5 Aksi MMA Potensial Setelah ONE Fight Night 3 Dan ONE 162
ONE Championship menyajikan sepasang kartu pertandingan luar biasa di Malaysia pada 21 Oktober, dimana serangkaian kisah menarik terjadi di dalam Circle.
ONE 162: Zhang vs. Di Bella memulai rangkaian ini dengan penuh gaya sebelum ONE Fight Night 3: Lineker vs. Andrade menghentakkan para penggemar global di jam tayang utama Amerika Utara.
Beberapa atlet mampu tampil dengan penampilan terbaik mereka, sementara yang lainnya mencetak sorotan luar biasa berkat penyelesaian liar yang terjadi.
Setelah semua itu tercatat di buku-buku sejarah, inilah waktunya untuk melihat ke depan dan menaruh beberapa laga potensial yang dapat terjadi bagi beberapa kompetitor yang beraksi saat itu.
John Lineker Vs. Fabricio Andrade II
John Lineker siap mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Bantamweight untuk pertama kalinya melawan Fabricio Andrade di laga utama ONE Fight Night 3, namun ia gagal dalam penimbangan badan dan harus melepaskan sabuk emas itu.
Andrade masih dapat merebut gelar ini, dan penampilannya saat itu memang sangat baik dan hampir membawa kemenangan.
“Wonder Boy” melukai rival kuatnya itu beberapa kali, serta nampak hampir mencetak penyelesaian pada ronde ketiga sampai ia menyarangkan serangan ilegal yang rendah dengan lututnya, dimana Lineker tidak dapat melanjutkan laga.
Serangan ke arah selangkangan itu berakhir dengan hasil No Contest (NC), yang jelas tak diharapkan oleh semua pihak.
Setelah itu, Andrade mengira bahwa lawannya mengambil jalan keluar yang mudah, sementara Lineker menekankan seberapa parah cederanya dan mengatakan ia akan ingin menyelesaikan ini dalam sebuah laga ulang.
Hal ini menjadi pertarungan yang otomatis menjadi perhatian semua orang, dimana para penggemar dan petarung yang ada akan sangat ingin melihat akhir dari rivalitas antara sepasang petarung Brasil yang panas itu.
Jeremy Miado Vs. Gustavo Balart
Jeremy Miado menempatkan aksi luar biasa untuk menghentikan rangkaian kemenangan “Mini T” Danial Williams dan membawanya menjalani empat kemenangan beruntun – seluruhnya dalam jarak dekat.
Dengan Williams yang menempati peringkat #5 dalam peringkat strawweight, “The Jaguar” mencetak penampilan kuat untuk dapat memasuki jajaran teratas dan nampak siap menuju perebutan gelar Juara Dunia.
Sang penguasa divisi, Joshua Pacio, dan penantang teratas Jarred Brooks akan bertarung demi sabuk emas itu di ONE 164, Desember ini, namun sebuah kemenangan sebelum itu dapat saja memastikan posisi Miado sebagai penantang berikutnya.
Sementara itu, penantang #4 Gustavo Balart meraih kemenangan besar lainnya di ONE 162 saat melawan mantan Juara Dunia ONE Strawweight Alex Silva.
Balart kini memiliki tiga kemenangan beruntun melawan para petarung elite, dimana jadwalnya juga sejalan dengan Miado, dan keduanya belum pernah menghadapi Brooks atau Pacio sebelumnya.
Pemenang laga ini akan menjadi wajah baru di jajaran teratas, serta membawa momentum luar biasa.
Shamil Gasanov Vs. Garry Tonon
Salah satu penampilan paling mengejutkan pada 22 Oktober lalu tiba dari seorang pendatang baru Shamil Gasanov di ONE Fight Night 3.
Pria Rusia tak terkalahkan itu menghentikan penantang #2 featherweight Kim Jae Woong pada menit 2:09 stanza pembuka, dimana ia membawa catatan rekor MMA miliknya menjadi 13-0 via penyelesaian submission kesembilan berturut-turut ini.
Terdapat beberapa lawan yang akan menjadi sangat menarik bagi Gasanov, tetapi “The Cobra” mengincar satu lawan saat ia menyebut nama ikon BJJ Garry Tonon.
Tonon menderita kekalahan perdananya dalam MMA di tangan Thanh Le pada laga Kejuaraan Dunia ONE Featherweight, namun ia masih menempati posisi penantang #2 dengan kemampuan yang dapat menyulitkan siapa pun.
Keduanya adalah spesialis submission tingkat tinggi, dan tak banyak laga grappler vs. grappler yang lebih baik dari mereka untuk aksi di dalam Circle.
Sang pemenang dapat menjadi petarung ground terbaik di divisi ini, yang menjadikan itu sebagai ujian menarik bagi penguasa baru dan striker kuat Tang Kai di masa depan.
Eko Roni Saputra Vs. Danny Kingad
Melalui kemenangan ketujuh beruntun pada ronde pertama yang memecahkan rekor atas Yodkaikaew Fairtex di ONE 162, Eko Roni Saputra membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang flyweight terpanas di dunia.
Dengan hanya delapan laga dalam karier profesionalnya, mantan pegulat unggulan ini menambahkan teknik striking dan submission ke dalam arsenal MMA-nya, dan ia ingin menghadapi penantang dalam jajaran lima besar berikutnya.
Atlet peringkat keempat Danny Kingad dapat menjadi ujian berat bagi Eko Roni, dimana striking tajam dan kemampuan scrambling luar biasa miliknya akan menjadi kesulitan tersendiri.
“The King” membawa laga sampai akhir dalam 13 dari 17 pertandingan di catatan kariernya, maka ia akan dapat mendorong atlet unggulan Indonesia ini dalam satu-satunya elemen yang belum terlihat oleh para penggemar – pengkondisian tubuh.
Keduanya berkemampuan lengkap dan memiliki banyak waktu untuk menempatkan diri mereka sebagai penantang teratas divisi flyweight, namun pemenang dari laga ini dapat memastikan posisi sebagai ancaman terdepan bagi sang penguasa.
Reece McLaren Vs. Adriano Moraes
Melalui kemenangannya atas Windson Ramos di ONE 162, Reece McLaren kini membawa empat kemenangan dalam lima laga terakhirnya, yang seluruhnya diraih via penyelesaian.
Pemegang sabuk hitam BJJ asal Australia itu telah menjadi salah satu penantang kuat dalam divisi flyweight sejak ia bergabung lima tahun lalu, namun ia belum pernah mencapai puncak.
Karena aksinya kali ini, penantang #5 ini mungkin saja dapat memasuki laga Kejuaraan Dunia dengan satu kemenangan tegas atas lawan elite lainnya.
Kecuali Kairat Akhmetov, kedua penantang di atasnya pernah mengalami kekalahan dari sang penguasa Demetrious Johnson, maka McLaren akan menjadi ujian baru jika dirinya dapat melaju cepat.
Atlet paling dominan dalam divisi ini, Adriano Moraes, mengincar laga ulang melawan Johnson, namun jika itu tak terjadi dengan segera, terdapat banyak hal yang dapat diraih oleh “Mikinho” dan McLaren dalam aksi keras mereka.
Keduanya adalah grappler lihai yang juga menampilkan kemampuan untuk menyelesaikan laga di atas kaki. Dan, jika “Lightning” dapat mengatasi penantang teratas divisi ini, ia mungkin juga akan mendapatkan kesempatan untuk merebut sabuk emas itu.