atas kanvas.
Lee melanjutkan serangan striking itu pada ronde kedua, dan hanya 60 detik kemudian, penyelesaian itu pun tiba. Ia menangkap Ok dengan sebuah pukulan overhand kanan, menyarangkan tulang keringnya ke arah dagu, lalu memberi dua serangan lutut lainnya untuk menyelesaikan misinya.
Bersama dengan gelar Juara Dunia ONE Lightweight yang kembali direbutnya, “The Warrior” meraih bonus penampilan senilai US$50.000 dan memperpanjang catatan rekor promosionalnya untuk kemenangan (16) dan penyelesaian terbanyak (15).
Gelar Juara Dunia Bersejarah Milik Tang Kai
Tang Kai menorehkan namanya ke dalam buku sejarah dengan sebuah aksi dominan untuk menjadi pria pertama yang menjadi Juara Dunia MMA dari Tiongkok.
Teknik striking petarung berusia 26 tahun itu jauh lebih superior dibandingkan sang Juara Dunia ONE Featherweight Thanh Le saat mereka bertemu, yang secara mengejutkan lebih banyak bertahan daripada menyerang dalam duel sepanjang lima ronde ini.
Tang mematikan pergerakan Le dengan tendangan rendah ke arah kaki yang sangat keras, dimana ia pun terus menembus pertahanan rivalnya dengan hook pendek dan tendangan ke arah kepala.
Sementara itu, pertahanan rapat dan footwork cepatnya memang luar biasa saat itu, karena sang penantang ini membungkam seluruh harapan rivalnya untuk bangkit dan unggul.
Saat masterclass ini selesai, ketiga juri memberi kemenangan dalam Kejuaraan Dunia yang monumental bagi Tang. Dalam prosesnya, ia memperpanjang rangkaian kemenangannya menjadi 10, dengan tujuh di antaranya diraih bersama ONE Championship.
KO Liar Saemapetch Atas Rittewada
Saemapetch Fairtex menyamakan kedudukan atas Rittewada Petchyindee dengan cara luar biasa.
Setelah menderita kekalahan TKO dalam pertemuan pertama mereka, penantang #1 bantamweight Muay Thai ini memastikan posisinya dalam peringkat divisi itu melalui sebuah pukulan kanan keras yang membuat Rittewada tak sadarkan diri.
Kedua striker Thailand itu bertukar pukulan keras saat bel awal pertandingan berbunyi, namun adalah Rittewada yang mendapatkan keunggulan pada ronde pembuka. Ia membuat rivalnya frustrasi dengan keluar-masuk jarak serang sembari mengenai lawannya via jab dan hook keras.
Penantang #2 itu berdansa dengan ritme yang sama di awal ronde kedua, tetapi Saemapetch memiliki sebuah rencana lain. Ia menghindari hook kanan liar dari Rittewada dan membalas dengan pukulan overhand kiri penuh presisi yang menjatuhkan lawannya dan meraih kemenangan pada menit 1:35.
Dengan kemenangan krusial ini, mungkin mantan penantang gelar Juara Dunia ONE Bantamweight Muay Thai itu dapat meraih sebuah kesempatan lain melawan penguasa divisi Nong-O Gaiyanghadao.