5 Alasan Menonton ONE: ONLY THE BRAVE

Sitthichai Tayfun Ozcan 1920X1280 ONE First Strike 45.jpg

ONE: ONLY THE BRAVE siap memanaskan Singapore Indoor Stadium dengan perpaduan sensasional dari berbagai laga kickboxing dan bela diri campuran.

Dengan sepasang laga turnamen yang masif, eliminasi untuk perebutan gelar Juara Dunia, serta serangkaian aksi krusial lainnya, tiap atlet akan ingin menempatkan penampilan mengesankan pada Jumat, 28 Januari ini.

Kami bersemangat melihat ke-11 laga ini, namun berikut adalah lima alasan terbesar untuk menyaksikan gelaran ini secara langsung dari “Kota Singa.”

#1 Semifinal Kickboxing Grand Prix

Sitthichai lands a left kick to Tayfun Ozcan's body at ONE: FIRST STRIKE.

Turnamen kickboxing terbesar dalam era ini telah memasuki babak semifinal, dan walau terdapat beberapa perubahan besar, empat striker kelas dunia ini tetap berharap mendapatkan tiket memasuki babak Final Kejuaraan ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix.

Laga utama malam itu adalah Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong vs. Davit Kiria, dimana legenda Thailand dengan peringkat ketiga itu ingin melewati underdog asal Georgia lawannya.

Namun sementara Sitthichai menggunakan kemampuannya untuk menyerang dari sisi luar demi merebut berbagai gelar prestisius, Kiria juga menunjukkan kemampuan untuk mengalahkan siapa pun – dan ia hanya membutuhkan satu serangan untuk mengubah dinamika laga ini.

Dalam babak semifinal lainnya, atlet pengganti Grand Prix Smokin’ Jo Nattawut maju untuk mengambil alih posisi penantang unggulan Marat Grigorian. Veteran kuat asal Thailand itu kini akan menghadapi penantang peringkat keempat Chingiz “Chinga” Allazov dalam laga pendukung utama malam itu.

Kemenangan terbaru Allazov atas finalis Grand Prix 2019 Samy “AK47” Sana membuktikan dirinya sebagai salah satu ancaman terbesar divisi ini, namun Nattawut mengetahui kekuatan yang ia miliki untuk mengubah arah laga.

Tak ada yang dapat menyamai ketegangan dalam turnamen olahraga tarung, dimana keempat semifinalis ini jelas akan mengeluarkan seluruh kemampuan mereka demi memasuki babak final.

#2 Laga Eliminasi Perebutan Gelar

Kim Jae Woong knocks out Martin Nguyen at ONE: REVOLUTION

Baik Tang Kai dan “The Fighting God” Kim Jae Woong meyakini mereka memiliki kemampuan striking untuk meraih kemenangan dalam laga antara spesialis stand-up ini, dan siapa pun yang membuktikan diri akan menerima hadiah terbesar.

Kedua bintang yang sedang naik daun itu menginginkan laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Featherweight, dimana mereka akan dapat melawan pemenang antara penguasa divisi Thanh Le dan Garry “The Lion Killer” Tonon pada tahun ini.

Penantang peringkat keempat Tang telah memenangkan delapan laga beruntun, enam di antaranya melalui KO. Di sisi lain, penantang teratas Kim telah meraih catatan rekor 3-1 bersama ONE dengan tiga KO.

Setelah menghentikan mantan pemegang gelar featherweight Martin “The Situ-Asian” Nguyen pada laga terakhirnya, “The Fighting God” memposisikan diri sebagai penantang gelar berikutnya. Namun, karena ia harus menunggu, ia menerima laga melawan Tang, yang ia anggap sebagai sebuah pemanasan.

Mendengar itu, striker Tiongkok ini merasa diremehkan – dan berdeterminasi merusak rencana Kim.

Dengan 20 penyelesaian di antara 25 kemenangan gabungan mereka – serta adu mulut antara mereka – kedua pemukul keras ini akan menghadirkan aksi intens yang cepat.



#3 Laga Strawweight Krusial Panas

Jarred Brooks was constantly working from top position against Lito Adiwang at ONE: NEXTGEN III.

