5 Alasan Mengapa Kiamrian Abbasov Disebut Petarung Paling Berbahaya Di Welterweight ONE
Kiamrian Abbasov menggunakan seluruh kemampuan dan atribut miliknya untuk menjadi Juara Dunia ONE Welterweight.
Berikutnya, petarung sensasional asal Kirgistan itu akan menghadapi ujian terberatnya sampai saat ini, saat ia mempertahankan sabuk emasnya melawan Juara Dunia ONE Lightweight Christian Lee dalam laga utama ONE Fight Night 4.
Kedua penguasa divisi ini akan beradu pada Sabtu, 19 November, saat Lee maju menantang gelar demi status juara ganda, atau champ-champ, di Singapore Indoor Stadium.
Namun, jelas takkan mudah untuk mengatasi “Brazen” di dalam Circle.
Saat kita menunggu malam pertandingan di jam tayang utama Amerika Utara ini, terdapat lima alasan mengapa Abbasov saat ini menjadi kompetitor welterweight MMA paling berbahaya di ONE.
#1 Grappler Yang Sangat Dominan
Abbasov berlatih gulat saat muda di bawah bimbingan pamannya, dan itu selalu menjadi dasar terpenting bagi serangan MMA-nya.
Petarung berusia 29 tahun ini membawa double-leg takedown eksplosif, jegalan (trip) yang baik, serta permainan clinch kuat yang membantunya mengendalikan lawan dan menyeret mereka ke atas kanvas.
“Brazen” juga memperlengkapi dirinya dengan persenjataan lain demi memastikan ancaman itu tak berhenti di sana, termasuk ground-and-pound keras dan kemampuan submission licin.
Jika ia tak dapat memukul lawannya demi mencetak penyelesaian, ia seringkali mampu melemahkan rivalnya untuk membuka kesempatan untuk mengunci leher mereka, dan kombinasi ini hanya berarti bahwa seluruh lawannya itu tak memiliki ruang saat berada di bawah tubuhnya.
#2 Kekuatan Besar Di Atas Kaki
Walau gulat itu menjadi dasarnya, Abbasov juga menjadi striker kuat yang dapat menyelesaikan tugasnya dalam pertukaran serangan stand-up.
Pukulannya juga sama kerasnya, dimana ia menunjukkan itu dengan kemenangan KO atas Yushin Okami, selain serangan lutut yang mampu menghentikan laga – yang dialami langsung oleh James Nakashima saat ia menantang “Brazen” demi gelar Juara Dunia ONE Welterweight.
Sementara ia memiliki berbagai teknik penyelesaian untuk digunakan, tak mengejutkan bahwa 11 dari 15 kemenangan dalam karier Abbasov tiba melalui serangan atas, termasuk delapan pada ronde pembuka.
Jika warga Bishkek ini menginginkan laga itu untuk dimainkan di atas kaki, ia dapat memadukan teknik striking dengan kemampuan gulatnya demi memastikan dirinya memiliki banyak kesempatan mendaratkan serangan penutup.
#3 Mampu Beradaptasi Untuk Menang
Karena arsenalnya di tiap jarak serang itu, Abbasov memiliki kemampuan beradaptasi yang menjadikan dirinya ancaman yang sangat sulit untuk diatasi.
Sementara banyak atlet lainnya di ONE Championship juga berkemampuan lengkap, hanya beberapa yang sangat tajam di tiap jarak, yang berarti bahwa “Brazen” dapat menemukan kelemahan spesifik dari lawannya dan mengeksploitasi itu dalam laga.
Jika ia melihat celah di stand-up, ia dapat menggunakannya. Jika ia merasa dirinya dapat mengubah berbagai hal, ia dapat memilih untuk masuk ke clinch atau bergulat, lalu masuk ke pertarungan ground.
Ia memakai peralihan di tengah laga dalam strateginya untuk tetap memaksa lawannya kebingungan, dan dengan kemampuan itu, ia mampu mengatasi para striker, pegulat dan spesialis submission dengan menemukan celah dalam diri mereka.
#4 Memang Sekuat Itu
Selain berbagai aspek yang dapat terlihat dari kemampuannya itu, Abbasov juga menjadi salah satu petarung terkuat di ONE. Persiapan fisiknya menjadi faktor utama, namun mentalitasnya yang tak terpatahkan adalah kunci utama.
Ia tak takut untuk terus bertarung saat dirinya tertinggal, serta dapat bangkit dengan sangat luar biasa.
Sebagai contoh, setelah kehilangan ronde pertama di tangan Okami, “Brazen” mengamuk dan mencetak kemenangan KO luar biasa pada stanza berikutnya.
Keadaan juga terlihat tak berpihak kepadanya saat melawan Nakashima. Abbasov memasuki ronde-ronde kejuaraan dengan hidung yang patah – dan nampak tertinggal di kartu penilaian juri – namun ia mengumpulkan seluruh keberanian dan menghentikan atlet A.S. itu pada stanza keempat.
Jelas bahwa petarung Kirgistan yang sangat bangga ini memang sulit dipatahkan – dan jika anda tidak menghentikan dirinya, ia akan selalu memiliki kesempatan.
#5 Pengkondisian Tubuh Untuk Lima Ronde Penuh
Jika Abbasov tak dapat mencetak penyelesaian dalam jarak dekat, sejarah berkata bahwa ia masih memiliki kemungkinan yang cukup besar.
Ia sembilan kali menjalani laga sampai akhir dalam kariernya, dimana ia mencetak rekor 8-1 secara keseluruhan di tangan para juri.
Statistik impresif itu menjadi bukti dari staminanya, yang membantunya mendesak ritme laga sampai bel penutup pertandingan – bahkan selama lima ronde, seperti momen kejayaannya atas mantan pemegang gelar divisi welterweight Zebaztian Kadestam.
Abbasov bahkan sempat berkompetisi selama tujuh ronde pada malam yang sama dengan hasil sepasang keputusan juri dan submission ronde pertama demi memenangkan turnamen satu malam di Rusia, maka kegigihan dan stamina miliknya itu tak seharusnya dipertanyakan.