5 Alasan Untuk Menantikan Featherweight Kickboxing Grand Prix

Marat Grigorian Ivan Kondratev 1920X1280 25

Dua tahun lalu, ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix menjadi salah satu turnamen terbaik yang pernah terjadi dalam disiplin tersebut. Dan beruntung, para penggemar kickboxing akan dapat kembali menyaksikan bagian kedua dari rangkaian aksi luar biasa itu, satu bulan lagi.

Edisi berikutnya dari turnamen ini telah diumumkan sebelumnya dan menampilkan delapan kickboxer featherweight terbaik di muka bumi – yang seluruhnya akan tampil dalam babak perempat final dari Grand Prix ini di ONE: FIRST STRIKE, Jumat, 15 Oktober nanti.

Berikut adalah lima alasan mengapa para penggemar kickboxing akan ingin mengikuti jalannya tiap laga di malam pertandingan itu.

#1 Pertarungan Para Legenda

Souwer X Grigorian

Sepasang Juara Dunia Kickboxing akan bertemu dalam laga perempat final yang keras, saat Andy “Souwer Power” Souwer menghadapi penantang peringkat ketiga divisi featherweight Marat Grigorian.

Keduanya memiliki resume impresif dalam disiplin ini, tetapi mereka masih harus membuktikan diri.

Souwer akan tiba dari sebuah kemenangan dominan atas “Bamboo Sword” Zhang Chunyu di ajang ONE: BIG BANG bulan Desember lalu. Para penggemar menyaksikan versi lama dari “Souwer Power” pada ajang tersebut, saat ia merobek pertahanan lawan dengan pukulan dan tendangan kuat untuk meraih kemenangan mutlak.

Tetap saja, Souwer yang kini berusia 38 tahun itu akan memasuki usia pensiun, dan ia pun memiliki satu misi sebelum menggantungkan sarung tinjunya – merebut gelar Juara Dunia ONE. Untuk mencapai tingkatan tersebut, ia wajib mengungguli seorang pria yang ingin meraih tujuan yang sama.

Grigorian menikmati awal yang sukses dalam perjalanan kariernya bersama ONE. Di malam yang sama saat Souwer mengalahkan Zhang, atlet keturunan Armenia-Belgia ini meraih kemenangan KO ronde kedua atas Ivan Kondratev dengan hook kiri ke arah tubuh.

Mereka memang mengincar posisi tertinggi dalam dunia kickboxing, namun hanya satu yang dapat melangkah maju pada 15 Oktober nanti.

#2 Juara Dunia Kickboxing Kembali Dari Muay Thai

Pictures from the Muay Thai dream match between Sitthichai and Tawanchai at ONE: BATTLEGROUND III

Sitthichai “Killer Kid” Sitsongpeenong beristirahat sejenak dari dunia kickboxing untuk berlaga dalam disiplin Muay Thai setelah tujuh tahun lamanya. Terbukti, keputusan itu terbayar pada ajang ONE: BATTLEGROUND III di bulan Agustus lalu, saat Sitthichai mengalahkan penantang peringkat keempat bantamweight Muay Thai Tawanchai PK.Saenchai Muaythaigym melalui keputusan terbelah.

Laga mereka memang sarat dengan adu serangan keras – dimana para penggemar berat pun merasa bahwa tiga ronde itu tidak cukup. Pada saat itu, Sitthichai membuktikan bahwa dirinya tak kehilangan sentuhan dalam “seni delapan tungkai,” dimana ia pun menyerang Tawanchai dengan serangan siku dan bekerja keras dalam posisi clinch.

Dengan keyakinan diri yang luar biasa, kickboxer peringkat keempat dalam divisi featherweight ini kembali ke disiplin utamanya, dimana ia akan melawan penantang peringkat kelima Tayfun “Turbine” Ozcan dalam babak perempat final Grand Prix ini.

Jika perwakilan Sitsongpeenong itu mencetak sebuah kemenangan lain, ia tak hanya akan maju ke babak semifinal turnamen itu, namun ia akan membuktikan bahwa dirinya dapat berkompetisi dalam kedua disiplin stand-up secara simultan. Akhirnya, kita mungkin dapat melihatnya meraih supremasi dalam dua disiplin di ONE.



#3 ‘Turbine’ Memasuki Debut Yang Dinantikan

Turkish-Dutch kickboxer Tayfun Ozcan

Setelah sepasang laga awal yang tertunda karena penyakit dan cedera, Ozcan akhirnya akan memasuki rangkaian laga ONE Super Series dalam sebuah pertarungan besar melawan Sitthichai.

