5 Alasan Mengapa Eddie Alvarez Adalah Favorit Para Penggemar
Ikon bela diri campuran Eddie “The Underground King” Alvarez telah membuat para penggemar dari berbagai organisasi mengenal namanya dengan merebut berbagai gelar Juara Dunia.
Kini, atlet populer asal Amerika Serikat ini akan mencetak debutnya bersama ONE Championship dengan memasuki Turnamen ONE Lightweight World Grand Prix di ONE: A NEW ERA, Tokyo, Jepang.
Namun, sebelum pria berusia 35 tahun ini berlaga melawan Timofey Nastyukhin pada 31 Maret nanti, mari lihat lima alasan terbesar mengapa pria asal Philadelphia ini sangan disukai oleh penggemar.
#1 Ia Dapat Menerima Serangan, Dan Tetap Menyerang
Alvarez sudah tak asing dengan pertukaran serangan keras di dalam arena, dimana hal itu telah menjadi bagian dari beberapa laga terseru dalam sejarah bela diri campuran.
Ia sempat mengalami kesulitan dalam beberapa laganya, terkadang sangat sulit, namun dirinya menampilkan kemampuan untuk menerima serangan dan menyerang balik dengan keras.
Walau ia memiliki pendekatan agresif yang selalu maju, serta serangan keras yang diarahkan pada dirinya, ia hanya pernah terhentikan dalam striking di tiga dari 36 total laga yang dijalaninya. Hal ini membuktikan seberapa kuat Alvarez sepanjang kariernya.
#2 Ia Juara Yang Rendah Hati Dan Penuh Respek
Alvarez adalah salah satu kompetitor paling agresif dalam dunia bela diri campuran, namun ia juga menjadi karakter yang penuh rasa hormat dan menarik di luar arena.
Daripada mengejek lawan-lawannya, ia lebih memilih untuk terfokus pada game plan miliknya, dan selalu menjadi subyek yang menarik dan antusias untuk diwawancarai jelang laga.
Ia juga sangat menyadari keberadaan para penggemarnya. Kesediaannya untuk berinteraksi dengan pendukungnya dan gaya bertarungnya yang sangat menarik telah menambah jumlah penggemarnya.
Penampilannya yang sederhana, serta kisahnya tentang bagaimana dirinya keluar dari lingkungan yang keras dan meraih kesuksesan internasional juga menjadikannya sangat familiar bagi semua orang dari berbagai latar belakang, dibandingkan dengan kemampuannya yang terkadang di luar akal pikiran saat ia mengenakan sarung tangan MMA.
#3 Ia Tak Pernah Menjalani Laga Membosankan
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/1119615641537051/
Jika melihat siapa saja yang pernah menjadi lawannya, para atlet kelas dunia dalam divisi lightweight, anda akan mengetahui bahwa ia telah berlaga dalam berbagai pertandingan yang menjadi sorotan.
Kapan pun penggemar melihat nama Alvarez di kartu pertandingan, mereka akan mengetahui bahwa laganya akan menjadi penuh aksi sejak laga dimulai sampai akhir.
Gayanya yang selalu maju menyerang akan memaksa lawan untuk mengabaikan game plan mereka dan menjawabnya dari jarak dekat, dimana Alvarez sangat ahli dalam posisi itu.
Jika anda ingin mengalahkan “The Underground King,” anda akan harus mengalahkannya dalam permainannya sendiri, dimana ini akan menjadi sorotan besar yang dapat dinikmati para penggemar.
#4 Ia Gemar Beradu Serangan
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/325155101654175/
Modus operandi Alvarez memang selalu sederhana – lebih banyak menyerang dan mengalahkan lawannya dengan kekuatan dan keteguhan besar.
Itu selalu menjadi pendekatan yang membuatnya meraih 23 dari 29 kemenangan dalam jarak dekat, dimana 16 kemenangan tersebut terjadi via KO atau TKO. Ini juga membawanya meraih kebanyakan dari kemenangan khasnya dengan cara luar biasa – baik pada momen-momen pembuka, atau akhir dari pertempuran keras.
Tetapi, ini tidak berarti dirinya kurang handal dalam hal kemampuan submission. Atlet asal Philadelphia ini memiliki tujuh kemenangan submission, namun yang terakhir ia peroleh adalah pada tahun 2010, yang membuktikan bahwa ia lebih gemar melayangkan tangan dan kakinya.
#5 Ia Tak Pernah Mundur Dari Tantangan
https://www.facebook.com/ONEChampionship/videos/1953282214757475/
Baik saat dirinya baru memasuki sebuah organisasi atau menjadi veteran, Alvarez tak pernah menginginkan jalur yang mudah.
Ia ingin berkompetisi melawan yang terbaik dan berbagai lawan kuat lainnya. Ia ingin diuji dan didorong sampai batasannya.
“Beri saya lawan yang paling berbahaya dalam arena ini, dan saya akan menunjukkan kemampuan saya setiap kalinya,” tegasnya saat memperkenalkan diri pada penggemar ONE akhir tahun lalu.
Keinginannya terpenuhi saat mendapatkan Nastyukhin sebagai lawan di babak perempat final World Grand Prix, dan jika ia melewati tantangan itu di Tokyo, Lowen Tynanes akan menjadi lawan selanjutnya.
Para penggemar juga mendapatkan keinginan mereka untuk menyaksikan laga penuh aksi keras.