5 Alasan Untuk Tidak Melewatkan ONE: INSIDE THE MATRIX
ONE Championship akan siap untuk memanaskan suasana di dalam Singapore Indoor Stadium.
Pada hari Jumat, 30 Oktober, organisasi bela diri terbesar di dunia ini akan menggelar ONE: INSIDE THE MATRIX di “Kota Singa,” dimana ajang blockbuster ini sarat dengan superstar terbaik dunia.
Tak hanya ajang terbesar ini menampilkan enam Juara Dunia dari berbagai disiplin bela diri, gelaran ini juga menghadirkan berbagai superstar terbesar dalam organisasi ini yang ingin kembali beraksi.
Langsung saja, berikut adalah lima alasan terbesar untuk menyaksikan ONE: INSIDE THE MATRIX, Jumat malam ini.
#1 Empat Juara Dunia ONE Mempertahankan Gelar
Ajang blockbuster ini akan menampilkan empat laga perebutan gelar Juara Dunia.
Menjadi penampil utama dalam gelaran ini adalah Juara Dunia dua divisi ONE Aung La “The Burmese Python” N Sang, yang nampak tak terhentikan saat ini. Ikon Myanmar ini sedang menjalani rangkaian kemenangan tujuh kali berturut-turut, memiliki tingkat penyelesaian 92 persen, serta baru saja mengalahkan penguasa divisi heavyweight Brandon “The Truth” Vera melalui sebuah KO luar biasa.
Sementara itu, laga pendukung utama kali ini menampilkan Juara Dunia ONE Lightweight Christian “The Warrior” Lee, yang belum pernah kalah sejak ia naik dari divisi featherweight tahun lalu.
Pertama, atlet Singapura-Amerika ini menaklukkan tantangan awal, dimana ia mencetak KO atas legenda Jepang Shinya “Tobikan Judan” Aoki demi sabuk emas di bulan Mei 2019. Lalu, ia mengalahkan raksasa Turki Saygid “Dagi” Guseyn Arslanaliev demi gelar Kejuaraan ONE Lightweight World Grand Prix. Jumat ini, ia akan menjalani laga pertahanan gelar Juara Dunia ONE Lightweight.
Dalam laga Kejuaraan Dunia ketiga, penguasa divisi featherweight Martin “The Situ-Asian” Nguyen akan mempertahankan sabuk emasnya melawan penantang peringkat ketiga Thanh Le. Keduanya dikenal memiliki kekuatan KO yang sangat luar biasa dan telah memiliki total 19 kemenangan KO jika digabungkan. Saat keduanya memasuki Circle, jangan sedikit pun berkedip.
Yang terakhir, Juara Dunia ONE Women’s Strawweight “The Panda” Xiong Jing Nan akan mempertahankan gelarnya melawan penantang teratas Tiffany “No Chill” Teo. Ini akan menjadi laga ulang yang sangat ditunggu-tunggu setelah pertemuan awal mereka pada bulan Januari 2018, dimana bintang Tiongkok ini mencetak KO atas Teo demi merebut gelar Juara Dunia perdana.
#2 Dua Penantang Yang Ingin Jaga Rekor Sempurna
Keempat penantang gelar Juara Dunia ini memang mempertaruhkan seluruh pencapaian mereka saat ini, namun dua diantaranya akan ingin menjaga rekor sempurna mereka.
Reinier “The Dutch Knight” De Ridder memasuki laga perebutan gelar Juara Dunia ONE Middleweight melawan Aung La N Sang dengan rekor sempurna 12-0. Pria asal Belanda ini telah mencetak penyelesaian atas semua lawannya, kecuali satu orang, dan nampak tidak terlalu terancam dalam kompetisi ini.
Di Singapura, ia dapat meninggalkan Circle dengan kemenangan ke-13, sabuk emas divisi middleweight, serta rekor sempurna yang terjaga.
Namun, saat De Ridder menjadi sangat dominan, penantang gelar dalam laga pendukung utama Iuri Lapicus telah membawa permainannya ke dalam tingkatan yang lebih tinggi. Penghancur asal Moldova ini memegang rekor 14-0 dan tingkat penyelesaian 100 persen dalam kariernya sampai saat ini. Hal yang luar biasa, ia mampu menghentikan seluruh lawannya pada ronde pertama.
Tentunya, hasil yang serupa akan sulit dicapai saat ia menghadapi Lee.
