4 Laga Epik Yang Membedakan Divisi Light Heavyweight Kickboxing
ONE Super Series telah menjadi rumah bagi pertarungan striking paling menarik dalam sejarah disiplin kickboxing, dan sebuah laga divisi light heavyweight lainnya akan segera masuk ke dalam katalog itu.
Hari Jumat, 4 Desember ini, Juara Dunia ONE Light Heavyweight Kickboxing Roman Kryklia akan mempertahankan sabuknya melawan Murat “The Butcher” Aygun dalam ajang ONE: BIG BANG.
Sebelum kedua pria ini memasuki sorotan lampu di Singapura, mari simak empat laga tak terlupakan yang membedakan divisi light heavyweight kickboxing ONE Super Series dari yang lainnya.
#1 Tarik Khbabez Vs. Andrei Stoica
Pada Maret 2019, Tarik “The Tank” Khbabez dan Andrei “Mister KO” Stoica bertemu di ajang ONE: REIGN OF VALOR, dan yang terjadi adalah salah satu laga kickboxing paling menarik dalam sejarah ONE Super Series.
Dalam ronde pembuka, Stoica menggunakan jangkauannya dengan efektif dan menerima sebagian besar serangan Khbabez. Pria asal Rumania itu bahkan membuat lawannya terhuyung ke atas kanvas dengan sebuah uppercut jarak jauh.
Namun, saat Khbabez kembali berdiri, ia mulai menghujani lawan dengan serangan keras ke arah tubuh dan rangkaian uppercut.
Stoica, yang terpaksa terfokus untuk bertahan, mulai kelelahan. Dan walau ia mampu bertahan sampai bel akhir berbunyi, agresi Khbabez mampu memberinya kemenangan mutlak dari ketiga juri.
#2 Andrei Stoica Vs. Ibrahim El Bouni
Satu bulan setelah kekalahannya dari Khbabez, Stoica mendapatkan kesempatan untuk menebus hasil tersebut dengan menghadapi “Mr. Cool” Ibrahim El Bouni di ajang ONE: ROOTS OF HONOR.
Namun, El Bouni – yang juga takluk di hadapan Khbabez – sedang mencari penebusannya sendiri, dan menjadikan laga antra dua striker light heavyweight yang agresif ini berlangsung sengit dan penuh aksi.
Pada akhirnya, Stoica mampu unggul saat ia menyerang El Bouni dengan keras dari jarak jauh melalui tendangan dan pukulannya.
“Mr. Cool” menolak untuk menyerah dengan mudah dan menyerang balik lewat pukulan kanannya, tetapi Stoica tak nampak kesulitan. Setelah tiga ronde penuh aksi, “Mister KO” meraih penebusannya dengan sebuah kemenangan mutlak.
- 5 Alasan Mengapa Ivan Kondratev Tak Gentar Hadapi Lawan Berat, Marat Grigorian
- ‘Teruslah Bermimpi’: Kisah Sukses Marat Grigorian Adalah Bukti Tentang Kegigihan
- Murat Aygun Tak Gentar, Ingin Tekan Kryklia Dalam Laga Perebutan Gelar
#3 Anderson Silva Vs. Beybulat Isaev
Dalam ajang ONE: IMMORTAL TRIUMPH, September 2019 lalu, Silva memasuki Circle untuk ketiga kali dalam kariernya di disiplin kickboxing melawan Juara Dunia WMC Muay Thai Beybulat Isaev.
Isaev memulai laga dengan baik, dimana pergerakan kepalanya mampu menghindari seranga yang datang sembari mendaratkan berbagai manuver serangan di bagian atas dan bawah tubuh lawannya.
Namun, saat Silva menemukan jarak dan ritmenya, suasana tiba-tiba memanas. Setelah melukai Isaev dengan pukulan kanan, “Braddock” mengikuti dengan dua pukulan kanan keras dan sebuah uppercut yang menjatuhkan lawannya ke posisi ground.
Isaev mampu kembali berdiri, namun ia terlihat sulit mengandalkan kedua kakinya yang telah goyah, dan wasit pun mengakhiri laga hanya dalam waktu kurang dari satu menit pada ronde pertama.
Penyelesaian yang meyakinkan ini membuktikan bahwa Silva adalah seorang ancaman nyata dalam divisi light heavyweight ONE.
#4 Roman Kryklia Vs. Tarik Khbabez
Debutan sensasional dalam disiplin kickboxing, Kryklia, menghadapi Khabez demi gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight Kickboxing perdana di ajang ONE: AGE OF DRAGONS, November 2019.
Setelah penampilan eksplosif dari Khbabez saat melawan Stoica delapan bulan sebelum ajang ini berlangsung, banyak orang yang mengira ia akan merebut gelar tersebut dengan mudah.
Namun, jelas Kryklia adalah lawan yang sangat berbeda. Walau “The Tank” mampu menangani atlet yang lebih tinggi dengan baik, ia tak dapat menemukan jaraknya saat menghadapi raksasa Ukraina itu.
Awalnya, Kryklia menyerang Khbabez dari posisi luar dengan rangkaian jab, pukulan kanan, serta serangan lutut sambil bergerak maju (step-in knee).
Momen penentu laga ini tiba pada ronde kedua, saat Kryklia melayangkan tendangan tinggi yang mengejutkan atlet kuat keturunan Belanda-Maroko itu dan menjatuhkannya dengan sebuah uppercut.
Walau “The Tank” mampu kembali berdiri, atlet Ukraina ini kembali menghukumnya sampai ia harus menerima delapan hitungan dari wasit. Akhirnya, sebuah rangkaian serangan keras lain pun memaksa wasit untuk menghentikan laga.
Penyelesaian kuat itu membawa Kryklia mendapatkan sabuk emas itu. Kini, ia akan mempertahankannya melawan Aygun dalam sebuah babak baru di divisi light heavyweight kickboxing ini.
Baca juga: Usai Debut Impresif, Roman Kryklia Siap Kokohkan Status Juara Dunia