5 Alasan Mengapa Bantamweight Mungkin Jadi Divisi MMA Paling Menarik Di ONE Championship
Jajaran bantamweight MMA ONE Championship memang sarat dengan atlet berbakat, dan kartu pertandingan ONE Fight Night 18 berikut jelas menggambarkan hal itu.
Pada Jumat, 12 Januari di jam tayang utama A.S., atau Sabtu pagi, 13 Januari waktu Asia, divisi ini akan menjadi sorotan utama saat tiga pertandingan dijanjikan membawa aksi tingkat tinggi ke dalam kartu dari arena ikonik Lumpinee Boxing Stadium di Bangkok, Thailand itu.
Atlet peringkat ketiga Kwon Won Il akan melawan pencetak KO Mongolia Shinechagtga Zoltsetseg, penantang #4 Artem Belakh beradu dengan pemenang Road To ONE: Mongolia Enkh-Orgil Baatarkhuu, dan veteran Filipina-Selandia Baru Mark Abelardo menyambut bintang baru tak terkalahkan Ibragim Dauev di atas panggung dunia.
Dengan seluruh perhatian yang akan tertuju pada mereka jelang aksi besar ini, berikut adalah lima alasan mengapa jajaran bantamweight MMA ONE dapat saja menjadi divisi paling menarik dari organisasi ini untuk diikuti pada 2024.
#1 Sarat Dengan Striker Kelas Dunia
Setiap divisi MMA memang memiliki striker hebat, tetapi belum ada yang memiliki serangkaian praktisi stand-up elite seperti di bantamweight.
Sekilas pandang dalam jajaran lima besar divisi ini membuktikan hal tersebut, dimulai dengan sosok Juara Dunia ONE Bantamweight MMA Fabricio Andrade.
Petarung Brasil itu – yang baru-baru ini menantang sabuk emas kickboxing – memiliki sejarah yang panjang dalam dunia striking sebelum mengalihkan fokusnya pada MMA.
Sejak perpindahan itu, Andrade nampak tak terhentikan saat menggunakan perpaduan gayanya untuk mematahkan setiap lawan dengan pukulan, tendangan dan serangan lutut andalannya yang telah diasah bagi disiplin menyeluruh ini.
Mantan Juara Dunia ONE Bantamweight MMA dan penantang #1 John Lineker juga berada tak jauh di belakangnya, karena ia dianggap sebagai salah satu pemukul pound-for-pound terkuat dalam olahraga ini. Ada pula penantang #2 Stephen Loman, Kwon dan Belakh, yang dikenal memiliki teknik striking lihai.
Di luar jajaran lima besar bantamweight MMA itu, hadir berbagai striker kelas dunia lainnya, termasuk Zoltsetseg, Abelardo, Kim Jae Woong, Jeremy Pacatiw dan mantan penguasa divisi Kevin Belingon.
#2 Tingkat Penyelesaian Tak Masuk Akal
Menjadi striker teknis yang hebat tak selalu berarti seseorang dapat menjadi pencetak penyelesaian yang luar biasa, tetapi divisi ini juga memiliki banyak atlet yang dapat mematahkan lawan mereka dengan cepat.
Sebagai contoh, lima dari enam kemenangan promosional Andrade tiba dalam jarak dekat, termasuk empat kemenangan terbarunya via KO.
Lineker – yang berjuluk “Hands of Stone” – memiliki 18 kemenangan dalam kariernya via KO dan bahkan mampu meng-KO Bibiano Fernandes demi merebut gelar Juara Dunia ONE Bantamweight MMA pada Maret 2022. Dan, delapan kemenangan Kwon di ONE juga tiba melalui pukulan kerasnya.
Tambahkan sosok Abelardo dengan 14 KO dan Kim dengan 9 KO, dan anda akan dapat menikmati laga-laga eksplosif yang konstan dan dapat berakhir dalam sekejap.
#3 Kecepatan Luar Biasa
Dalam divisi dimana teknik striking itu menjadi raja, kecepatan menjadi sangat krusial, dan para petarung bantamweight ini tak memiliki kesulitan berarti di sisi itu.
Sekali lagi, Andrade kembali memimpin, dengan pikiran yang bekerja sangat cepat untuk menjaga dirinya tetap unggul dalam arena kompetisi ini.
Tetapi, beberapa pejuang paling berbahaya dalam divisi ini dapat menandingi sang penguasa di sisi itu.
Di antara mereka adalah Loman, yang dikenal sebagai “The Sniper” berkat teknik striking cepat dan presisi luar biasanya. Kompatriotnya asal Filipina, Pacatiw, juga sama cepatnya, dan Kwon dapat melepaskan pukulan kerasnya hanya dalam sekejap.
Dengan pukulan cepat, tendangan kilat dan reaksi instan, para penggemar global mengetahui bahwa mereka harus benar-benar memperhatikan saat para petarung bantamweight ini beraksi.
#4 Persaingan Keras Beberapa Tahun Ke Depan
Satu hal lain yang cukup menarik tentang divisi bantamweight MMA adalah bahwa terdapat berbagai nama besar yang masih berada dalam puncak karier mereka selama beberapa tahun ke depan.
Lineker adalah salah satu yang tertua di usia 33 tahun, tetapi ia masih berada dalam kondisi prima dan hanya semakin tajam lagi. Andrade, yang menduduki singgasana itu, baru berusia 26 tahun.
Loman dan Kwon berusia 28 tahun, yang memberi mereka banyak waktu untuk mengejar sabuk emas itu. Di luar itu, Belakh, Pacatiw, Zoltsetseg dan Chen Rui masih berusia 27 tahun, dan bahkan ada lebih banyak petarung muda berbakat lainnya yang muncul di belakang mereka.
Secara sederhana, para atlet kelas dunia ini dapat saja beradu selama beberapa tahun ke depan.
#5 Bintang Baru Berbakat Yang Hadir
Petarung bantamweight MMA yang berada di jajaran teratas divisi ini mungkin sangat panas saat ini, tetapi ada banyak bintang baru yang berusaha mematahkan mereka semua.
Beberapa dari mereka muncul dari rangkaian ajang mingguan organisasi ini di jam tayang utama Asia: ONE Friday Fights.
Baatarkhuu menjadi kekuatan dominan dalam dua aksinya di ONE Friday Fights tahun lalu, tetapi terdapat lebih banyak petarung berbakat lainnya yang mengikuti jejak petarung ini dengan aksi impresif, termasuk Carlo Bumina-ang, Ben Royle dan Ivan Parshikov.
Dengan berbagai ajang yang akan hadir dengan cepat dan padat, ONE Friday Fights akan dapat terus mengungkap dan mempromosikan lebih banyak lagi petarung elite pada 2024 ini.