4 Pelajaran Terbesar Dari Ajang ONE: FOR HONOR
ONE Championship menggoncang Istora Senayan, Jakarta dengan sebuah gelaran bela diri yang spektakuler pada hari Jumat, 3 Mei.
Organisasi ini menampilkan sebuah malam penuh aksi dengan ONE: FOR HONOR, yang sarat dengan aksi luar biasa dan diakhiri dengan penobatan seorang Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai yang baru.
Kini, hanya beberapa jam setelah 14 laga penuh aksi nan menegangkan, mari kita melihat kembali empat pelajaran terbesar dalam malam yang tak terlupakan di ibukota Indonesia ini.
#1 Jiwa Muda Taklukkan Pengalaman Dalam Laga Utama
🚨 BOUT OF THE NIGHT 🚨British phenom Jonathan Haggerty turns in the performance of a lifetime against Muay Thai legend Sam-A Gaiyanghadao to win the ONE Flyweight Muay Thai World Title via unanimous decision! TV: Check local listings for global broadcast
Posted by ONE Championship on Friday, May 3, 2019
Saat atlet Inggris Jonathan “The General” Haggerty menantang pemegang gelar Sam-A Gaiyanghadao, sang Juara Dunia itu memiliki 13 tahun pengalaman di atas Haggerty dan telah menjalani lebih dari 400 laga Muay Thai profesional.
Namun, atlet berusia 22 tahun itu mencetak penampilan meyakinkan, saat ia unggul atas serangan sang legenda Thailand itu dan merebut gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai dalam laga ke-16 dalam catatan profesionalnya.
“The General” bertukar serangan keras dengan Sam-A dan mendikte tempo serta intensitas kontes ini. Ia membawa penampilan tersebut secara konstan selama lima ronde keras, bahkan dua kali menjatuhkan pria berusia 35 tahun lawannya sebelum meraih sebuah kemenangan mutlak.
Sementara Haggerty tidak memiliki pengalaman veteran, bakat luar biasa dan semangat mudanya mampu mengatasi tantangan besar ini. Atlet asal London ini adalah sang Juara Dunia baru, dan ia baru memulai era kejayaannya.
#2 Kiamrian Abbasov Siap Sambut Perebutan Gelar
Kiamrian Abbasov spoils Yushin Okami’s ONE debut with a POWERFUL ground and pound finish at 1:10 of Round 2!Watch the full event on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast
Posted by ONE Championship on Friday, May 3, 2019
Kiamrian Abbasov sudah dianggap sebagai ancaman berat bagi sang Juara Dunia ONE Welterweight Zebaztian “The Bandit” Kadestam bahkan sebelum ajang ONE: FOR HONOR.
Namun, penampilan atlet berusia 25 tahun saat menghadapi legenda bela diri campuran Jepang Yushin “Thunder” Okami itu menghancurkan segala keraguan bagi dirinya untuk maju dan merebut sabuk emas.
Pejuang Kirgistan ini berlaga keras dengan Okami dalam ronde pembuka, serta bertahan dari ancaman besar saat ia terseret ke posisi ground. Namun, ia menemukan sasaran untuk serangannya pada ronde kedua, saat ia menjatuhkan atlet berusia 37 tahun itu dengan pukulan kanan kuatnya dan mencetak penyelesaian dengan rangkaian pukulan keras.
Dengan 13 kemenangan dari 14 laga sebelumnya, jelas bahwa tantangan berikut bagi Abbasov adalah dirinya yang berhadapan dengan Kadestam akhir tahun ini, dalam sebuah laga keras lainnya.
#3 Marat Gafurov Kembali Berada Di Kondisi Terbaiknya
Former ONE World Champion Marat Gafurov grinds out a big unanimous decision win over Tetsuya Yamada!
Former ONE World Champion Marat "Cobra" Gafurov grinds out a big unanimous decision win over Tetsuya Yamada!Watch the full event on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast
Posted by ONE Championship on Friday, May 3, 2019
Mantan Juara Dunia ONE Featherweight Marat “Cobra” Gafurov telah mengincar perebutan sabuk emas sekali lagi sejak ia kalah dari Martin “The Situ-Asian” Nguyen pada bulan Agustus 2017.
Jumat ini, di Istora Senayan, grappler kuat Dagestan ini selalu menunjukkan kekuatannya saat ia unggul atas penantang Jepang Tetsuya “MMA Fantasista” Yamada untuk merebut kemenangan mutlak yang sangat berat.
Gafurov selalu harus melakukannya dengan cara yang sulit, saat ia membuktikan durabilitasnya dengan menerima serangan lutut dari Yamada sementara mengincar sebuah takedown. Namun, daripada terhentikan lewat TKO, pria berusia 34 tahun ini tak menggubris serangan itu dan tetap maju untuk mengincar penyelesaian.
Ini membuktikan bahwa “Cobra” masih berada di puncak permainannya, serta ia mungkin tak akan terlalu lama menunggu potensi laga trilogi bersama Nguyen demi sabuk teratas divisinya itu.
#4 “Papua Badboy” Siap Untuk Naik Peringkat
Hometown hero Adrian Mattheis locks in a TIGHT rear-naked choke to force the tap from Himanshu Kaushik at 4:42 of Round 1!Watch the full event on the ONE Super App 👉 http://bit.ly/ONESuperApp | TV: Check local listings for global broadcast
Posted by ONE Championship on Friday, May 3, 2019
Adrian “Papua Badboy” Mattheis mampu sekali lagi membuktikan diri saat ia mencetak kemenangan submission atas atlet India Himanshu Kaushik di akhir ronde pertama dalam sebuah laga divisi strawweight.
Mattheis menyarangkan kuncian rear-naked choke yang mendongkrak catatan rekornya sebagai atlet strawweight yang menjalani laga terbanyak (12), kemenangan terbanyak (8) dan penyelesaian terbanyak (7) dalam divisinya, saat ia sekali lagi menggemparkan para penonton tuan rumah.
Saat ini, pahlawan Indonesia ini memiliki tiga kemenangan beruntun dan meraih enam kemenangan dari tujuh laga terbarunya.
Kini, nampaknya tepat jika sang “Papua Badboy” mengambil langkah besar dalam kompetisi ini dan menantang beberapa bintang teratas dalam divisinya.