Terdapat pula perseteruan panas di antara dua penantang teratas divisi strawweight yang juga mengincar perebutan sabuk emas dengan kemenangan besar Jumat ini.

Atlet peringkat ketiga Jarred “The Monkey God” Brooks menyadari bahwa penantang peringkat keempat Hiroba Minowa adalah salah satu atlet yang paling tidak dianggap dalam divisi ini. Namun, penghormatan tersebut tak menghentikan atlet AS yang lantang itu untuk merilis lirik ejekan, atau diss track, untuk grappler Jepang lawannya.

Minowa membalas, walau ia lebih suka membiarkan aksinya berbicara di dalam Circle. Pria berusia 23 tahun ini meyakini dirinya memiliki beberapa jalur menuju kemenangan atas “The Monkey God” – dan ia berencana membungkamnya dengan penampilan empatik.

Kedua penantang baru ini menyadari posisi mereka untuk menantang penguasa strawweight Joshua “The Passion” Pacio, maka anda dapat mengharapkan laga keras di Singapura nanti.

#4 Kembalinya Atlet Lightweight Tiongkok Paling Dominan

Pictures from the lightweight showdown between Eduard Folayang and Zhang Lipeng at ONE: BATTLEGROUND II

“The Warrior” Zhang Lipeng meraih kemenangan debut luar biasa atas mantan Juara Dunia ONE Lightweight Eduard “Landslide” Folayang tahun lalu. Berikutnya, ia kembali mengincar jajaran teratas divisinya.

Zhang memenangkan 22 dari 25 laga terakhirnya dan merasa siap menembus jajaran teratas. Ia menarik perhatian penantang peringkat ketiga Shinya “Tobikan Judan” Aoki, dan kemenangan pada Jumat ini dapat memastikan sebuah laga antara dua penantang teratas.

Sementara itu, Ruslan “Snow Leopard” Emilbek Uulu ingin meneruskan kemenangannya setelah bangkit dari kekalahan dalam laganya melawan Pieter “The Archangel” Buist

“Snow Leopard” nampak sangat bugar dalam divisi lightweight dan dapat menjadi kekuatan yang lebih besar dalam divisi yang lebih berat, walau “The Warrior” akan memberi ujian berat di hadapannya.

#5 Atlet Sensasional Lithuania Ingin Perpanjang Rekor Sempurna

ZhangChunyu DovydasRimkus 1920X1280 NEXTGENII 16

Perubahan dalam turnamen ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix hanya berarti bahwa Dovydas “Rimkenzo” Rimkus kini akan menghadapi Ivan Kondratev dalam sebuah laga alternatif pada kartu awal Jumat ini.

Rimkus memasuki panggung dunia pada akhir tahun lalu dan menampilkan kombinasi antara kemampuan dan karisma saat meraih kemenangan atas “Bamboo Sword” Zhang Chunyu di ONE: NEXTGEN II.

Walau ia hanya menjalani delapan laga profesional dalam catatan rekornya, atlet Lithuania yang tak terkalahkan ini membuktikan bahwa arsenalnya dapat mengatasi perbedaan dalam pengalaman.

Selain menghibur para penggemar selama tiga ronde dalam debutnya, Rimkus juga menjadi sumber hiburan daring secara konstan, yang menjadikannya salah satu bintang yang sangat cepat naik daun dalam organisasi ini.

Tetap saja, ia takkan mudah mengalahkan Kondratev, seorang pemukul kuat asal Rusia dengan tujuan besar. Ia sempat mengejutkan dunia setelah menjatuhkan Grigorian dalam debutnya bersama ONE, walau ia akhirnya kalah dari superstar Armenia itu.

Setelah Nattawut naik ke jajaran atlet utama Grand Prix, kedua petarung ini akan memiliki motivasi tambahan – dengan mengetahui bahwa apa saja dapat terjadi jika salah satunya memastikan kemenangan dalam laga ini.

Baca juga: Davit Kiria: 4 Fakta Mengejutkan Tentang ‘Underdog’ Di GP Ini

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9