5 Alasan Mengapa Paruh Kedua 2019 Akan Sangat Luar Biasa
Paruh pertama dari tahun 2019 telah menyajikan beberapa pertarungan dan ajang terhebat dalam sejarah ONE Championship, namun yang terbaik masih di depan mata.
Inilah yang dapat anda harapkan selama enam bulan ke depan – mulai dari gelaran yang lebih besar, hingga laga-laga bersejarah yang dapat menangkap imajinasi dari dunia bela diri.
ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix
Ini adalah turnamen yang paling banyak dibicarakan dalam seni bela diri, dan masih ada empat laga lagi untuk dihadirkan sebelum seseorang dinobatkan sebagai sang pemenang.
Aksi ini akan berlanjut pada Jumat, 12 Juli nanti, saat Petchmorakot Petchyindee Academy dan Giorgio “The Doctor” Petrosyan kembali berhadapan dalam babak perempat final untuk menentukan siapa yang akan menghadapi “Smokin” Jo Nattawut di babak berikutnya.
Babak semifinal lainnya akan menjadi saksi bagi Samy “AK47” Sana bertujuan untuk melanjutkan kemenangan luar biasa atas Yodsanklai IWE Fairtex dengan kemenangan lainnya saat melawan atlet Rusia Dzhabar “Genghis Khan” Askerov.
Siapa pun yang menang dari antara para atlet tersebut akan dapat menjalani laga final yang brilian, dimana mereka akan meraih sabuk baru, hadiah utama sebesar 1 juta dolar AS, serta penghormatan sebagai kickboxer terhebat di dunia.
Dua Turnamen Lainnya Mencapai Klimaks
ONE Super Series tak akan menahan seluruh drama dalam World Grand Prix, karena para seniman bela diri campuran terbaik dunia akan bertanding dalam tahap akhir sepasang turnamen lainnya.
Salah satu finalis divisi lightweight muncul setelah Saygid “Dagi” Guseyn mencetak KO atas Amir Khan, dan akan sangat fantastis melihatnya melawan Timofey Nastyukhin atau Honorio “The Rock” Banario.
Dalam divisi flyweight, terdapat tiga laga tersisa. Pertama adalah Danny “The King” Kingad yang menghadapi Kairat “The Kazakh” Akhmetov, serta Demetrious “Mighty Mouse” Johnson yang melawan Tatsumitsu “The Sweeper” Wada.
Namun, perjumpaan yang menjadi sorotan itu tak akan berakhir di sana, karena pemenang dari masing-masing turnamen akan meraih perebutan gelar Juara Dunia dalam divisi mereka masing-masing.
Acara Besar Di Manila
Kuartal ketiga tahun 2019 tak akan lengkap tanpa gelaran terbesar, dimana ONE: DAWN OF HEROES akan menghadirkan kartu pertandingan terpadat dalam beberapa bulan ke depan di Manila.
Bersamaan dengan ketiga laga semifinal World Grand Prix bela diri campuran yang tersebut di atas, Mall Of Asia Arena juga akan menjadi tuan rumah laga antara sepasang atlet lightweight hebat dari Timur dan Barat, saat pria yang empat kali menjadi Juara Dunia Lightweight Eddie “The Underground King” Alvarez bertemu mantan Juara Dunia ONE Lightweight Eduard “Landslide” Folayang.
Semua itu akan cukup untuk memberi laga utama bagi beberapa ajang selama beberapa bulan ke depan, tetapi pada tanggal 2 Agustus, terdapat pula dua laga perebutan gelar Juara Dunia sebagai puncak.
Dalam laga pendukung utama, Jonathan “The General” Haggerty akan menjalani laga pertahanan gelar perdananya sebagai Juara Dunia ONE Flyweight Muay Thai melawan Rodtang “The Iron Man” Jitmuangnon dalam pertarungan antara dua seniman bela diri paling menarik di muka bumi.
Setelah itu, Martin “The Situ-Asian” Nguyen akan kembali beraksi dalam divisi yang menjadi favoritnya untuk menghadapi Koyomi “Moushigo” Matsushima dengan pertaruhan sabuk emas featherweight.
Tambahkan serangkaian laga lainnya dalam kartu pendahuluan yang brilian, dan anda akan menikmati salah satu ajang terbaik dalam sejarah seni bela diri.
Ajang Terbesar Dalam Sejarah Seni Bela Diri
Dibutuhkan sesuatu yang istimewa untuk melampaui sajian yang ditawarkan di ONE: DAWN OF HEROES – yang faktanya menjadi salah satu ajang terbesar dalam sejarah.
Untungnya, ONE: CENTURY akan terlaksana pada tanggal 13 Oktober, serta menjanjikan lebih banyak aksi tingkat tinggi dari yang pernah dilihat oleh “The Home Of Martial Arts” di satu tempat.
Di puncak kartu pertandingan itu, sepasang laga Juara Dunia vs. Juara Dunia dapat mencuri perhatian saat “The Panda” Xiong Jing Nan turun satu divisi demi menantang “Unstoppable” Angela Lee untuk gelar Juara Dunia ONE Atomweight, dan Aung La “The Burmese Python” N Sang yang mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Light Heavyweight melawan raja heavyweight Brandon “The Truth” Vera.
Selain itu, Bibiano “The Flash” Fernandes dan Kevin “The Silencer” Bellingon akan berlaga demi Kejuaraan Dunia ONE Bantamweight untuk keempat kalinya, terdapat tiga Juara World Grand Prix yang akan dinobatkan, serta empat Juara Dunia Shooto yang melawan empat Juara Dunia Pancrase dengan pertaruhan senilai 50.000 dollar AS.
Kembalinya Para Juara Dunia
Terdapat 19 gelaran lagi sampai akhir tahun dari organisasi bela diri terbesar di dunia ini, maka akan ada banyak waktu untuk melihat beberapa atlet teratas yang baru sekali muncul sampai akhir 2018 lalu.
Zebaztian “The Bandit” Kadestam baru saja mempertahankan gelar Juara Dunia ONE Welterweight untuk pertama kalinya, dimana ia akan mencari sebuah KO untuk mempertahankan tingkat penyelesaian 100 persen yang ia miliki, serta sabuk emasnya.
Tak diragukan lagi bahwa sabuk emas strawweight juga akan segera dipertaruhkan, saat Joshua “The Passion” Pacio mempersiapkan pertahanan gelar pertamanya dalam babak kedua dari kekuasaannya.
Dalam rangkaian ONE Super Series, Regian “The Immortal” Eersel berharap untuk segera kembali ke dalam ring dalam beberapa bulan ke depan, dan jika penampilan fenomenalnya saat melawan Nieky Holzken menjadi acuan, para penggemar di seluruh Asia akan menikmati sajian luar biasa jika dirinya mengunjungi negara mereka untuk berlaga.