5 Alasan Menonton ONE: Eersel Vs. Sadikovic Pada 22 April
ONE Championship akan kembali menampilkan aksi keras di Singapore Indoor Stadium dalam kartu pertandingan ONE: Eersel vs. Sadikovic pada Jumat, 22 April.
Para petarung teratas dunia akan hadir di ajang ini – dengan dua gelar Juara Dunia dan status penantang teratas dipertaruhkan – serta serangkaian bintang baru yang ingin memastikan posisi mereka.
Terlebih lagi, gelaran ini juga akan menyajikan empat disiplin yang berbeda, dimana para penggemar akan melihat berbagai spektrum seni bela diri.
Dengan berbagai hal yang dipertaruhkan, berikut adalah lima alasan terbesar untuk menyaksikan seluruh aksi keras Jumat nanti.
#1 Regian Eersel Dapatkan Penantang Baru
Regian Eersel mencetak pertahanan gelar Juara Dunia ONE Lightweight Kickboxing keempatnya melawan pemukul keras asal Jerman Arian Sadikovic – dan ini akan menyajikan sebuah laga utama klasik yang sangat keras.
Striker Belanda-Suriname ini nampak tak terhentikan di puncak divisi, dimana ia memenangkan keenam laganya bersama ONE Championship dan mencatatkan rekor 18 kemenangan beruntun secara keseluruhan.
Namun, aksi keras “Game Over” atas mantan penantang gelar Juara Dunia Mustapha Haida dalam debutnnya menunjukkan bahwa pria ini menjadi ancaman besar.
Para penggemar akan dapat melihat aksi keras yang cepat di dalam Circle saat agresi tanpa henti “The Immortal” bertemu dengan gaya tinju keras Sadikovic.
Eersel akan memiliki jangkauan yang lebih jauh untuk meraih keunggulan dari pukulannya, dimana ia juga memiliki serangan lutut yang menjadi ancaman besar, namun sang penantang ini memiliki serangan kuat di kedua tangannya dan memadukan itu dengan serangan lutut yang sama dahsyatnya.
Beberapa pihak mungkin mengira bahwa “The Immortal” akan melambat, namun ia tidak puas dengan pertahanan gelar terakhirnya – dan berharap dapat mengakhiri yang satu ini dengan cara empatik.
Di sisi lain, Sadikovic sangat ingin merebut sabuk emas, yang berarti ia takkan mundur sedikit pun.
#2 Bintang Muda Beraksi Demi Sabuk Emas Muay Thai Wanita
Dalam laga pendukung utama, Jackie Buntan dan Smilla Sundell masing-masing memiliki kesempatan untuk mencetak sejarah dengan menjadi Juara Dunia ONE Women’s Strawweight Muay Thai perdana.
Buntan mencatatkan rekor sempurna 3-0 sejak ia bergabung bersama ONE tahun lalu, dan penampilan apiknya menunjukkan kemampuan, penempatan waktu dan kekuatan yang seimbang.
Wanita asal Amerika Serikat berusia 24 tahun itu juga sangat ingin membawa gelar Juara Dunia ONE Super Series kedua bagi sasananya, Boxing Works, di California, dimana ia berlatih bersama ratu atomweight kickboxing Janet Todd.
Sementara itu, Sundell mendobrak masuk ke atas panggung dunia dengan kemenangan debut yang tajam atas Diandra Martin pada Februari lalu, dimana ia menghujani wanita Australia itu dengan serangan keras demi meraih penyelesaian di ronde ketiga.
Walau remaja fenomenal berusia 17 tahun ini sedikit pemalu di luar Circle, ia memiliki tekanan keras dan keyakinan besar di saat beradu – dan ia seringkali membuat lawannya kewalahan.
Dengan sebuah kemenangan, bintang baru asal Swedia itu akan menjadi Juara Dunia termuda dalam sejarah ONE, dan ia berdeterminasi melanjutkan peningkatan luar biasa dalam disiplin ini.