- Christian Lee Harap Cetak Penyelesaian Cepat Saat Pertahankan Gelar
- De Ridder: Saya Akan Seret Aung La N Sang Ke Bawah Dan Kunci Lehernya
- Martin Nguyen Ingin Ciptakan Sejarah, Beri Inspirasi Generasi Berikutnya
#3 Eduard Folayang Ingin Raih Penebusan
Eduard “Landslide” Folayang telah mengalami beberapa ujian dan situasi yang berat sejak ia lengser dari tahta divisi lightweight ONE.
Sang legenda Filipina ini harus mengakui keunggulan tiga dari empat lawan yang dihadapinya, namun ia sangat ingin untuk kembali berjuang demi sabuk emas. Dengan itu, ia menyadari bahwa laganya bersama dengan Antonio “The Spartan” Caruso adalah sebuah ujian yang harus dimenangkannya.
Namun, bagi Folayang, perjalanan potensialnya ini akan kembali dimulai di Singapura, dimana ia meraih rekor 6-1 dalam kariernya saat berlaga di sana, termasuk sebuah kemenangan luar biasa atas Aoki untuk merebut gelar Juara Dunia ONE Lightweight perdananya pada bulan November 2016.
Namun, kemenangan itu belum dapat dipastikan.
Caruso adalah atlet yang akan mewakili Sanford MMA dengan kemampuan BJJ yang fenomenal. Banyak grappler yang telah menyulitkan Folayang sebelumnya, maka “The Spartan” memiliki determinasi untuk menggunakan laga ini sebagai sebuah kesempatan untuk mengumumkan kehadirannya dalam divisi lightweight.
#4 Atlet Atomweight Muda Ingin Buktikan Diri
Sepasang atlet divisi atomweight akan membuka gelaran ini, dimana tiap wanita akan ingin mencetak pernyataan tegas.
Ikon gulat Ritu “The Indian Tigress” Phogat telah dengan sempurna mengaplikasikan kemampuan grappling elit miliknya ke ranah seni bela diri campuran, dimana ia berharap untuk meraih kemenangan ketiga beruntun dengan sebuah kemenangan besar pada hari Jumat – yang idealnya diraih menggunakan kemampuan striking yang telah berkembang demi meraih sebuah KO pada ronde pertama.
Hal ini akan menjadi sangat sulit saat dirinya menghadapi Nou Srey Pov, seorang Juara Dunia Kun Khmer yang dikenal memiliki arsenal stand-up berbahaya. Atlet Kamboja itu dapat mencetak KO lawan mana pun dengan sekejap dan berencana untuk menggunakan kemampuannya itu – termasuk serangan sikunya – untuk menyelesaikan tugasnya melawan Phogat.
Kedua kompetitor ini adalah atlet kelas dunia dalam disiplin bela diri mereka masing-masing, dimana sebuah kemenangan besar di ajang ONE: INSIDE THE MATRIX mungkin akan memberi kesempatan pada sang pemenang untuk memasuki rangkaian turnamen ONE Atomweight World Grand Prix pada tahun 2021.
#5 Kembalinya Penonton Di Arena Secara Langsung
Sejak akhir Februari, seluruh gelaran ONE telah diadakan di balik pintu tertutup tanpa penggemar yang hadir. Namun, hal ini akan berubah pada hari Jumat ini.
Untuk pertama kalinya sejak pemerintah Singapura menerapkan pembatasan terkait pandemi COVID-19 pada awal tahun ini, sejumlah penonton akan mendapatkan akses ke dalam sebuah ajang internasional di negara tersebut, karena 250 orang akan menghadiri ONE: INSIDE THE MATRIX di Singapore Indoor Stadium.
Baik ONE dan pemerintah Singapura mengambil langkah yang dibutuhkan untuk memastikan keamanan dan kesehatan dari tiap orang. Sebagai bagian dari langkah pencegahan tersebut, tiap penonton akan menjalani rapid test antigen sebelum diperbolehkan masuk ke dalam arena.
Ini adalah langkah besar di dalam industri olahraga, dengan ONE membantu langkah-langkah untuk memimpin alurnya. Saat kita menjalani waktu-waktu yang sulit ini, mari kita berharap agar lebih banyak lagi penonton yang dapat menyaksikan keajaiban dari seni bela diri di masa mendatang.
Baca juga: Aung La N Sang Katakan De Ridder Akan Hadapi Kejutan Besar