5 Alasan Mengapa Anda Wajib Menyaksikan ONE: A NEW TOMORROW
Memasuki tahun dan dekade yang baru, ONE Championship menggebrak dengan sebuah ajang blockbuster pada hari Jumat ini, tanggal 10 Januari.
Organisasi bela diri terbesar di dunia ini membawa gelaran ONE: A NEW TOMORROW ke dalam Impact Arena di Bangkok, Thailand, dimana ke-12 laga ini dipenuhi dengan aksi Muay Thai, kickboxing dan bela diri campuran.
Jelang malam penuh aksi ini, berikut adalah lima alasan terbesar mengapa anda wajib menyaksikan ONE: A NEW TOMORROW dari ibukota Thailand ini.
#1 Sebuah Perebutan Gelar Juara Dunia Ulang
Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon awalnya merebut gelar Kejuaraan Dunia ONE Flyweight Muay Thai dari tangan Jonathan “The General” Haggerty di ajang ONE: DAWN OF HEROES bulan Agustus lalu. Kontes tersebut sangat menarik, dan laga tersebut menjadi ‘Laga ONE Super Series Terbaik Tahun 2019.’
Kini, saat laga ulang itu tersusun, kegemparan akan terjadi di ibukota Thailand itu.
Haggerty tampil dengan baik dalam penampilan sebelumnya, terutama pada ronde-ronde utama. Namun, atlet berusia 22 tahun asal London itu masuk ke dalam permainan lawannya dan harus menderita kekalahan.
Kali ini, “The General” berjanji untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Ditambah lagi, ia semakin meningkatkan permainannya dan memiliki beberapa kejutan bagi lawannya itu.
Sementara itu, Rodtang berencana untuk memperpanjang kemenangan beruntunnya dalam rangkaian ONE Super Series. Atlet Thailand berusia 22 tahun itu berlaga tanpa kalah sejak bergabung bersama cabang striking milik ONE Championship ini pada bulan September 2018, dimana ia telah meraih enam kemenangan beruntun melawan atlet elit.
Sementara laga awalnya melawan Haggerty berakhir tipis, “The Iron Man” memastikan laga kedua ini akan berakhir dengan KO dan ia akan meninggalkan Impact Arena sebagai pemegang gelar Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai.
#2 Misi Stamp Demi Emas Ketiga Berlanjut
Stamp Fairtex sudah menjadi Juara Dunia ONE Atomweight Kickboxing dan Muay Thai, namun ia semakin mendekati emas ketiga dalam koleksinya.
Superstar Thailand ini meraih rekor sempurna 3-0 dalam dunia bela diri campuran dan telah berevolusi selama beberapa bulan terakhir. Walau atlet berusia 22 tahun asal Pattaya itu terkenal atas kemampuan striking-nya, ia baru-baru ini menampilkan permainan ground luar biasa dalam kemenangan atas Asha Roka dan Bi Nguyen.
Tetapi, Jumat ini, Puja “The Cyclone” Tomar akan mencoba merusak penampilan Stamp di depan pendukung tuan rumah dan menghentikan kegembiraannya.
Tomar memiliki perlengkapan untuk mendorong lawannya dari Thailand itu mencapai batasannya. Wanita asal India berusia 26 tahun itu adalah juara wushu nasional beberapa kali di tanah kelahirannya, serta memiliki kemampuan stand-up dan grappling untuk mengalahkan lawannya.
Ia menampilkan hal tersebut dengan mengalahkan penantang kuat asal Indonesia Priscilla Hertati Lumban Gaol pada bulan Januari 2019, dan ia mungkin dapat melakukan itu kembali. Faktanya, “The Cyclone” berencana untuk melakukan itu.
Namun, jika Stamp dapat menampilkan kemampuannya kembali, maka ia akan mengambil langkah berikutnya untuk mendekati sebuah penampilan kolosal melawan Juara Dunia ONE Women’s Atomweight Angela Lee.
#3 Kembalinya Pahlawan Muay Thai Dunia
Laga utama dan laga pendukung utama malam itu bukanlah satu-satunya alasan mengapa penonton di Bangkok akan bersemangat Jumat nanti. Dua pahlawan lokal akan mengenakan sarung tinju dan berlaga.
Mengawali laga di kartu pertandingan adalah sebuah pertandingan ONE Super Series Muay Thai bantamweight antara Muangthai PK. Saenchaimuaythaigym dan atlet Aljazair Brice “The Truck” Delval.
Striker Thailand berusia 25 tahun itu menjadi Juara Dunia Muay Thai tiga kali, dan jika ia berhasil, ini akan menjadi kemenangan ke-200 dalam kariernya.
Setelah itu, “The Million Dollar Baby” Sangmanee Sathian MuayThai akan mencoba sebaik mungkin untuk memukau penonton tuan rumah dengan senyuman.
Sangmanee, yang tujuh kali menjadi Juara Dunia Muay Thai, akan melawan atlet Jepang Kenta Yamada dalam sebuah laga tingkat tinggi. Kemenangan bagi atlet berusia 22 tahun di Bangkok itu akan membawanya selangkah lebih dekat menuju Kejuaraan Dunia ONE Bantamweight Muay Thai.
#4 Penantang Divisi Featherweight Selanjutnya
Divisi featherweight – secara spesifik penguasa divisi bernama Martin “The Situ-Asian” Nguyen – akan memperhatikan laga antara bintang Vietnam-Amerika Thanh Le dan pejuang Jepang Ryogo “Kaitai” Takahashi.
Le, seorang Juara LFA Featherweight, membuat dampak mengejutkan dalam divisi ini saat ia bergabung dengan “The Home Of Martial Arts” tahun lalu.
Atlet Vietnam-Amerika itu mencetak KO yang menjadi sorotan luar biasa melawan penantang teratas Yusup “Maestro” Saadulaev dan mantan Juara Dunia ONE Lightweight Kotetsu “No Face” Boku. Ia menjanjikan KO ketiga, jika lawannya meningkatkan ritme permainan.
Untuk Takahashi, ia sedang menikmati delapan kemenangan beruntun sebelum gelaran di Bangkok ini, dengan enam dari delapan kontes yang dijalaninya berakhir dengan KO. Juara Shooto Pacific Rim Featherweight ini memberikan penggemar di seluruh dunia sebuah cuplikan dari kemampuannya dalam debut profesionalnya bulan Mei lalu, serta berencana menggunakan itu di ibukota Thailand ini.
Siapapun yang keluar sebagai pemenang dari Circle hari Jumat itu akan membuat pernyataan tegas sebagai penantang berikutnya dalam Kejuaraan Dunia ONE Featherweight.
#5 Gelaran Perdana ONE Di 2020
Tahun 2019 menjadi tahun bersejarah bagi “The Home Of Martial Arts,” namun dari apa yang telah terlihat, tahun 2020 akan menjadi lebih besar dan lebih baik.
CEO dan Chairman ONE Championship Chatri Sityodtong baru saja mengumumkan 50 gelaran besar yang akan diadakan tahun ini, begitu pula sebuah kerjasama dengan Otoritas Olahraga Thailand, atau The Sports Authority Of Thailand, untuk meluncurkan ONE Hero Series Muay Thai di “The Land Of Smiles.”
Organisasi bela diri terbesar di dunia ini telah merilis beberapa pengumuman besar, dimana ke-12 laga dalam ONE: A NEW TOMORROW ini akan secara resmi memulai musim tahun 2020 dengan gegap gempita.
Baca Juga: 3 Laga Pencuri Perhatian Di Ajang ONE: A NEW TOMORROW