4 Pelajaran Penting Dari ONE: BAD BLOOD
“Kota Singa” mengaum pada hari Jumat, 11 Februari, saat ONE: BAD BLOOD menyajikan 10 laga bela diri campuran dan Muay Thai.
Di akhir malam itu, Juara Dunia Interim ONE Heavyweight dinobatkan dan sembilan atlet lain membawa catatan rekor mereka naik dengan aksi seni bela diri luar biasa.
Para penggemar kini harus melihat apa yang berikutnya bagi para atlet yang meraih kesuksesan dari Singapore Indoor Stadium.
Karena itu, mari kita lihat kembali ajang ini untuk melihat beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari malam penuh aksi ONE Championship lainnya. Berikut adalah empat hal terpenting.
#1 ONE Membutuhkan Juara Dunia Heavyweight Tunggal
Jelang aksinya di ONE: BAD BLOOD, Anatoly “Sladkiy” Malykhin berjanji bahwa ia akan pulang dengan gelar Kejuaraan Dunia Interim ONE Heavyweight setelah laganya melawan Kirill Grishenko.
Dan, dalam laga utama mereka, pria Rusia ini membuktikan kata-katanya dengan mencetak KO ronde kedua atas lawannya. Malykhin memang menjalani serangkaian penampilan dominan sejak memasuki “The Home of Martial Arts,” dan kini, banyak pria besar yang akan mengincarnya.
Namun, setelah kemenangannya Jumat malam itu, pria Rusia dengan catatan rekor 11-0 ini ingin masuk ke dalam Circle dengan satu pria berikutnya – Juara Dunia ONE Heavyweight Arjan “Singh” Bhullar.
“Sladkiy” meyakini bahwa dirinya – bukan Bhullar – adalah atlet heavyweight terbaik dunia, dan pada titik ini memang sulit untuk membantah pria yang sangat menarik ini. Tingkat penyelesaian 100 persen menjadi sorotan utama karier sempurnanya, dan tak ada yang mampu mengancamnya saat ini.
Tetapi, mungkin Bhullar dapat melakukan itu, dan inilah mengapa laga unifikasi (unification bout) akan menjadi sangat menarik. Beruntung, para penggemar akan segera dapat menyaksikan itu karena “Singh” dan ONE telah menyetujui kontrak tanding.
#2 Woo Mungkin Jadi Bintang Flyweight Berikutnya
Seniman bela diri Tiongkok “Dynamic” Woo Sung Hoon mencetak debutnya dan meraih bonus senilai 50.000 dolar AS setelah KO 18-detik atas Yodkaikaew “Y2K” Fairtex, yang ternyata adalah KO tercepat kedua dalam sejarah divisi flyweight ONE.
Atlet Korea Selatan meraih pencapaian ini dengan hook kiri pendek yang diikuti oleh pukulan overhand kanan layaknya dinamit yang menjatuhkan striker Thailand itu. Saat Woo mengikuti dengan pukulan lain ke lawannya yang terjatuh, wasit Olivier Coste masuk untuk menyelamatkannya.
Debut luar biasa ini membawa rangkaian kemenangannya menjadi delapan laga. Selain itu, penampilan Woo yang memberinya bonus di divisi flyweight ini menempatkannya menjadi salah satu atlet berbakat dalam divisi yang sarat petarung luar biasa ini.
- Haggerty Beraksi Keras, Raih Kemenangan Tegas Atas Mongkolpetch
- ONE: BAD BLOOD – Hasil Langsung Untuk Tiap Laga
- Chen Rui Berjuang Keras Demi Raih Keputusan Atas Mark Abelardo
#3 Saat Satu Karier Berakhir, Yang Lain Muncul
“Mini-T” Danial Williams mencetak debut resminya dalam divisi strawweight bela diri campuran melawan salah satu idola terbesarnya, mantan Juara Dunia ONE Strawweight Dejdamrong Sor Amnuaysirichoke, dan pertemuan itu terbukti menjadi saksi peralihan yang krusial.
Dalam laga bertekanan tinggi ini, Dejdamrong dan Williams bertukar pukulan dalam ritme cepat. Tetapi, adalah Williams yang mencetak penyelesaian setelah pukulan kanan keras menghantam bagian tengah tubuh lawannya pada ronde kedua.
Penampilan tak terlupakan atlet Australia ini menunjukkan bahwa gaya agresifnya mampu membuatnya menjadi salah satu petarung yang wajib ditonton.
Setelah Williams KO keras ke arah tubuh, Dejdamrong mengumumkan di akun Facebook-nya bahwa ia akan memasuki masa pensiun. Ini adalah momen simbolik dimana legenda Thailand itu meneruskan obor pada salah satu striker paling menarik dan menonjol seperti Williams.
#4 Divisi Heavyweight Tetap Berkembang
Odie “The Witness” Delaney memasuki Circle dengan latar belakang grappling kuat, dan ia menampilkan sedikit dari kemampuan itu di bawah sorotan lampu Singapore Indoor Stadium.
Saat laga itu beralih ke atas kanvas, atlet asal Amerika Serikat ini berusaha dengan baik untuk beralih ke posisi unggul atas Thomas “The Last Viking” Narmo.
Delaney mengendalikan lengan kiri lawannya, dan saat pria Norwegia itu melakukan roll ke sisi kirinya, “The Witness” memgamankan kuncian modifikasi hammerlock untuk menyerang pundak lawannya.
Narmo sangat cepat tap-out karena kuncian ini terlalu menyakitkan untuk ditahannya.
Dengan latar belakang luar biasa itu, debut perwakilan American Top Team di ONE ini menjadi peringatan bagi para atlet heavyweight elite lainnya yang tiba di atas panggung dunia.
Baca juga: Malykhin, Haggerty, Woo Raih Bonus Penampilan ONE: BAD BLOOD