5 Alasan Mengapa Bintang BJJ Tommy Langaker Adalah Grappler Submission Elite
Tommy Langaker tak dapat disangkal sebagai salah satu tambahan yang menarik bagi jajaran atlet submission grappling kelas dunia di ONE Championship yang terus berkembang.
Pada ONE Fight Night 7: Lineker vs. Andrade II di Prime Video, bintang BJJ asal Norwegia ini kembali untuk penampilan keduanya di panggung dunia ONE dan melawan sosok yang empat kali menjadi Juara Dunia Sambo, Uali Kurzhev.
Para penggemar bela diri wajib mengetahui lebih banyak lagi tentang Langaker dan pendekatan menarik yang ia bawa ke dalam kompetisi sebelum tanggal 25 Februari nanti, karena ia dapat saja menjadi Juara Dunia ONE Submission Grappling masa depan.
Oleh karena itu, berikut adalah lima alasan mengapa Langaker dianggap sebagai salah satu atlet terhebat dan pemilik gaya submission paling berbahaya di muka bumi saat ini.
#1 Ia Lama Menjadi Petarung Terbaik Eropa
Pria berusia 28 tahun itu telah berada di jajaran terdepan dalam skena grappling tingkat tertinggi Eropa selama bertahun-tahun.
Sebagai Juara IBJJF Eropa 2020, ia telah memimpin benua tersebut sejak menerima sabuk hitam Brazilian Jiu-Jitsu-nya pada tahun 2017.
Selain gelar di Eropa ini, Langaker juga meraih sabuk emas di beberapa turnamen besar dalam tingkatan sabuk hitam, termasuk Paris, Sweden, London, Copenhagen dan Dublin Open, dimana ia menegaskan diri sebagai kompetitor terbaik Eropa.
#2 Tingkat Submission Yang Sangat Tinggi
Langaker tak pernah tertarik untuk mengumpulkan poin atau meraih kemenangan via keputusan juri. Sebaliknya, pria ini sangat gemar beraksi dan mengejar posisi yang lebih baik demi mencari sebuah submission.
Dengan gaya ultra-agresif itu, tak mengejutkan untuk melihat petarung jiu-jitsu sensasional ini membawa tingkat penyelesaian submission sebesar 64 persen, yang seluruhnya diraih saat berkompetisi melawan para pemegang sabuk hitam kelas dunia lainnya.
Pada titik itu, sebagian besar kemenangan signifikan dari Langaker tiba melalui submission.
Semua itu termasuk kemenangan atas sesama bintang submission grappling ONE, Renato Canuto, Juara Pan American Michael Liera Jr., serta Juara Eropa berkali-kali Marcos Tinoco.
#3 Transisi Mulus Ke No-Gi Submission Grappling
Di sebagian besar kariernya yang gemilang itu, petarung unggulan Norwegia ini berkompetisi secara eksklusif dalam kategori gi (seragam tradisional BJJ). Namun pada 2022, ia beralih ke kompetisi no-gi – dan segera mencetak dampak besar di skena elite.
Sebagai bukti dari kelihaian teknis dan pemahaman menyeluruh akan grappling, Langaker memenangkan Uji Coba ADCC Eropa dalam penampilan keduanya di no-gi, dimana ia mengalahkan tujuh lawan berturut-turut untuk memastikan tiketnya memasuki Kejuaraan Dunia ADCC prestisius itu.
Secara sederhana, ia hanya memulai perjalanannya di no-gi submission grappling, namun ia sudah menjadi salah satu atlet yang paling ditakuti dalam disiplin ini.
#4 Incaran Punggung Yang Gila
Langaker dapat melakukan itu semua, dan menyerang dari segala posisi, termasuk guard, top position, dan bahkan di atas kaki. Namun, dasar dari permainannya – dan dapat dipastikan sebagai teknik yang paling berbahaya – adalah kemampuannya untuk meraih punggung lawan dalam sekejap.
Hal ini memang jelas, karena sepanjang 77 kemenangan 77 submission yang diraihnya sebagai pemegang sabuk hitam, penyelesaian yang paling sering ia lakukan adalah kuncian leher dari punggung, atau back position.
Langaker menunjukkan kemampuan elite tersebut dalam debutnya bersama ONE Championship melawan Juara Dunia BJJ Canuto, saat ia berguling dari posisi berdiri dan meraih punggung lawan, bahkan menjebak satu lengannya dalam proses itu.
Teknik pria Norwegia yang ditampilkan dengan sangat indah dalam laga ini, yang dipuncaki oleh raihan punggung yang sangat dramatis, juga memberinya bonus penampilan senilai US$50.000.
#5 Teknik Guard Yang Sangat Fleksibel
Pemegang sabuk hitam BJJ ini adalah atlet menyeluruh yang berada di puncak. Namun, mungkin atribut fisiknya yang terbaik adalah fleksibilitas yang tak masuk akal, dimana itu menjadikan posisi guard miliknya tak dapat ditembus dan sangat berbahaya.
Diasah melalui peregangan tubuh dan latihan pada tingkatan tertinggi, fleksibilitas Langaker ini mampu menciptakan permasalahan serius bagi tiap lawan yang ingin melewati penjagaannya, atau pass guard.
Sekali lagi, keunggulan ini disajikan secara menyeluruh saat melawan Canuto, yang – walau menjadi salah satu guard passer terbaik dunia – tak dapat meraih posisi unggul atas Langaker, dimana ia secara konstan terkena kaitan dari lawannya itu.