4 Kunci Kemenangan Bagi Shinya Aoki Dan Christian Lee
Jika ada sebuah pertanyaan di dalam benak semua orang mengenai pertandingan utama dalam ajang ONE: ENTER THE DRAGON, pertanyaan itu adalah bagaimana Christian “The Warrior” Lee dapat mengalahkan Shinya “Tobikan Judan” Aoki.
Pemuda Singapura yang berusia 20 tahun ini naik satu divisi untuk menghadapi sang legenda bela diri campuran, pria yang empat kali menjadi Juara Dunia ONE Lightweight dan catatan submission dua kali lebih banyak dari yang dimilikinya dalam karir profesionalnya.
Namun, sebagai teman dan rekan satu tim di Evolve, Shinya dan Christian berbagi matras dalam berbagai sesi sparring dan “The Warrior” percaya ia mengetahui cara mengalahkan lawannya ini pada hari Jumat, tanggal 17 Mei.
Berikut adalah beberapa kunci kesuksesan saat keduanya berhadapan di Singapore Indoor Stadium.
#1 Shinya – Perketat Pertahanan
There's only one reason why Japan's most decorated martial artist, Shinya Aoki, keeps grinding EVERY. SINGLE. DAY!Singapore | 17 May | 5:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedragon19
Posted by ONE Championship on Saturday, May 11, 2019
“Tobikan Judan” adalah spesialis grappling dan tiap lawan yang menghadapinya mengetahui rencananya. Namun, bukan berarti mereka dapat dengan mudah menghentikannya walau mereka melakukan persiapan yang baik.
Pria berusia 36 tahun yang memiliki sabuk hitam untuk judo dan Brazilian Jiu-Jitsu akan berupaya menghilangkan jarak, mendorong lawannya ke pagar dan menempel seperti lem sampai ia menarik mereka jatuh.
Serangan berantai Shinya membuatnya memiliki kesuksesan tinggi ketika ia mengincar takedown dan mendapatkan clinch, atau pitungan. Tidak ada pertahanan yang efektif untuk menghadapinya, karena ia bergerak dengan sangat mudah diantara tiap serangan dalam tingkatan yang berbeda.
Jika ia tidak dapat bermain bawah menggunakan kontrol badan bagian atas atau selengkatan, ia dapat dengan mudah menggunakan serangan rendah dengan percobaan serangan satu atau dua kaki.
#2 Christian – Perbedaan adalah Kunci
Christian Lee channels his inner Bruce Lee!
Christian Lee channels his inner Bruce Lee!Singapore | 17 May | 7:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Tickets: http://bit.ly/onedragon19
Posted by ONE Championship on Friday, April 19, 2019
“The Warrior” juga menyandang sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu, tetapi karena Shinya adalah seorang spesialis grappling, atlet Singapura ini adalah bagian dari generasi baru praktisi bela diri campuran yang berlatih di tiap area.
Karena itu, ia cenderung memiliki kemampuan menyeluruh dan memiliki kemampuan striking memukau untuk menyulitkan “Tobikan Judan” dalam pertarungan atas.
Christian memiliki jangkauan panjang dan menggunakannya untuk menjaga jarak. Ia suka menggunakan tendangan kaki kanan samping ke arah lutut, yang dapat membuat lawannya berpikir dua kali untuk memasuki areanya, dimana ia juga memanfaatkan feint dan pukulan jab yang dapat membuat Shinya ragu untuk maju.
Jika Christian mampu menjaga jarak dari lawannya dalam waktu yang cukup lama, ia akan membuka kesempatan lebih banyak untuk mendaratkan rangkaian pukulannya, yang mengandung kekuatan cukup untuk menjatuhkan lawan.
#3 Shinya – Segala Cara Meraih Choke
Will Shinya Aoki add another highlight-reel finish to his resume this Friday?
Will Shinya Aoki add another highlight-reel finish to his resume this Friday?Singapore | 17 May | 5:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Facebook: Prelims LIVE | Twitter: Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE | Tickets: http://bit.ly/onedragon19
Posted by ONE Championship on Sunday, May 12, 2019
Saat Shinya berhasil mengamankan posisi diatas badan lawan, ia terkenal sangat sulit disingkirkan. Semakin lawannya mencoba, mereka akan semakin terbawa dalam tekniknya. Dia memiliki penjagaan kontrol yang sangat ketat dan menggunakan teknik leg ride dan guard pass untuk menjaga posisi dominan dan mengeksekusi teknik submission miliknya.
Dengan kaki lawan terkunci, Shinya dapat mengontrol mereka dan menyarangkan pukulan sebelum maju ke punggung lawan ketika mereka mencoba berdiri. Posisi tersebut adalah keahliannya – dengan teknik rear-naked choke yang sangat mudah dieksekusi.
Jika “Tobikan Judan” dapat menekan lawannya dengan pundak, pilihan mereka satu-satunya adalah untuk melakukan frame-up dengan tangan mereka untuk menciptakan jarak. Namun, grandmaster grappling ini sangat mahir mengeksploitasi manuver pertahanan itu demi mempersiapkan sebuah arm-triangle choke, seperti yang dirasakan oleh Ev “E.T” Ting dan Eduard “Landslide” Folayang secara berturut-turut.
#4 Christian – Lakukan Serangan All-Out
Christian Lee goes for ONE lightweight gold this Friday! 🏆
Christian Lee goes for ONE lightweight gold this Friday! 🏆Singapore | 17 May | 5:00PM | Watch on the ONE Super App: http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast | Facebook: Prelims LIVE | Twitter: Prelims + 2 Main-Card bouts LIVE | Tickets: http://bit.ly/onedragon19
Posted by ONE Championship on Sunday, May 12, 2019
Sangat akrab dengan kerumitan permainan bawah atau ground game dari “Tobikan Judan,” serta juga ketajaman teknik BJJ-nya, Christian akan lebih cenderung menguji Shinya dalam sebuah pertukaran teknik grappling.
Lawan Shinya biasanya sebisa mungkin menjaga jarak, karena itu ia dapat saja merasa terkejut jika Christian menghampirinya untuk sebuah takedown. Ia sangat efektif mengeksekusi teknik double-leg takedown setelah menyarangkan pukulan berantai, yang akan juga membantunya menghindar dari serangan atas atlet asal Tokyo ini.
Jika Christian dapat mengamankan posisi diatas tubuh Shinya, “The Warrior” mungkin masih harus melewati pertahanan Shinya untuk dapat mencetak submission – sesuatu hal yang belum pernah berhasil dilakukan dalam 52 kontes bela diri campuran profesional – tetapi ground and pound Christian terbukti sangat mematikan.
Penantang berusia 20 tahun ini telah menunjukan seberapa dominan dirinya dengan kemenangan TKO ronde pertama pada dua pertandingan sebelumnya melawan Kazuki Tokudome dan Edward “The Ferocious” Kelly, yang tidak mampu bertahan saat dirinya merobek mereka dengan pukulan dan sikutan.