Julukan “Turbine” ini mewakili gayanya dengan sempurna. Bintang keturunan Belanda-Turki itu gemar meningkatkan ritme pertandingan sementara menempatkan kombinasi serangan kuat untuk menghujani lawan dengan pukulan sebelum menyarangkan tendangan tinggi.

Dengan itu, adalah pukulan kanannya yang harus diwaspadai semua lawan. Pukulan kuat Ozcan telah menghentikan berbagai kickboxer elite – termasuk Souwer, yang ia jatuhkan dengan pukulan kanan untuk meraih KO ronde keempat pada tahun 2018.

Namun, Sitthichai tak akan menjadi target yang mudah. Bahkan Tawanchai yang sangat taktis tak dapat menyentuh rahangnya dengan sarung tangan MMA 4-ons itu.

Terlebih lagi, “Killer Kid” belum pernah menderita kekalahan KO dalam kariernya di kickboxing. Ozcan akan ingin mengubah itu semua dalam laga perempat final mereka di ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix.

#4 Samy Sana Raih Kesempatan Kedua Setelah Turnamen Perdana

Exclusive photos from Russian fighter Jamal Yusupov and French star Samy Sana’s Muay Thai fight at ONE: COLLISION COURSE II on 25 December

Pada tahun 2019, Samy “AK47” Sana melaju ke babak Final Kejuaraan ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix perdana setelah mengalahkan striker legendaris “The Boxing Computer” Yodsanklai IWE Fairtex dan Dzhabar Askerov dalam dua babak sebelumnya.

Sayangnya bagi Sana, ia tak dapat mengatasi ketajaman Giorgio “The Doctor” Petrosyan dalam ajang bersejarah ONE: CENTURY PART II dan menderita kekalahan via keputusan juri dari atlet keturunan Armenia-Italia itu, kehilangan gelar Juara ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix dan hadiah 1 juta dolar AS yang dipertaruhkan saat itu.

“AK47” kini mendapatkan kesempatan kedua untuk membuktikan dirinya saat ia menghadapi Chingiz “Chinga” Allazov dalam babak perempat final.

Sana menjadi favorit dalam laga pembuka, namun ia jelas akan mengincar pencapaian yang jauh lebih besar karena ia hampir saja memenangkan turnamen itu dua tahun yang lalu.

#5 Enriko Kehl Ingin Lanjutkan Rangkaian Kemenangan

Enriko Kehl Chingiz Allazov ONE on TNT I 43.jpg

Enriko “The Hurricane” Kehl memasuki “The Home Of Martial Arts” dengan TKO impresif pada ronde kedua atas Liam Nolan pada tahun 2019, namun ia takluk di tangan Askerov dalam babak perempat final ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix pada akhir tahun.

Namun, Kehl menggunakan kemunduran itu untuk kembali dari titik nol dan meraih kemenangan TKO ronde kedua atas Armen Petrosyan, berkat pukulan dan serangan lututnya.

Ia lalu mencetak penampilan mengesankan atas Allazov di “ONE on TNT I” pada awal tahun ini. Kehl meraih kemenangan tipis melalui keputusan terbelah (split decision) dalam duel keras itu, dimana laga ini menjadi salah satu kandidat untuk “Laga Terbaik Tahun Ini.”

Seperti Sana, Kehl mendapatkan kesempatan kedua untuk berlaga dalam ONE Featherweight Kickboxing World Grand Prix – dan ia akan ingin mengalahkan lawannya, Davit Kiria, untuk memberi peringatan keras pada divisinya bahwa ia adalah salah satu atlet yang sangat berbahaya.

Baca juga: Petrosyan Vs. Superbon, Grand Prix Dimulai Di ONE: FIRST STRIKE

Selengkapnya di Fitur

Amy Pirnie Shir Cohen ONE Fight Night 25 51
John Lineker Asa Ten Pow ONE 168 32
Regian Eersel Alexis Nicolas ONE Fight Night 21 37
Superbon Marat Grigorian ONE Friday Fights 52
Tawanchai PK Saenchai Jo Nattawut ONE 167 93 1
Superlek Kiatmoo9 Takeru Segawa ONE 165 15 scaled
Jaising Sitnayokpunsak Thant Zin ONE Friday Fights 52 3 scaled
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE 168 20
Jonathan Haggerty Felipe Lobo ONE Fight Night 19 122 scaled
Liam Harrison Muangthai ONE156 1920X1280 31
Jonathan Haggerty Superlek Kiatmoo9 ONE Friday Fights 72 6
Johan Estupinan Zafer Sayik ONE 167 9