Buntan, yang berusia 24 tahun, meyakini ia akan mengungkap perbedaan antara dirinya dan rivalnya itu di malam pertandingan, tetapi Sundell tidak menyukai kegagalan dan akan membawa aksi panas dalam laga lima ronde menegangkan ini.
#3 Penantang Strawweight Teratas Beradu Demi Perebutan Gelar
Pada Jumat ini, penantang teratas Bokang Masunyane dan atlet peringkat kedua Jarred Brooks akan bertemu untuk memutuskan siapa penantang berikutnya untuk Juara Dunia ONE Strawweight Joshua Pacio.
Kedua seniman bela diri campuran ini memiliki catatan rekor 2-0 yang impresif bersama ONE, dimana mereka mencetak penyelesaian dan merebut keputusan juri atas lawan-lawan berat.
Kedua spesialis gulat ini memang saling menghormati, namun terdapat keyakinan luar biasa yang terpancar dari para petarung ini jelang laga eliminasi Kejuaraan Dunia mereka.
Brooks memiliki pengalaman yang terbukti di tingkatan atas, sementara “Little Giant” dengan catatan rekor 8-0 itu memiliki keberanian dari seorang bintang tak terkalahkan.
Seluruh faktor ini – yang dipadukan dengan kemampuan tingkat tinggi dan pertaruhan besar dari kedua atlet itu – hanya berarti bahwa para penggemar akan menikmati aksi luar biasa di Singapore Indoor Stadium.
#4 Legenda Vs. Atlet Fenomenal Di Laga Submission Grappling
Setelah laga submission grappling kembali diperkenalkan di dalam Circle pada ajang ONE X, penggemar sangat ingin melihat lebih banyak lagi spesialis ground terbaik dunia berlaga dalam format ini.
Mereka akan mendapatkan itu pada hari Jumat, dimana Juara Dunia BJJ lima kali Mikey Musumeci akan mencetak debut melawan ikon asal Jepang Masakazu Imanari dalam satu ronde laga submission grappling berdurasi 12 menit.
Musumeci, yang masih berusia 25 tahun, berada di puncak permainannya dalam ajang kompetisi gi dan no-gi, dimana ia juga menjadi salah satu atlet yang memimpin generasi baru dari para grappler yang menguasai dunia.
Namun, Imanari yang berusia 46 tahun itu adalah seorang veteran berpengalaman yang telah beradu dengan yang terbaik dalam disiplin submission grappling dan MMA, dimana tak banyak yang belum pernah ia lihat dalam kariernya yang panjang itu.
Laga ini akan menampilkan perwakilan dari old school melawan new school – dan mungkin akan menyajikan dua teknik andalan dari masing-masing atlet: “Mikey Lock” atau “Imanari Roll.”
#5 Anak Didik Demetrious Johnson Kembali Tampil
James Yang adalah salah satu rekan latihan utama bagi ‘GOAT’ MMA Demetrious Johnson, dimana terdapat ekspektasi luar biasa bagi kompetitor baru dalam divisi featherweight ini.
“Mighty Mouse” sangat memuji kemampuan Yang dan meyakini bahwa rekan satu timnya dari AMC Pankration itu dapat mencetak dampak luar biasa di ONE Championship.
Setelah kemenangan debut impresif atas Roel Rosauro, Yang akan melawan seorang petarung berpengalaman lainnya, Keanu Subba.
Atlet Malaysia itu memiliki kemampuan striking dan grappling kuat yang akan menguji Yang, dimana ia juga memiliki pengalaman bertanding di dalam Circle, yang hanya berarti bahwa lawannya kali ini tak akan mempengaruhi penampilannya.
Jika Yang mengalahkan Subba, ia dapat memastikan posisinya untuk mulai melawan beberapa nama besar dari divisi tersebut, tetapi sebuah kemenangan juga sangatlah krusial bagi sang veteran ONE itu, yang termotivasi untuk kembali ke jalur kemenangan setelah beberapa kekalahan besar.