5 Alasan Mengapa John Lineker Dapat Menjadi Juara Dunia ONE

John Lineker IMG_6628

Salah satu debut yang dinantikan pada tahun 2019 akan terjadi di ajang ONE: DAWN OF VALOR Jumat ini, tanggal 25 Oktober, saat John “Hands Of Stone” Lineker tampil bersama “The Home Of Martial Arts.”

Spesialis pencetak KO asal Brasil ini akan menghadapi Muin “Tajik” Gafurov dalam sebuah laga antara dua atlet kuat di Jakarta, Indonesia, dan John ingin membuat kesan tersendiri dalam laga perdananya ini.

“Hands Of Stone” mengincar posisi teratas dalam divisinya, dan sebuah kemenangan melawan Muin akan dapat memastikan dirinya melaju sebelum akhirnya menghadapi Juara Duni ONE Bantamweight Bibiano “The Flash” Fernandes.

Berikut adalah lima alasan mengapa atlet kelahiran Brasil ini dapat menang di Istora Senayan dan melanjutkan misinya untuk meraih emas dalam organisasi bela diri terbesar di dunia ini.

#1 Julukan “Hands Of Stone” Yang Sesuai Dengan Kenyataan

Julukan John tidak dapat lebih pantas, karena perwakilan Top Team Amerika ini membuktikan bahwa dirinya dapat menjatuhkan lawan kelas dunia dengan kekuatan tangannya.

“Hands Of Stone” adalah juara tinju tingkat negara bagian di Brasil sebelum ia beralih ke seni bela diri campuran. Ia lalu menerapkan pengalamannya dalam “the sweet science” untuk maju dalam olahraga barunya ini, dimana kemampuannya semakin berbahaya saat mengenakan sarung tangan 4 ons.

Sejauh ini, ia telah meraih 14 dari 31 kemenangan dalam karirnya melalui KO.

“Tangan saya adalah aset terbesar saya. Kekuatan saya [adalah keuntungan saya],” tegasnya.

#2 Rahang Sekeras Besi

Dalam karir bela diri campuran profesional yang berlangsung selama 40 laga selama 11 tahun – sebagian besar berada di tingkatan elit – John tidak pernah dihentikan oleh serangan atas.

Hal ini semakin baik saat anda menyaksikan pria asal Paranagua ini beraksi. Gaya agresifnya lebih terfokus pada serangan daripada pertahanan, dan ia tidak memiliki rasa takut untuk menerima pukulan sebagai ganti serangannya.

Staminanya yang sangat luar biasa hanya berarti bahwa ia tetap akan menjadi ancaman besar di menit-menit terakhir, yang artinya ia mampu memenangi berbagai laga menarik melalui keputusan juri, atau bahkan meraih penyelesaian pada saat terakhir.



#3 Serangan Luar Biasa

“Hands Of Stone” telah berhadapan dengan seniman bela diri campuran divisi flyweight dan bantamweight terbaik, dan apapun gaya bertarung mereka, ia jarang sekali mundur.

Pesaingnya di Jakarta memiliki tingkat penyelesaian sebesar 100 persen dalam 17 kemenangannya, dan tiga kemenangannya di atas panggung dunia diraihnya melalui KO, namun fakta ini tidak akan mengubah pendekatan John.

“Saya selalu datang untuk bertarung, siapapun lawan saya,” sebutnya.

Jika ia mampu melewati “Tajik,” kemungkinan untuk berlaga dengan nama besar lainnya di dalam divisi ini mungkin akan menjadi kenyataan.

#4 Kemampuan Submission Yang Mengejutkan

Walau ia memulai karirnya dalam disiplin striking, John memiliki akses kepada pelatihan Brazilian Jiu-Jitsu tingkat tinggi di negara asalnya, dimana ia pun memiliki sabuk cokelat dalam disiplin yang disebut “the gentle art” ini.

Ia tidak harus menjadikannya andalan utama, karena pukulannya adalah senjata pilihannya, namun ia memiliki kuncian yang dahsyat, termasuk sebuah kuncian guillotine yang sangat kuat.

Semua lawan yang mengabaikan hal ini di atas kanvas mungkin akan terkejut saat mereka mendekat, atau saat mereka ingin menghindari serangat atas pria berusia 29 tahun ini dan membiarkan leher mereka terbuka saat mengincar takedown.

#5 Incaran Tertinggi

John membuktikan diri sebagai salah satu seniman bela diri campuran terbaik di dunia Barat, berkat penampilan luar biasa yang ia tampilkan, namun dirinya kecewa dengan sedikitnya kesempatan yang diberikan.

Dalam organisasi sebelumnya, ia hanya diperbolehkan untuk berlaga tiga kali sejak tahun 2016, maka ia sangat ingin mencari tempat dimana ia dapat memenuhi targetnya dalam kehidupan pribadi dan karir profesionalnya.

“[Tujuan saya] adalah untuk menjadi Juara Dunia, menjadi contoh, dan membesarkan keluarga saya dengan baik,” jelas “Hands Of Stone.”

Saya sangat bersemangat untuk berlaga bagi ONE di Jakarta, di depan para penggemar Indonesia, dan saya akan menampilkan laga terbaik!”

Baca Juga: Bagaimana Cara Menyaksikan ONE: DAWN OF VALOR – Zebaztian Vs. Kiamrian

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9