4 Penampilan Terbaik Dari Bintang Di ONE: AGE OF DRAGONS
Sebagian besar atlet yang akan berlaga di ajang ONE: AGE OF DRAGONS telah memenangkan berbagai laga bersama ONE Championship melalui penyelesaian, namun ada juga yang menunjukkan bahwa mereka mampu bertahan hingga detik terakhir jika dibutuhkan.
Terkadang, organisasi bela diri terbesar di dunia ini menawarkan lawan yang sangat sulit dikalahkan, maka kompetitor terbaik akan dapat menemukan cara untuk mencuri kemenangan melalui keputusan juri dengan kombinasi serangan, kontrol dan tipu daya yang baik.
Berikut adalah beberapa contoh dari penampilan terbaik para kesatria yang akan berlaga pada hari Sabtu, 16 November ini di Beijing, Tiongkok, saat mereka merebut kemenangan dengan performa tinggi.
#1 “The Tank” Maju Berperang
Saat penggemar yang menyaksikan gelaran ONE: LEGENDARY QUEST melihat performa Tarik “The Tank” Khbabez saat ia mendesak maju dalam tiga ronde penuh untuk mengatasi Anderson “Braddock” Silva.
Atlet keturunan Belanda-Maroko itu menjaga pertahanannya dengan ketat saat maju ke dalam jarak serang dan melepaskan kombinasi hook-uppercut ke lawannya. Lawannya asal Brasil itu membalas, namun ia terkena serangan di rahangnya dan terjatuh dalam waktu 40 detik.
Anderson tampil sangat berbahaya saat ia kembali berdiri dan melepaskan serangan keras untuk mempertahankan diri, namun Tarik menghindari serangan tersebut dan melanjutkan serangannya sampai akhir ronde.
Kombinasi serangan tanpa henti itu berlanjut dalam dua ronde selanjutnya, dimana perwakilan Arj Trainingen ini hampir tidak pernah mundur saat ia memastikan pukulannya menjalin ‘hubungan erat’ dengan kepala dan tubuh “Braddock” sebelum meraih keputusan mutlak.
Kemenangan ini membawa “The Tank” ke dalam sebuah perebutan gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight perdana melawan Roman Kryklia dalam laga co-main event di ajang ONE: AGE OF DRAGONS.
#2 Gaya Klasik Yodsanklai
Debut “The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex bersama ONE Super Series bulan Mei lalu, dalam ajang ONE: UNSTOPPABLE DREAMS tidak pernah surut dari sorotan dan kegemparan di dalam Circle.
Atlet Thailand ini mulai menyerang dengan tendangan kirinya yang khas ke arah tubuh Chris “The African Warrior” Ngimbi hanya beberapa detik setelah bel pertandingan berbunyi, dan hampir tidak pernah berhenti selama sembilan menit laga kickboxing itu. Saat ia berhenti, itu hanya untuk menguji sarung tangan 4-ons yang ia kenakan untuk pertama kalinya, yang juga ia gunakan untuk memberi dampak besar.
Hampir tiap pukulan nampak dilayangkan dengan kekuatan penuh, dan pada stanza kedua, pendekatan tak henti dari Yodsanklai membuat wasit memotong laga untuk memberikan delapan hitungan.
Entah bagaimana, Chris nampak kembali bangkit pada ronde terakhir final, namun ia tetap menerima serangan konstan dengan kekuatan penuh dan berakhir pada sisi yang salah dalam sebuah keputusan mutlak para juri.
Yodsanklai akan mengejar kemenangan keempatnya di dalam “The Home Of Martial Arts” melawan atlet Rusia Jamal “Kherow” Yusupov Sabtu ini.
#3 Miao Li Tao Taklukkan Seorang Striker Unggulan
Miao Li Tao menampilkan kekuatan eksplosifnya untuk meraih kemenangan dalam dua laga awalnya di atas panggung dunia, namun pada laga ketiganya, ia menampilkan performa yang dapat menjadikannya seorang kandidat penantang gelar Juara Dunia ONE Strawweight.
Bintang Tiongkok ini telah menunjukkan bagaimana ia dapat mencetak KO atas spesialis Muay Thai, namun melawan Pongsiri “The Smiling Assassin” Mitsatit di bulan Agustus lalu, ia mengandalkan grappling-nya untuk melemparkan lawannya ke atas kanvas dan mengancam dengan berbagai percobaan submission.
Tiap kali atlet muda Thailand tersebut lolos dari kunciannya, ia langsung berusaha mengambil alih dan berjuang untuk memukul perwakilan My MMA Academy selama tiga ronde. Namun, ia juga menerima berbagai serangan ground and pound dari Li Tao.
Setelah tiga ronde, keputusan juri terlihat sebagai sebuah formalitas, karena pria asal Beijing ini jelas layak menerima kemenangan ketiganya berturut-turut. Kini, ia akan mencoba meraih kemenangan keempat melawan Jeremy “The Jaguar” Miado di tanah kelahirannya.
#4 “Maestro” Atasi Perlawanan Grappler Legendaris
Yusup “Maestro” Saadulaev mengidolakan Masakazu “Ashikan Judan” Imanari saat ia masih muda, dan merasa sangat emosional saat berhasil mengalahkan panutannya ini dalam ajang ONE: KINGS OF COURAGE.
Masakazu adalah salah satu spesialis submission dalam dunia bela diri campuran, namun rivalnya asal Rusia ini tidak merasa takut untuk memasuki daerah kekuasaannya dan menampilkan permainan bawah yang luar biasa.
Walau ia tidak mantap melancarkan sebuah choke di awal laga, atau mencetak TKO dengan ground and pound dalam ronde terakhir, Yusup membuktikan bahwa ia adalah grappler yang lebih unggul saat para juri memihaknya.
Laga itu tidak sepenuhnya berjalan satu arah, namun bahkan saat atlet ikonik Jepang ini mengancam dengan kuncian kaki yang menjadi ciri khasnya, “Maestro” tetap tenang dan mampu lolos untuk akhirnya mengendalikan diri.
Penantang berusia 34 tahun ini kembali ke Beijing untuk menghadapi Daichi Takenaka demi mengincar perebutan gelar.
Baca Juga: Bagaimana Cara Menyaksikan ONE: AGE OF DRAGONS – Ilias Vs. Wenfeng